Puang Dato

Pusaka Kerajaan Binuang

Puang Dato adalah pusaka kerajaan Binuang yang terdiri dari empat gong besar dilengkapi dengan perisai kayu tua dan perisai Kuningan lengkap dengan trisula dan tombak pendamping sejumlah artefak buatan tahun 900 M s/d 1100 M, pusaka ini ditempatkan pada sebuah kasebo besar yang di tutupi dengan kelambu merah, di dalam kasebo ini di gantung ke empat gong besar yang dua diantaranya di berikan penutup/sarung.[1] Awal kemunculan Puang Dato di Kerajaan Binuang dimulai ketika tetiba sebuah kapal kecil muncul di pantai Binuang dengan mengeluarkan bebunyian yang sangat besar (oni ma'ganrang ma'gong). Ketika itu seluruh pasukan elit Kerajaan Binuang (Pasukan yang tidak pernah kalah perang) bersiap menanti kapal kecil itu untuk melakukan perlawanan jika sewaktu-sewaktu yang datang adalah pasukan penyerang dari kerajaan lain, tetapi ketika kapal itu sandar di pantai ternyata yang datang adalah empat gong besar beserta kelenkapannya yang oleh raja dan masyarakat setempat menamainya "Puang Dato".[2] Pusaka Kerajaan Binuang Puang Dato termasuk dalam golongan Benda Keramat Bugis'[3]

Pusaka Kerajaan Binuang 'Puang Dato'

Referensi

sunting
  1. ^ Wawancara langsung dengan Hj. Andi Andang, anak Pattola Raja Binuang Lamattulada,02-08-2023
  2. ^ Wawancara langsung dengan Hj. Andi Muhibba, anak Pattola Raja Binuang Lamattulada, 13-08-2023
  3. ^ Pusaka Dunia

Pustaka

sunting
  • Ahmad Ubk, dkk, 2013, Senjata Pusaka Bugis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
  • Anan Hajif Triyogi, 2005, Benda-benda Bertua Masyarakat Jawa, Yogyakarta.