Produksi pisang di Taiwan
Pisang merupakan salah satu tanaman buah dari 11 buah utama yang diproduksi di Taiwan sekaligus menjadi buah dengan lahan produksi terluas diantaranya. Perkebunan buah-buahan telah menjadi bagian penting dari pertanian di Taiwan, karena bagi masyarakat Taiwan buah merupakan hal penting di negara mereka.[1] Bahkan sudah umum bagi konsumen Jepang untuk membeli pisang dari Taiwan.[2]
Sejarah
suntingProduksi pisang mulai meningkat ketika Taiwan diduduki Jepang . Pisang Taiwan memonopoli pasar Jepang sampai 1963 ketika impor pisang diliberalisasi di Jepang.[3] Pada 1967, ekspor pisang dari dalam negeri relatif tinggi [2] dan sejak 1970, industri pisang telah menurun secara signifikan karena persaingan dari Filipina dan masalah dengan budidaya.[4]
Lahan Produksi
suntingSekitar 8.000 hektar lahan di Taiwan digunakan untuk budidaya pisang. Sekitar 5.000 hektar di Taiwan Selatan digunakan untuk ekspor dan sekitar 3.000 hektar di Taiwan Utara digunakan untuk konsumsi domestik.
Pada tahun 1991, sebaran geografis lahan budidaya pisang adalah Kabupaten Kaohsiung (2.284 hektar), Kabupaten Changhua, Kabupaten Nantou, Kabupaten Taichung (1.862 hektar), Kabupaten Pingtung (1.254 hektar), Kabupaten Chiayi, Kabupaten Tainan, Kabupaten Yunlin (185 hektar) dan Kabupaten Hualien, Kabupaten Taitung (108 hektar).[4]
Pada 2019, kabupaten Pingtung menyediakan 70% dari jumlah ekspor untuk pasar Filipina, