Rantau Selatan, Labuhanbatu
Rantau Selatan adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Labuhanbatu, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Sebelumnya, bersama dengan kecamatan Rantau Utara, merupakan bagian dari Kota Administartif Rantau Prapat. Di kecamatan ini terdapat 2 Sekolah Menengah Atas yaitu SMA Negeri 1 Rantau Selatan di keluarahan Pardamean dan SMA Negeri 2 Rantau Selatan di kelurahan Sioldengan. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan ini sebanyak 75.395 jiwa, dengan kepadatan 1.172 jiwa/km².[2]
Rantau Selatan | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Utara |
Kabupaten | Labuhanbatu |
Pemerintahan | |
• Camat | Ade Ramadhiansyah Siregar, SE [1] |
Populasi | |
• Total | 75.395 jiwa |
• Kepadatan | 1.172/km2 (3,040/sq mi) |
Kode pos | 21421 - 21429 |
Kode Kemendagri | 12.10.02 |
Kode BPS | 1207210 |
Luas | 64,32 km² |
Kepadatan | 1172 |
Desa/kelurahan | 9 kelurahan |
Wilayah administrasi
suntingKecamatan Rantau Selatan terdiri dari 9 kelurahan, yakni:
- Kelurahan Bakaran Batu
- Kelurahan Danobale
- Kelurahan Lobu Sona
- Kelurahan Perdamean
- Kelurahan Sidorejo
- Kelurahan Sigambal
- Kelurahan Sioldengan
- Kelurahan Ujung Bandar
- Kelurahan Urung Kompas
Demografi
suntingSuku bangsa
suntingPenduduk kecamatan Rantau Selatan memiliki latar belakang suku bangsa yang berbeda-beda, yang didominasi oleh suku Batak dan Jawa. Data Badan Pusat Statistik dari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, persentasi penduduk kecamatan ini berdasarkan suku bangsa yakni suku Batak sebanyak 59,66%. Suku Batak dalam Sensus 2010 di Labuhanbatu sebagian besar adalah Batak Angkola, Toba, Mandailing, dan sebagian Karo dan Pakpak.[3] Penduduk dari suku Jawa sebanyak 34,18%, kemudian Melayu sebanyak 1,82%, Minangkabau sebanyak 0,60%, Aceh sebanyak 0,16%. Suku lain sebanyak 3,58%, termasuk Tionghoa, Nias, Bugis, Sunda, dan lainnya.[3]
Agama
suntingDari hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010, sebagian besar penduduk di kecamatan Rantau Selatan menganut agama Islam. Penduduk yang menganut agama Islam sebanyak 87,49%, sebagian besar dianut warga Jawa, Batak Mandailing, Angkola, Melayu, Minangkabau, dan Aceh. Sementara penduduk yang menganut agama Kristen sebanyak 10,39%, dimana Protestan sebanyak 9,86% dan Katolik sebanyak 0,53%.[4] Agama Kristen dianut warga Batak Toba, Karo, Simalungun, Nias, dan sebagian Tionghoa, Angkola dan Mandailing. Kemudian, penduduk yang menganut agama Buddha sebanyak 0,77% dan Konghucu sebanyak 0,01% yang umumnya adalah warga Tionghoa, dan lainnya 1,33%.[4] Untuk sarana rumah ibadah di Rantau Selatan hingga tahun 2021, terdapat 57 masjid, 45 musala, 22 gereja Protestan, 1 gereja Katolik dan 2 vihara.[2]
Referensi
sunting- ^ "Danramil 08/RP Silahturahmi dengan Camat dan Lurah se-Kecamatan Rantau Selatan". utamanews.com. 31 Januari 2024.
- ^ a b c "Kabupaten Labuhanbatu Dalam Angka 2022" (pdf). www.labuhanbatukab.bps.go.id. hlm. 6, 59, 148. Diakses tanggal 17 Maret 2022.
- ^ a b "Kabupaten Labuhanbatu Dalam Angka 2018" (pdf). northsumatrainvest.id. 2018. hlm. 64. Diakses tanggal 17 Maret 2022.
- ^ a b "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Labuhan Batu". www.sp2010.bps.go.id. BPS. Diakses tanggal 17 Maret 2022.