Qiu Chuji (10 Februari 1148 – 21 Agustus 1227) adalah seorang murid Wang Chongyang (Hokkian: Ong Tiong Yang). Ia adalah yang paling terkenal diantara Tujuh Taois Sejati Dari Utara. Ia adalah pendiri sekte Gerbang Naga yang paling banyak pengikutnya diantara aliran-aliran yang didirikan murid-murid Wang Chongyang.

Qiu Chuji

Melalui sepucuk surat yang ditulis pada tanggal 15 Mei 1219, Jenghis Khan memerintahkannya untuk mengunjunginya. Qiu Chuji menerima undangan itu dengan harapan agar dapat menghentikan pembantaian rakyat sipil oleh pasukan Mongol. Qiu Chuji meninggalkan tempat tinggalnya di Shandong pada bulan Februari 1220 dan pergi ke Beijing. Ketika tahu bahwa Jenghis Khan telah pergi ke barat, ia melewatkan musim dingin disana.

Pada bulan Februari 1221, Qiu Chuji berangkat, dan setelah melewati Mongolia timur, tiba di perkemahan adik termuda Jenghis Khan, Otchigin, dekat Danau Buyur di Lembah Kherlen-Amur. Setelah melewati Pegunungan Karakoram, Altai dan Tianshan, Qiu Chuji tiba di Samarkand, dimana ia melewatkan beberapa bulan. Akhirnya setelah melintasi Balkh dan Afghanistan utara, Qiu Chuji berhasil mencapai perkemahan Jenghis Khan di dekat Pegunungan Hindu Kush.

Qiu Chuji diundang oleh Jenghis Khan untuk menjawab rasa ingin tahu Jenghis Khan tentang obat hidup abadi. Ia menjelaskan filsafat Taoisme dan berbagai cara untuk memperpanjang hidup, namun dengan jujur ia mengatakan bahwa tak ada obat rahasia untuk hidup selamanya. Jenghis Khan memberinya gelar kehormatan dan mengangkatnya sebagai pengurus semua umat beragama di wilayah kekuasaannya. Percakapan diantara mereka dicatat dalam buku Feng Qing Hui Lu.

Dalam perjalanan pulangnya, Qiu Chuji kembali melintasi rute yang sama, dengan beberapa penyimpangan, seperti kunjungan ke Hohhot. Ia tiba kembali di Beijing pada akhir Januari 1224. Dari kisah perjalanannya, yaitu Perjalanan Ke Barat Qiu Changchun yang ditulis oleh murid dan kawan seperjalanannya Li Zhichang, kita mendapatkan salah satu gambaran yang paling hidup tentang alam dan manusia diantara Tembok Besar Tiongkok dan Kabul, diantara Laut Aral dan Laut Kuning.

Sekembalinya dari perjalanannya, Qiu Chuji tinggal di Beijing sampai meninggal pada tanggal 23 Juli 1227. Atas perintah Jenghis Khan, sebagian area taman kekaisaran diberikan kepadanya untuk tempat Kuil Taois Baiyun (Awan Putih) yang sampai sekarang masih ada dan menjadi pusat aliran Quanzhen.[1]

Referensi

sunting