Qamaruzzaman Azmi

Cendekiawan Muslim India

Qamaruzzaman Azmi (lahir 23 Maret 1946),[1] juga dikenal sebagai Allama Azmi, adalah seorang ulama, filsuf dan pembicara Islam yang berasal dari India. Ia juga sebagai pemimpin organisasi muslim internasional yang bernama World Islamic Mission dan termasuk dalam daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh di dunia sejak 2011 hingga 2021, ditetapkan oleh lembaga independen dari Jordan yang bernama Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought, karena upayanya dalam membangun organisasi, lembaga, masjid, perguruan tinggi dan universitas selama lebih dari lima dekade.[2][3][4][5] Allama Azmi juga menjabat sebagai dewan pelindung sebuah organisasi pergerakan Islam yang memiliki cabang di seluruh dunia bernama Sunni Dawate Islami yang didirikan oleh Shakir Ali Noori.

Qamaruzzaman Azmi
Informasi pribadi
Lahir23 Maret 1946 (umur 78)
Khalispur, Sagri, Azamgarh
AgamaIslam
KebangsaanIndia
ZamanModern
WilayahEropa
DenominasiSunni
MazhabMazhab Hanafi
KredoMaturidiyah
GerakanBarelwi
Minat utama
Ide terkenalPenentangan terhadap terorisme
Almamater
GuruHafiz-e-Millat Allama Shah Abdul Azeez Muradabadi
TarekatQadri
PekerjaanCendekiawan muslim
Pemimpin Muslim
Murid dariMustafa Raza Khan Qadri
PenghargaanMedali Emas Mufti-e-Azam
Situs weballamaazmi.com

Kehidupan

sunting

Allama Azmi menamatkan pendidikannya di Al-Jamiatul Ashrafia pada 1966. Dibimbing oleh guru-gurunya, ia mempelajari seluruh ilmu-ilmu Islam secara mendalam hingga ia dikenal dalam pemahamannya di bidang ilmu sejarah Islam, fikih dan hadis. Pada 1966, ia ditugaskan oleh Abdul Aziz Muradabadi pergi ke Faizabad, distrik Ayodhya, sebelah utara Uttar Pradesh (dekat Lucknow) untuk memulai dakwahnya. Pada usia delapan belas tahun, ia mendirikan sekolah Islam, Al-Jamiatul Islamia di sana, yang terafiliasi dengan Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.[6] Oleh sebagian kalangan, Allama Azmi dianggap sebagai pewaris spiritual Mustafa Raza Khan, putra dari Ahmed Raza Khan Barelwi.[3]

Aktivitas dakwah

sunting

Allama Azmi telah banyak membantu dalam pembentukan organisasi dan lembaga, termasuk pendirian masjid, perguruan tinggi dan lembaga-lembaga pendidikan di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Norwegia, Belgia dan India.[7] Ia juga terlibat pengawasan langsung dalam pembentukan atau pembangunan lembaga-lembaga tersebut.[1] Di antaranya pembangunan masjid jami Ibad Ur Rahman Trust, di Cheetam Hill, Manchester, termasuk partisipasinya dalam pembangunan Masjid Nurul Islam Bolton di Bolton dan Masjid Ghamkol Shariff di Birmingham.[8]

Pandangan

sunting

Dalam buku yang diterbitkan pada 1994 bertajuk Islamic Britain: Religion, Politics and Identity among British Muslims karya Phillip Lewis, mengutip Allama Azmi, bahwa Islam dan masyarakat sekuler dapat hidup berdampingan dan "persepsi yang berkembang di masyarakat luas bahwa sekuler berarti tidak beragama adalah salah. Ia berpendapat di India, negara sekuler dapat menawarkan keamanan bagi umat Islam karena sesuai dengan pengakuan bahwa agama itu penting dan dalam lingkungan beragama yang plural, negara tidak mengizinkan penganut satu tradisi agama memiliki status hak istimewa. Seluruh warga negara memiliki hak yang sama. Tentu saja, muslim di India diperbolehkan untuk menyesuaikan diri dengan hukum keluarga muslim mereka sendiri".[9]

Allama Azmi menentang ekstremisme dan terorisme dan berpendapat bahwa mereka yang menggunakan nama Islam untuk tindakan tersebut, pada kenyataannya, adalah musuh Islam.[10] Ia juga mendukung fatwa yang melarang warga Inggris bergabung dengan kelompok ekstremis Islam.[11]

Terkait pembunuhan terhadap seorang pekerja Inggris David Cawthorne Haines oleh Negara Islam Irak dan Syam, dia mengatakan "kami mengutuk tindakan jahat ini oleh orang-orang yang benar-benar jahat. Tidak ada legitimasi bagi kejahatan seperti itu dalam Islam". [12]

Ia juga mengutuk penganiayaan terhadap umat Kristen dan non-Muslim lainnya, dengan menyatakan bahwa para pelakunya "bukanlah Muslim karena Islam mengajarkan pentingnya memastikan tempat yang baik di masyarakat bagi semua orang".[13]

Referensi

sunting
  1. ^ a b "His Eminence Allama Qamaruzzaman Khan Azmi is a prominent Islamic scholar", Hijaz Muslim College (dalam bahasa Inggris), diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Juni 2021, diakses tanggal 3 April 2020 
  2. ^ H.E. Hazrat Allama Maulana Qamaruzzaman Azmi (dalam bahasa Inggris), themuslim500.com, 2016, diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Oktober 2015 
  3. ^ a b The 500 Most Influential Muslims in the World (PDF) (dalam bahasa Inggris), Amman: Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought, 2016, hlm. 116, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 September 2016 
  4. ^ "The Muslim 500 2011" (PDF) (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 November 2020. Diakses tanggal 21 Desember 2020. 
  5. ^ "The Muslim 500 2021" (PDF) (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 November 2020. Diakses tanggal 21 Desember 2020. 
  6. ^ Khalid Razvi (2011), Tajalliyat-e-Qamar, Mumbai: Raza Academy, hlm. 32 
  7. ^ Shahid Raza (2011), Tajalliyat-e-Qamar, Mumbai: Raza Academy, hlm. 19 
  8. ^ "Allama Azmi | Great Religious Leader of the 21st Century". allamaazmi.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2017. Diakses tanggal 12 Januari 2022. 
  9. ^ Philip Lewis (1994), Islamic Britain: Religion, Politics and Identity Among British Muslims (dalam bahasa Inggris), London: I. B. Tauris, hlm. 127, ISBN 1860648150, OL 8627284M 
  10. ^ "THE PEACEMAKER 'Muslims have failed to PROJECT TRUE ISLAM'", Times Of India (dalam bahasa Inggris), diarsipkan dari versi asli tanggal 12 November 2018 
  11. ^ Winer, Stuart (31 Agustus 2014). "British imams put fatwa on Islamic State". Times Of Israel (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 9 Maret 2022. 
  12. ^ Wheatstone, Richard (16 September 2014), "Hammond: We can't send in the SAS to rescue Alan Henning because we don't know where he is", Manchester Evenings (dalam bahasa Inggris), diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2014, diakses tanggal 5 Maret 2025 
  13. ^ "ALLAMA MAULANA QAMARRUZAMAN AZMI ET LE DR WAQAR AZMI: «La violence et la guerre n'ont rien à faire avec la pratique religieuse»", Le Mauricien (dalam bahasa Prancis), 16 Agustus 2014, diarsipkan dari versi asli tanggal 5 November 2014, diakses tanggal 5 Maret 2025