Pulau Hulawa
Pulau Hulawa adalah pulau tidak berpenghuni yang termasuk dalam wilayah administrasi kecamatan Sumalata, kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo. Pulau Hulawa memiliki topografi berupa bukit dan didominasi oleh pohon kelapa.
Koordinat | 1°0′12.777″S 122°30′23.164″E / 1.00354917°S 122.50643444°E |
---|---|
Negara | Indonesia |
Gugus kepulauan | Sulawesi |
Provinsi | Gorontalo |
Kabupaten | Gorontalo Utara |
Luas | km^2 |
Pulau ini juga dikenal dengan nama pulau Lampu yang merujuk pada bangunan mercusuar yang berfungsi untuk memandu kapal penangkap ikan dan kapal pesiar. Selain itu, pulau Hulawa juga menjadi lokasi penyu bertelur.[1]
Sejarah
suntingPenamaan pulau ini berasal dari bahasa setempat yang berarti Emas. Hal ini merujuk pada cerita bahwa pada zaman dahulu ada kapal pengangkut emas milik Belanda yang karam di pulau ini. Emas tersebut berasal dari tambang di desa Buladu . Kerangka kapal tersebut masih ada di dasar laut di perairan pulau Hulawa. Sedangkan tambang emasnya masih berproduksi hingga kini, bahkan alat produksi peninggalan Belanda masih ada dan menjadi peninggalan disana. Selain itu juga terdapat terowongan dan belanga untuk mengayak emas.[2][3]
Pulau Hulawa juga memiliki rumah peninggalan Belanda dan mercusuar yang dibangun pada 1917.[1] Mercusuar di pulau Hulawa terletak di ketinggian 7 mdpl dan 15 m dari garis pantai sebelah timur pulau. Menara mercusuarnya berbentuk prisma dengan tinggi 7 m dan lebar 5 m. Bahan utama menara mercusuar ini terbuat dari susunan batu karang yang diberikan spesi.[4]
Selain itu juga terdapat bekas tempat pemasangan lampu yang posisinya sejajar dengan menara mercusuar ini berjumlah 10 buah. Bekas tempat lampu ini terbuat dari susunan batu bata dengan spesi berupa semen dan pasir dengan salah satunya terdapat inksripsi H. J. Theys.[4]
Akses
suntingPulau ini bisa dicapai melalui pelabuhan Kwandang di desa Katialada, kecamatan Kwandang kabupaten Gorontalo Utara menggunakan perahu atau ketinting.[1]
Gugusan pulau
suntingDi sekitar pulau Hulawa terdapat beberapa pulau kecil tidak berpenghuni yang rata-rata dengan permukaan berbatu. Hal ini bisa diketahui dari penamaan pulau kecil ini yang menggunakan nama depan Botu seperti pulau Botungalaa, pulau Botudidingga, pulau Duyonumo dan pulau Botuduyonumo. [2]
Lihat juga
suntingReferensi
sunting- ^ a b c "Merasakan Sensasi di Atas Menara Suar Lito Hulawa, Pulau Lampu yang Ada di Gorut - Kronologi.id". 2019-12-15. Diakses tanggal 2022-09-24.
- ^ a b Batubara, Rido (2016). Gorontalo, Antara Teluk Tomini dan Laut Sulawesi. Jakarta: Kompas. hlm. 53. ISBN 978-979-709-976-3.
- ^ "Harta Karun Di Laut Soemalata". Radar Gorontalo. 2016-08-20. Diakses tanggal 2022-09-24.
- ^ a b Gorontalo, BPCB (2014-04-23). "Menara Suar Hulawa_Gorontalo". Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo. Diakses tanggal 2022-09-24.