William IV dari Britania Raya

Raja Britania Raya dan Irlandia dari tahun 1830 hingga 1837

William IV (William Henry; lahir 21 Agustus 1765 – meninggal 20 Juni 1837) adalah Raja Britania Raya dan Irlandia dari 26 Juni 1830 hingga kematiannya. Ia juga memerintah sebagai Raja Hanover, di mana ia adalah penguasa terakhir dari Wangsa Hannover yang lahir di Inggris. Sebelum naik takhta, ia dikenal sebagai Adipati Clarence dan St Andrews. Pemerintahannya menandai masa transisi yang signifikan di Britania Raya, mencakup Reformasi Parlemen 1832 dan pertumbuhan monarki konstitusional.

William IV
William IV, dilukis oleh Sir Martin Archer Shee, 1833
Raja Britania Raya dan Irlandia
Berkuasa26 Juni 1830 – 20 Juni 1837
Penobatan8 September 1831
PendahuluGeorge IV
PenerusVictoria
Perdana Menteri
Raja Hannover
Berkuasa26 Juni 1830 – 20 Juni 1837
PendahuluGeorge IV
PenerusErnest Augustus I
Kelahiran(1765-08-21)21 Agustus 1765
Istana Buckingham, London
Kematian20 Juni 1837(1837-06-20) (umur 71)
Kastel Windsor, Berkshire
Pemakaman8 Juli 1837
Kapel St George, Kastel Windsor
PermaisuriAdelaide dari Saxe-Meiningen
KeturunanSah:
  • Charlotte
  • Elizabeth

Tidak sah:

  • George FitzClarence
  • Henry FitzClarence
  • Sophia Sidney
  • Mary Fox
  • Frederick FitzClarence
  • Elizabeth Hay
  • Adolphus FitzClarence
  • Augusta Gordon
  • Augustus FitzClarence
  • Amelia Cary
Nama lengkap
William Henry
WangsaWangsa Hanover
AyahGeorge III,
Raja Britania Raya
IbuCharlotte,
Permaisuri Britania Raya
PekerjaanTentara (angkatan laut)
Tanda tanganWilliam IV

Kehidupan Awal

sunting

William lahir di Buckingham House, London, sebagai putra ketiga Raja George III dan Ratu Charlotte. Ia menerima pendidikan dasar yang sesuai untuk seorang pangeran, tetapi karena ia berada jauh dalam garis suksesi, fokus utama pendidikannya adalah mempersiapkannya untuk karier di Angkatan Laut Kerajaan. Pada usia 13 tahun, William bergabung dengan Angkatan Laut, yang memberikan dasar pengalamannya dalam kehidupan publik.

Sebagai seorang perwira muda, William bertugas di sejumlah kapal, termasuk HMS Prince George dan HMS Victory. Ia turut serta dalam Perang Kemerdekaan Amerika dan menjadi saksi mata berbagai peristiwa penting dalam konflik tersebut. Meskipun ia tidak pernah memegang komando sendiri, pengalaman ini membentuk karakternya sebagai pemimpin yang tegas dan praktis.

Kehidupan Pribadi

sunting

William dikenal karena gaya hidup bebas dan hubungannya dengan aktris Dorothea Jordan, yang dengannya ia memiliki sepuluh anak tidak sah. Anak-anaknya dikenal dengan nama keluarga FitzClarence. Pada 1818, demi memenuhi kewajiban kerajaan, ia menikah dengan Putri Adelaide dari Saxe-Meiningen. Pernikahan ini tidak menghasilkan keturunan yang hidup sampai dewasa, sehingga suksesi kerajaan kemudian jatuh kepada keponakannya, Putri Victoria.

Naik Takhta

sunting

William menjadi pewaris takhta setelah kematian saudaranya, George IV, yang tidak memiliki keturunan sah. Pada usia 64 tahun, William naik takhta sebagai raja tertua yang pernah dimahkotai hingga saat itu. Pemerintahannya yang relatif singkat ditandai oleh peralihan politik dan sosial yang besar.

Pemerintahan

sunting

Reformasi Parlemen 1832

sunting

Salah satu peristiwa paling signifikan selama pemerintahannya adalah Reformasi Parlemen 1832. Undang-undang ini mereformasi sistem pemilu yang sebelumnya korup dan tidak adil, menghapus "kota busuk" (boroughs) dan memperluas hak pilih kepada lebih banyak kelas menengah. William awalnya enggan mendukung reformasi ini tetapi akhirnya memberikan persetujuannya, setelah tekanan dari Perdana Menteri Earl Grey dan ancaman kerusuhan sipil.

Kebijakan Luar Negeri

sunting

Di bidang luar negeri, pemerintahan William relatif damai. Britania Raya terlibat dalam upaya diplomatik untuk menjaga keseimbangan kekuatan di Eropa setelah Perang Napoleon. Di Hanover, William lebih jarang terlibat secara langsung, menyerahkan sebagian besar tugas administratif kepada penasihat setempat.

Pengembangan Kolonial

sunting

Masa pemerintahannya juga melihat beberapa perkembangan dalam kekaisaran kolonial Britania, termasuk penghapusan perdagangan budak yang lebih efektif dan pembaruan administratif di koloni-koloni besar seperti India dan Kanada.

Karakter dan Warisan

sunting

William dikenal sebagai raja yang bersahaja dan sederhana, sering berjalan tanpa pengawalan di jalanan London dan berbicara langsung dengan rakyatnya. Meskipun tidak memiliki pengaruh intelektual seperti pendahulunya, William dihormati karena keterbukaannya dan perannya dalam mendorong reformasi yang mendasar.

Warisan William termasuk peranannya dalam membentuk monarki konstitusional modern, di mana raja lebih banyak berfungsi sebagai simbol daripada penguasa mutlak. Ia juga dikenang karena membantu mempersiapkan jalan bagi pemerintahan keponakannya, Ratu Victoria.

Kematian dan Suksesi

sunting

William meninggal dunia pada 20 Juni 1837 di Kastel Windsor pada usia 71 tahun, setelah menderita penyakit pernapasan yang lama. Ia dimakamkan di Kapel St. George, Windsor. Karena ia tidak memiliki anak sah, takhta Britania Raya diwarisi oleh Ratu Victoria, sementara takhta Hanover berpindah kepada adik laki-lakinya, Ernst Augustus, berdasarkan aturan suksesi yang berbeda di Jerman.

Referensi

sunting
  1. Hibbert, Christopher. George III: A Personal History. Penguin Books, 1999.
  2. Pocock, Tom. The Sailor King: William IV and the Making of the Modern Monarchy. HarperCollins, 1991.

Pranala luar

sunting
William IV dari Britania Raya
Cabang kadet Wangsa Welf
Lahir: 21 Agustus 1765 Meninggal: 20 Juni 1837
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
George IV
Raja Britania Raya dan Irlandia
26 Juni 1830 – 20 Juni 1837
Diteruskan oleh:
Victoria
Raja Hannover
26 Juni 1830 – 20 Juni 1837
Diteruskan oleh:
Ernest Augustus I