Pusat Kesehatan Angkatan Darat

badan pelaksana pusat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
(Dialihkan dari Puskesad)

Pusat Kesehatan Angkatan Darat (atau Puskesad) yang sebelumnya bernama Direktorat Kesehatan Angkatan Darat atau (Ditkesad) merupakan salah satu cabang teknis TNI AD yang bertugas membina kesehatan prajurit, PNS TNI AD, beserta keluarganya secara terus-menerus dan berkesinambungan agar dapat dicapai kondisi sehat fisik, jiwa, dan sosial yang berpengaruh terhadap kesiapan prajurit. Di tingkat Pusat dan Daerah terdapat Satuan Kesehatan yang operasionalnya dikendalikan oleh masing-masing pimpinannya seperti Kesehatan Kostrad, Kesehatan Kopassus, Kesehatan Akmil, Kesehatan Kodam, di masing-masing Kesdam dan Denkesyah terdapat rumkit sesuai tingkatan mulai dari rumah sakit Tingkat II, III, dan IV serta berbagai rumah sakit bantuan, poliklinik induk, poliklinik pembantu, dan pelayanan kesehatan.

Pusat Kesehatan Angkatan Darat
Lambang Puskesad
Aktif26 Oktober 1945
Negara Indonesia
CabangTNI Angkatan Darat
Tipe unitKesehatan
Bagian dariPusat Kesehatan TNI
MarkasKramat Jati, Jakarta Raya
MotoHesti Wira Sakti
Baret HIJAU 
Situs webkesad.mil.id
Tokoh
Kepala Mayor Jenderal TNI dr. Sugiarto
Wakil Kepala Brigadir Jenderal TNI dr. I Made Mardika
Inspektur Brigadir Jenderal TNI dr. Kartika Agung
Direktur Kecabangan Brigadir Jenderal TNI dr. Djanuar Fitriadi
Direktur Umum Brigadir Jenderal TNI dr. Bidik Catur Prasetya

Untuk satuan kesehatan lapangan di tiap Batalyon terdapat satu Peleton Kesehatan dilengkapi seorang dokter batalyon sebagai Perwira Staf Dan Komandan Peleton Kesehatan sebagai Perwira pelaksana kesehatan harian batalyon. Khusus untuk Kostrad telah dilengkapi tiga Batalyon Kesehatan untuk Divisi 1 yaitu Yon Kes 1/Yudha Krida Husada (Yonkes) Divisi Infanteri 1/Kostrad di Ciluar, Kec. Bogor Utara, Kota Bogor, Divisi 2 yaitu Yon Kes 2/Yudha Bhakti Husada (Yonkes) Divisi Infanteri 2/Kostrad di Karangploso, Malang, sedangkan pada Divisi 3 yaitu Yon Kes 3 Divisi Infanteri 3/Kostrad masih di proses terbentuk. Batalyon Kesehatan (Yonkes) mempunyai kemampuan untuk menggelar Rumah Sakit Lapangan yang mampu memberikan pelayanan medis Spesialistik dengan kamar operasi dan fasilitas perawatan untuk 50 tempat tidur. Lembaga Pendidikan untuk membentuk personel Kesad adalah Pusat Pendidikan Kesehatan yang berada di bawah kendali Kodiklatad, sebagai tempat untuk menghasilkan personalia pangan dengan berbagai kemampuan khususnya di bidang kesehatan lapangan, sedangkan di beberapa lemdik, sudah dilengkapi dengan fasilitas kesehatan/poliklinik.[1]

Sejarah

sunting

Kesehatan TNI Angkatan Darat berdiri, tumbuh dan berkembang bersama dengan perjuangan kemerdekaan RI. Setelah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) secara resmi dibentuk 5 Oktober 1945 maka pada tanggal 26 Oktober 1945 diangkatlah Jenderal Mayor Dr Suhardo Kerto Husodo sebagai Kepala Bagian Kesehatan TKR. Tanggal 26 Oktober 1945 ini secara resmi dinyatakan sebagai "Hari Jadi Kesehatan TNI-AD" dengan keputusan Men/Pangad no Kep/716/VI/1967 tanggal 17 Juni 1967. Bagian Kesehatan TKR ini kemudian menjadi Dinas Kesehatan Tentara atau lazim disebut DKT.

Awal tahun 1946 Badan Kesehatan Tingkat Pusat dinamakan Inspektorat Kesehatan Tentara dengan inspekturnya dijabat oleh Dr Wirasmo Partaningrat di tingkat daerah dinamakan Dinas Kesehatan Divisi

Sejak pemulihan kedaulatan RI sampai sekitar tahun 1954 sesuai perkembangan organisasi TNI-AD maka dikenallah sebutan DKT-AD, sedang Dinas Kesehatan Divisi menjadi DKT Teritorium.

