Promontori adalah sebuah daratan tinggi yang pada umumnya memiliki ujung bertebing curam dan menghadap ke dataran rendah atau massa air tertentu; dapat berupa laut, sungai, atau danau. Promontori umumnya terbentuk oleh punggungan bukit berbahan kasar yang bertahan dari erosi yang telah meruntuhkan bebatuan halus di sekitarnya. Dalam kasus lain, promontori dapat dijumpai di wilayah kuala atau pertemuan antara dua sungai. Salah satu contoh promontori adalah Batu Gibraltar.

Benteng Namur di Belgia yang terletak di atas sebuah promontori yang menghadap sungai Meuse
Batu Gibraltar di Gibraltar

Sejarah

sunting

Dengan fitur geografisnya yang berupa ujung daratan, promontori dapat menjadi benteng alami bagi pertahanan suatu masyarakat atau bangsa dari musuhnya. Sepanjang sejarah, sejumlah benteng dan kastil memanfaatkan fitur geografis promontori.

Di sejumlah wilayah di sekitar Kepulauan Britania, seperti Irlandia, Brittany, Kepulauan Orkney, Pulau Man, Devon, Kepulauan Channel, dan Cornwall, terdapat sejumlah benteng promontori yang sebagian dibangun pada Zaman Besi.[1][2]

Kota Ras Bar Balla di Somalia terletak pada sebuah promontori kecil. Kota yang dahulu merupakan bagian dari Kesultanan Ajuran tersebut pada masa lalu memiliki fungsi strategis untuk mempertahankan wilayah dari serangan musuh.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ "Megaliths and Monuments". Pretanic World (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-12. Diakses tanggal 2024-04-17. 
  2. ^ "Archaeological and historical sites and monuments". Historic Cornwall. Diakses tanggal 2024-04-17. 
  3. ^ Sanseverino, Hilary Costa (1983). "Archaeological Remains on the Southern Somali Coast". Azania: Archaeological Research in Africa. 18 (1): 151–164. doi:10.1080/00672708309511319.