Rampjaar
Dalam sejarah Belanda, rampjaar ("tahun bencana") adalah tahun 1672. Pada tahun tersebut, setelah meletusnya Perang Prancis-Belanda dan Perang Inggris-Belanda Ketiga, Republik Belanda diserang oleh Inggris, Prancis, pangeran-elektor Bernhard von Galen dari Keuskupan-Pangeran Münster, dan Maximilian Heinrich dari Keuskupan-Pangeran Köln. Tentara Prancis dengan cepat mengalahkan tentara Belanda dan menaklukan banyak wilayah. Akibatnya, provinsi Holland, Zealand, dan Frisia mengalami kepanikan, dan pemerintahan-pemerintahan kota diambil alih oleh Orangis, yang menentang rezim Johan de Witt yang republikan. Hal ini memicu berakhirnya Periode Tanpa Stadtholder Pertama dalam sejarah Belanda.
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/40/Wijckersloot%2C_Johannes_van_-_Allegorie_op_de_Franse_invasie_in_de_Nederlanden_in_1672_-_1672.jpg/220px-Wijckersloot%2C_Johannes_van_-_Allegorie_op_de_Franse_invasie_in_de_Nederlanden_in_1672_-_1672.jpg)
Ungkapan dalam bahasa Belanda yang digunakan untuk mendeskripsikan keadaan Belanda pada masa itu adalah redeloos (tidak rasional), pemerintahannya radeloos (putus asa), dan negaranya reddeloos (tidak dapat diselamatkan).
Referensi
sunting- Bowen, Marjorie. The William and Mary Trilogy, Vol. 1: I Will Maintain. Alberta: Inheritance Publications, 1993. pp. 353–359, 382.
- Kenneth Harold Dobson Haley. An English diplomat in the Low Countries: Sir William Temple and John de Witt, 1665-1672 (Oxford 1986)
- Herbert H. Rowen. John de Witt, Statesman of the "True Freedom" (Cambridge, 1986)
- Israel, J. I. (1998). The Dutch Republic Its Rise, Greatness, and Fall 1477-1806, 1st paperback (1st - 1995), Oxford University Press, ISBN 0-19-820734-4.