Pusat Pemantauan Obat dan Ketergantungan Obat Eropa

38°42′21″N 9°08′35″W / 38.70572°N 9.14307°W / 38.70572; -9.14307

Monitoring Centre for Drugs and Drug Addiction
Pusat Pemantauan Obat dan Ketergantungan Obat Eropa
Tanggal pendirian1993 (didirikan)
Lokasi
Direktur
Alexis Goosdeel[1]
Chairman
Laura D'Arrigo[2]
Organisasi induk
Uni Eropa (UE)
Anggaran (2014)
€15,2 juta (usulan)[3]
Situs webemcdda.europa.eu

Pusat Pemantauan Obat dan Ketergantungan Obat Eropa[5] (bahasa Inggris: European Monitoring Centre for Drugs and Drug Addiction, disingkat EMCDDA) adalah salah satu badan Uni Eropa yang berkedudukan di Lisboa, Portugal. Berdiri pada tahun 1993, EMCDDA berupaya menjadi "pusat referensi" dalam penggunaan obat-obatan bagi negara-negara anggota Uni Eropa, serta untuk menyampaikan "informasi yang faktual, obyektif, handal, dan dapat diperbandingkan" mengenai penggunaan narkoba, kecanduan obat-obatan, dan komplikasi kesehatan terkait lainnya, antara lain termasuk hepatitis, HIV/AIDS, dan TBC.[4][6]

Meskipun fokus kerja utama EMCDDA adalah Eropa, namun juga menjalin kerja sama dengan berbagai mitra, peneliti, serta pembuat kebijakan lainnya di seluruh dunia.[4]

Misi dan peran

sunting
 
Salah satu dari dua gedung badan EMCDDA di Lisboa

EMCDDA didirikan berdasarkan prinsip bahwa penelitian ilmiah yang independen merupakan "sumber daya yang vital untuk dapat membantu Eropa memahami sifat dari masalah obatnya dan dapat menanggapinya secara lebih baik."[4]

Pernyataan misi badan ini adalah sbb.:

  • Menyediakan bagi Komunitas dan Negara-negara Anggota UE: "informasi yang faktual, obyektif, handal, dan dapat diperbandingkan di tingkat Eropa mengenai obat-obatan dan ketergantungan obat serta berbagai konsekuensinya"
  • Mengumpulkan, mendaftarkan, dan menganalisis informasi "tren yang sedang berkembang" terutama dalam penggunaan gabungan lebih dari satu macam obat (polydrug), dan penggunaan gabungan zat psikoaktif legal maupun ilegal
  • Menawarkan informasi mengenai praktik terbaik di Negara-negara Anggota UE dan memfasilitasi pertukaran praktik tersebut di antara mereka[4]

Salah satu di antara kelompok sasaran badan ini adalah para pembuat kebijakan, yang menggunakan informasi tersebut untuk membantu merumuskan strategi obat nasional dan EU secara koheren. Kelompok-kelompok sasaran lainnya adalah para profesional dan peneliti yang bekerja di bidang obat-obatan, serta yang lebih luas lagi adalah media massa Eropa dan masyarakat umum.

Inti dari kerja badan ini adalah tugas meningkatkan keterbandingan informasi obat di seantero Eropa dan merancang metode dan alat yang diperlukankan agar hal tersebut dapat tercapai. Sebagai hasil dari upaya sejauh ini, negara-negara tersebut kini dapat melihat bagaimana kesesuaian mereka terhadap gambaran di Eropa secara umum, serta menilai permasalah dan sasaran bersama. Ciri utama dari fenomena obat-obatan terlarang adalah sifatnya yang mudah beralih dan dinamis, dan pelacakan tren-tren baru merupakan tugas utama dari EMCDDA.

Jaringan, laporan, dan kemitraan

sunting

Pusat memperoleh informasi terutama dari "jaringan Reitox": sekelompok titik fokus di masing-masing dari 28 Negara-negara Anggota UE, Norwegia, negara-negara kandidat UE, dan Komisi Eropa. Jaringan manusia dan komputer ini menghubungkan sistem informasi nasional dari 28 Negara Anggota, Norwegia, dan mitra-mitra utama mereka dengan EMCDDA. Jaringan ini berfungsi sebagai instrumen praktis dalam pengumpulan dan pertukaran data dan informasi.

