Propaganda hitam adalah bentuk propaganda yang dibuat agar tampak seolah-olah berasal dari pihak yang sebenarnya ingin dijatuhkan. Propaganda hitam berbeda dengan propaganda abu-abu, yang tidak menyebutkan sumbernya, dan propaganda putih, yang jelas-jelas menunjukkan asal-usulnya. Biasanya, propaganda hitam digunakan untuk menjatuhkan atau mempermalukan pihak tertentu melalui penyebaran informasi yang salah.[1]

Ciri utama dari propaganda hitam adalah audiens tidak menyadari bahwa mereka sedang dipengaruhi dan tidak merasa sedang diarahkan ke suatu pandangan tertentu. Propaganda ini berpura-pura berasal dari sumber lain, bukan dari sumber aslinya. Jenis propaganda ini sering digunakan dalam operasi psikologis rahasia. Sumber informasi bisa disembunyikan atau dikaitkan dengan pihak palsu untuk menyebarkan kebohongan dan penipuan. Propaganda hitam dikenal juga sebagai kebohongan besar yang penuh dengan tipu daya kreatif. Keberhasilannya bergantung pada seberapa percaya audiens terhadap sumber informasi. Kalau pembuat propaganda tidak memahami audiensnya dengan baik, pesannya bisa disalahartikan, dianggap mencurigakan, atau malah gagal.[2] Di sejumlah negara, pemerintah setempat kerap menggunakan propaganda hitam untuk beberapa alasan. Dengan menyembunyikan keterlibatannya, pemerintah memiliki peluang lebih besar untuk meyakinkan pihak masyarakat yang sulit percaya. Ada juga alasan diplomatik di balik propaganda ini. Propaganda hitam bisa membantu menutupi keterlibatan pemerintah karena yang bisa merusak hubungan internasional dengan negara lain.

  1. ^ "Apa Itu Black Propaganda?". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2024-12-15. 
  2. ^ antaranews.com (2022-05-21). "Propaganda hitam hingga polarisasi ancaman dunia siber". Antara News. Diakses tanggal 2024-12-15.