Propaganda internet yang disponsori negara

Pengguna boneka yang disponsori negara adalah sebuah penggunaan para propagandis internet yang dibayar pemeritnah dengan tujuan memberikan opini online, menyangkali komunitas pembangkang, atau mengubah persepsi dari apa yang menjadi pandangan dominan (sering kali melalui astroturfing).

Berikut ini adalah daftar yang diketahui atau dituduh merupakan contoh dari propaganda Internet yang disponsori negara:

1. Partai pemerintahan Partai Aksi Rakyat resmi dikabarkan membentuk tim untuk bekerja secara anonim untuk melawan kritikan partai di dunia maya. Terdiri dari dua tim, yang dipimpin oleh anggota parlemen yang terpilih dari Partai Aksi Rakyat, dimana satu tim menstrategikan kampanye dan tim lainnya mengeksekusi strateginya [1]
2. Terdapat juga orang-orang pro-partai yang dikenal sebagai 'Internet Brigade'[2] yang diklaim tak berafiliasi dengan partai atau resmi dimajukan partai, yang membentuk kelompok sosial media dan laman web untuk 'membela' partai berkuasa di dunia mkaya dan mengkritik situs-situs web sosial-politik yang mengkritik pemerintah dan para anggota partai oposisi. Mereka memiliki informasi tentang detail pribadi kandidat yang dimajukan dari partai mereka dan acara-acara yang tak banyak diketahui dan anggota parlemen yang terpilih menjadi anggota mereka, sering kali mereka memiliki anggota-anggota anonim, terkadang dengan identitas yang diganti atau dipalsukan, berulang kali memposkan artikel-artikel yang mereka publikasikan di forum-forum internet dan sosial media[3][4]
1. "We are Collective", adalah sebuah front anonim yang dibuat untuk artikel-artikel "Lenileaks"-nya. Artikel-artikel tersebut berisi cerita-cerita tak terverifikasi tentang wakil presiden Leni Robredo, yang berasal dari partai politik oposisi presiden. Kelompok tersebut juga dikenal karena melanggar hak cipta.[5] Meskipun diklaim beradvokasi untuk kebenaran, mereka telah menerbitkan propaganda negara yang memuji Duterte dan melundurkan tuduhan-tuduhan melawan lawan-lawan politik Duterte.[6]
2. Ini mula-mula diekspos oleh Sean Williams dalam majalah The New Republic, dimana ia membongkar salah satu anggotanya.[7]
3. Dikabarkan bahwa anggota-anggotanya, yang menyebut diri mereka sendiri "pasukan papan ketik", meraih sekitar 500 Peso Filipin (10 Dolar AS) untuk membuat "pernyataan positif". Para anggotanya juga diklaim menyebar di bawah sebuah jaringan terorganisir yang didukung oleh para pendukung Duterte sebenarnya, diyakini berafiliasi dengan partai politiknya. Mereka menjustifikasikan keberadaan mereka sebagai ukuran kebutuhan melawan "Tentara Kuning", yang mereka sebut sebagai para kritikus Duterte.[8] Duterte secara terbuka dikenal karena membuat tindakan-tindakan kontroversial dan [9] yang mengundang beberapa komentar positif dan negatif di ranah publik.
1. Brigade web mula-mula dituduhkan pada April 2003
2. "Troll-troll dari Olgino", mula-mula dituduhkan pada akhir 2014.
1. Center for Strategic Counterterrorism Communications, didirikan pada 2010.[12]
2. Operation Earnest Voice, resminya dimulai pada 2011.

Referensi

sunting
  1. ^ Li Xueying (3 February 2007). "PAP moves to counter criticism of party, Govt in cyberspace". The Straits Times. 
  2. ^ Seah Chiang Nee (24 November 2012). "PAP's quiet counter-insurgency". The Star. 
  3. ^ Leonard Lim (16 September 2011). "Netizens setup Facebook page to defend PAP, Govt in cyberspace". The Straits Times. 
  4. ^ Pearl Lee (20 September 2015). "Supporters seek to amplify PAP voice online". The Straits Times. 
  5. ^ Esquire Philippines (7 March 2017). "To the Thieves who stole our Images". Esquire Philippines. 
  6. ^ Izobelle T. Pulgo (3 March 2017). "They can't silence us". Philippine Daily Inquirer. 
  7. ^ Sean Williams (4 January 2017). "Rodrigo Duterte's Army of Online Trolls". The New Republic. 
  8. ^ Rizal Raoul Reyes & Mia Rosienna Mallari (27 November 2016). "Money and credulity drive Duterte's 'keyboard army'". Business Mirror. 
  9. ^ Jason Hanna and Euan McKirdy (24 May 2017). "Martial Law in Mindanao". CNN. 
  10. ^ https://www.theguardian.com/media/2016/nov/06/troll-armies-social-media-trump-russian
  11. ^ Greenwald, Glenn and Andrew Fishman. Controversial GCHQ Unit Engaged in Domestic Law Enforcement, Online Propaganda, Psychology Research. The Intercept. 2015-06-22.
  12. ^ Why It's So Hard to Stop ISIS Propaganda. The Atlantic. 2015-03-02.

Pranala luar

sunting