Laporan tahunan mengenai masalah obat terlarang di Uni Eropa dan Norwegia serta sebuat buletin statistik daring memberikan gambaran dari tahun ke tahun tentang situasi dan tren obat Eropa terkini. Sementara itu, ringkasan situasi per negara secara daring memberikan rangkuman data terkait obat di tingkat nasional.[7]

EMCDDA bekerja dalam kemitraan dengan negara-negara non-UE dan juga dengan badan-badan internasional, seperti Program Pengendalian Narkoba Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kesehatan Dunia, Kelompok Pompidou dari Majelis Eropa, Organisasi Kepabeanan Dunia, Organisasi Kepolisian Kriminal Internasional (Interpol) dan Kantor Kepolisian Eropa (Europol).[8]

 
Palacete do Relógio – salah satu dari dua gedung badan ini di Lisboa

Penilaian kritis

sunting

Batasan terhadap keefektifan organisasi telah diidentifikasi berupa kemungkinan adanya perbedaan dalam standar dan kecermatan penelitian antar negara anggota. Upaya untuk membakukan penelitian dan pengumpulan data merupakan elemen yang penting untuk menjaga konsistensi dan validitas dalam penerapan bersama di seluruh Uni Eropa. Manfaat juga dapat diperoleh dari pemantauan tren obat-obatan terlarang yang lebih rinci dan tepat waktu, yaitu untuk memenuhi peran organisasi tersebut dalam memberikan tanggapan preemptif terhadap isu-isu yang terkait narkoba. Tantangan tambahan terhadap EMCDDA adalah bagaimana memastikan agar sumber daya yang terbatas dikelola secara efektif, sehingga tidak menyebabkan terjadinya replikasi penelitian dan risiko sesuatu yang berlebihan.[9]

EMCDDA secara proaktif menyarankan perubahan kebijakan yang positif, berdasarkan pengumpulan datanya, kepada organisasi yang dapat menerapkan perubahan ini. Salah satu perubahan tersebut disajikan dalam laporan tahunan 2015 berjudul 'Alternatif untuk menghukum pelaku penggunaan obat terlarang'. Razmadze dan rekan-rekannya dalam tinjauan laporan EMCDDA mendukung anggapan bahwa pengguna narkoba yang dipenjara menempatkan beban keuangan yang besar atas negara-negara, dan juga merugikan pengguna narkoba dan keluarga mereka. Bukti-bukti menunjukkan bahwa pilihan tersebut mengkrminalisasi pelaku dan mempromosikan residivisme, sedangkan program perawatan dan rehabilitasi memberikan pilihan yang lebih baik untuk menjaga agar pengguna narkoba dan masyarakat menjadi lebih aman. Pendekatan alternatif terhadap pengguna narkoba ini sesuai dengan pedoman Perserikatan Bangsa-Bangsa 1988 dan Dewan Uni Eropa pada tahun 2012.[10]

Pengakuan

sunting

Pada tahun 2013, Asosiasi Perpustakaan Amerika Serikat mengakui tiga publikasi EMCDDA di antara dokumen-dokumen pemerintah yang penting yang diterbitkan selama tahun 2012.[11]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Directorate Diarsipkan 2022-01-21 di Wayback Machine. EMCDDA.
  2. ^ EMCDDA Management Board
  3. ^ "EMCDDA draft budget for 2014" (PDF). EMCDDA. 6 December 2013. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal 17 February 2015. 
  4. ^ a b c d e "Mission". EMCDDA. Diakses tanggal 17 February 2015. 
  5. ^ Sari, Amanda Puspita (5 September 2015). "Ada Banyak Kokain di Selokan London Ketimbang Kota Eropa Lain". CNN Indonesia. CNN Indonesia. Diakses tanggal 14 Desember 2017. 
  6. ^ Joan Colom (19 September 2014). "A policy-maker's perspective on 'ECDC and EMCDDA guidance: prevention and control of infectious diseases among people who inject drugs'". BMC Infect. Dis. 14 Suppl 6: S11. doi:10.1186/1471-2334-14-S6-S11. PMC 4178530 . PMID 25253290. 
  7. ^ "Countries". EMCDDA. Diakses tanggal 17 February 2015. 
  8. ^ "Partners". EMCDDA. Diakses tanggal 17 February 2015. 
  9. ^ Grifiiths, W; Mounteney, P; Lopez, J; Zobel, D; Gotz, F (2011). "Monitoring the European Drug situation: the ongoing challenge for the European Monitoring Centre for Drugs and Drug Addiction EMCDDA". Addiction:Research Centre Series. 107: 254–258. doi:10.1111/j.1360-0443.2011.03369.x. 
  10. ^ Razmadze, M., Otiashvili, D.,Balanchivadze, N and Tbatadze, M. 2015. 'Alternatives to Incarceration for Drug- Related Offences' access online 20 July 2016 http://altgeorgia.ge/2012/myfiles/Alternatives%20to%20Incarceration%20ENG....pdf Diarsipkan 2017-01-18 di Wayback Machine.
  11. ^ EMCDDA publications recognised by the American Library Association EMCDDA 30.10.2013.

Pranala luar

sunting