Tahun 1954 DKT-AD mengalami peningkatan dan penyempurnaan menjadi Direktorat Kesehatan AD yang disingkat DK-AD, sebutan kepala berubah jadi direktur. Pada tahun 70-an terjadi pemisahan organisasi kesehatan AD berdasarkan fungsi pembinaan: (a). Unsur pembinaan kecabangan kesehatan AD dinamakan Pusat Kesehatan TNI-AD disingkat Puskesad (sesuai keputusan KASAD no Kep/753/XII/1970 tanggal 26 Desember 1970. (b). Unsur pembinaan kemampuan perawatan kesehatan dinamakan Jawatan Kesehatan TNI-AD disingkat Jankesad Kasad No Kep/268/V/1971 tanggal 12 Mei 1971.

Berdasarkan SK Kasad No kep/4/I/1979 tanggal 10 Januari 1979 Puskesad dan Jankesad dilebur menjadi Jawatan Kesehatan TNI-AD (Jankesad). Berdasarkan keputusan Kasad No SKEP/5 Januari 1985 tanggal 20 Januari 1985 ditetapkan penggunaan Mono Corp CKM (Corp Kesehatan Militer) sebagai pengganti CDM, CDG, CDH dan CDK. Dalam rangka reorganisasi berdasarkan keputusan Kasad no Kep/30/V1985 tanggal 27 Mei 1985 Jankesad berubah menjadi Ditkesad.

Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor: 39/TNI/2015 tanggal 4 Juni 2015 Ditkesad berubah menjadi Puskesad, Seiring dengan 31 perwira tinggi di lingkungan TNI mendapatkan kenaikan pangkat.

Tugas pokok

sunting

Tugas pokok Kesehatan TNI AD adalah menyelenggarakan segala upaya yang berkenan dengan pembinaan kesehatan prajurit, PNS TNI AD beserta keluarganya dan satuan TNI AD dalam rangka mendukung tugas TNI AD, demikian ditegaskan Direktur Ditkesad. Untuk melaksanakan tugas tersebut Kesad menyelenggarakan fungsi utama yang disebut sebagai Dukungan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan. Dukungan Kesehatan merupakan upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan bantuan administrasi kesehatan yang ditujukan secara langsung untuk mendukung latihan dan penggunaan kekuatan TNI AD. Sebagai Pelayan Kesehatan berarti segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan bantuan administrasi kesehatan yang ditujukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi prajurit, PNS TNI AD beserta keluarganya dalam rangka pembinaan kekuatan TNI AD. Selain itu dilaksanakan fungsi teknis kesehatan yang diselenggarakan baik dalam rangka dukungan kesehatan maupun pelayanan kesehatan yang meliputi:

  • Kesehatan militer, yaitu upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan dan kehidupan prajurit serta penugasan prajurit pada berbagai kondisi lingkungan.
  • Kesehatan Promotif, yaitu upaya ksehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan memelihara/ meningkatkan derajat kesehatan prajurit, PNS TNI AD beserta keluarganya dengan peran serta individu agar berperilaku sehat.
  • Kesehatan Kuratif, yaitu upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan untuk penyembuhan penderita yang sakit.
  • Kesehatan Rehabilitatif, yaitu upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan untuk pemulihan penderita.
  • Pembekalan Kesehatan, yaitu upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan materil kesehatan bagi satuan kesehatan dan prajurit, PNS TNI AD beserta keluarganya.
  • Administrasi Kesehatan, yaitu upaya kesehatan yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan dengan sistem dan prosedur kesehatan.

Sejarah perjuangan dan pengabdian kesehatan TNI AD tidak terlepas dari perjuangan bangsa dan negara baik dalam rangka mempertahankan kemerdekaan negara RI maupun dalam mengisi kemerdekaan. Pada periode tahun 1945 sampai 1949 merupakan masa perjuangan fisik yang berat karena disamping ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan negara RI dari ancaman penjajah Belanda, kesehatan TNI-AD juga bertanggung jawab untuk penataan dan pengembangan organisasi. Peranan dalam operasi militer sudah berjalan sejak sebelum dan pada masa awal berdirinya Kesad. Kesad tidak pernah absen memenuhi panggilan suci dengan penuh rasa kemanusiaan dan terus menerus untuk memberikan dukungan kesehatan secara optimal baik dalam rangka operasi militer penumpasan pemberontakan, berbagai operasi tempur di dalam negeri seperto operasi Trikora, Operasi Dwikora dan Operasi Pemberantasan GPK di daerah Aceh, Irian Jaya, Timor Timur bahkan dalam tugas internasional keikutsertaan Kesad dalam memberikan dukungan kesehatan diwujudkan melalui pengiriman tim kesehatan Kontingen Garuda ke Mesir, Kongo, Vietnam, Timur Tengah, Kamboja dan Batalyon Kesehatan ke Bosnia. Saat ini beberapa anggota Kesad juga ikut dalam Kontingen Garuda XX (Ki Zeni) yang bertugas di Kongo.

