Srimulat (seniman)

(Dialihkan dari Raden Ayu Srimulat)

Raden Ayu Srimulat (7 Mei 1905 – 1 Desember 1968) adalah seorang perempuan penyanyi, pemain sandiwara panggung, dan salah satu pendiri kelompok seni Aneka Ria Srimulat.[1][2] Ia merupakan puteri dari Wedana Bekonang, di Sala yang disingkirkan dari keluarganya karena kegiatannya sebagai penyanyi panggung yang menyanyi secara berpindah-pindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya di Jawa Tengah.[2]

Raden Ayu Srimulat, tahun 1942

Riwayat hidup ringkas

sunting

Ia mengenyam pendidikan di HIS (sekolah yang didirikan Belanda) yang kemudian berubah nama menjadi MULO.[2] Ia mengawali karier sebagai pemain untuk kesenian ketoprak bernama Mardi Utomo di Magelang, kemudian berpindah ke rombongan Krido Carito.[2] ia juga pernah menjadi pemain kesenian wayang orang di Semarang.[2] Ia menjadi penyanyi orkes Bunga Mawar dan penyanyi di RRI Surakarta.[2] Srimulat menikah kedua kalinya dengan Teguh Slamet Rahardjo, anggota orkes Bunga Mawar.[2] Berbagai karier ia jelajahi, beberapa di antaranya menjadi pemain dalam rombongan sandiwara Bintang Surabaya pimpinan Fred Young.[2] Ia juga pernah menjadi pemain dalam Sandiwara Nusantara, milik Jepang.[2] Beberapa film yang pernah dibintangi Srimulat, Sapu Tangan (1949); Bintang Surabaya (1954); Putri Sala (1951); Sebatang Kara (1954); dan Raja Karet dari Singapura (1956).[2]

Kisah Hidup Srimulat tertuang singkat dalam situs yang menceritakan perjalanan kelompok lawak Srimulat.[1] Ia berdarah ningrat, lahir di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang ketat dengan tata karma, tetapi karena keberaniannya, ia menempuh jalur seni jalanan.[1] Ia menyanyikan lagu Melayu dan Belanda, menjadi penari dan pengiklan produk rokok.[1] Dia dujuluki Sri Mahapanggung sebelum usianya menginjak 30 tahun.[1]

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c d e (Indonesia)Raden Ayu Srimulat dikutip 3 Juni 2014
  2. ^ a b c d e f g h i j (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3286