Dalam tugas kemanusiaan yang merupakan bukti kepedulian Kesad terhadap masalah kesehatan yang dihadapi rakyat diwujudkan dalam bentuk peran serta dalam operasi bhakti seperti pengobatan massal, operasi bibir sumbing, operasi ktarak dan khitanan massal di berbagai pelosok nusantara. Patut pula dicatat berbagai kegiatan yang dilaksanakan Kesad, antara lain ikut serta meringankan penderitaan korban yang terlibat dalam konflik SARA di Maluku, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya dan Aceh maupun korban akibat bencana alam.

Lembaga Militer

sunting
  • Lembaga Kesehatan Militer Angkatan Darat
  • Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut
  • Lembaga Peralatan Kesehatan Militer
  • Laboratorium Bio Medikal Militer
  • Lembaga Farmasi Militer
  • Lembaga Biologi Vaksinasi Militer
  • Gugus Pusat 1 Puskesad
  • Gugus Pusat 2 Puskesad

Satuan

sunting

Satuan Kotama dan Pembinaan

sunting

Rumah Sakit di lingkungan TNI-AD

sunting

Kepala

sunting

Pimpinan Kesehatan Angkatan Darat dari awal berdirinya sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut:


Saat bernama Dinas Kesehatan Tentara:


  • Jenderal Mayor dr. Soehardo Kertohoesodo (1945-1946)
  • dr. Wirasmo Partaningrat (1946)
  • Jenderal Mayor dr. Soehardo Kertohoesodo (1946-1949)

Saat bernama Djawatan Kesehatan Angkatan Darat:


  • Kolonel dr. Azis Saleh (1949-1956)
  • Kolonel dr. Satrio (1956-1963)
  • Brigjen TNI dr. Soehardi (1963-1967)
  • Brigjen TNI dr. Mochammad Abdoellah (1967-1968)
  • Brigjen TNI dr. Suyoto (1968-1971)
  • Brigjen TNI dr. Frans Pattiasina (1971-1973)
  • Brigjen TNI dr. Darmawan Prawira Supradja, sebagai Kajankesad dan Brigjen TNI dr. Abdullah Martosudirjo sebagai Danpuskesad. (1973-1974)
  • Brigjen TNI dr. Prakosa sebagai Kajankesad dan Brigjen TNI dr. Soeyoto sebagai Danpuskesad (1974-1977)
  • Brigjen TNI dr. Saronto Martoyudho, sebagai Kajankesad dan Brigjen TNI dr. Ngesti Oetomo sebagai Danpuskesad (1977-1979)

Saat bernama Jawatan Kesehatan Angkatan Darat:


  • Brigjen TNI dr. Kurnia Natadisastra, Sp. B sebagai Kajankesad (Januari 1979-Mei 1979)
  • Brigjen TNI dr. Ngesti Oetomo sebagai Kajankesad (1979-1983)

Saat bernama Direktorat Kesehatan Angkatan Darat:


  • Brigjen TNI dr. Moch. Soesanto, S. KM sebagai Dirkesad (1983-1986)
  • Brigjen TNI drg. Wahyu Widayat (1986-1989)
  • Brigjen TNI Profesor DR. dr. H. Sanyoto Hardjowijoto, Sp. M (1989-1991)
  • Brigjen TNI dr. Toerseno Winarko A (1991-1993)
  • Brigjen TNI dr. A.W. Boediarso, S. KM (1993-1995)
  • Brigjen TNI drg. Ertono Soekardjo, M. Sc (1995-1996)
  • Brigjen TNI dr. Purbo Suripto Widodo, Sp. M (1996-1998)
  • Brigjen TNI dr. Suyaka Suganda, Sp. OG (1998-1999)
  • Brigjen TNI dr. Edy Harharun, Sp. PD (1999-2000)
  • Brigjen TNI dr. A. Suharto, Sp. BD, MARS (2000-2002)
  • Brigjen TNI dr. Adib Abdullah Yahya, MARS (2002-2004)
  • Brigjen TNI dr. Heridadi, M. Sc (2004-2008)
  • Brigjen TNI dr. Djoko Riadi, Sp. BS (2008-2010)
  • Brigjen TNI dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS (Maret 2010-Agustus 2010)
  • Brigjen TNI dr. Chairunan Hasbullah, MARS (Agustus 2010-Oktober 2011)
  • Brigjen TNI dr. Dedy Achdiat Dasuki, Sp. M (Oktober 2011-September 2012)
  • Brigjen TNI dr. Daniel Tjen, Sp. S (Oktober 2012-10 Desember 2013)
  • Brigjen TNI dr. Dubel Meriyenes, Sp.B., FInaCS. (10 Desember 2013-April 2015)

Saat bernama Pusat Kesehatan Angkatan Darat:


Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ ""Kecabangan Kesehatan"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-04. Diakses tanggal 2016-05-09.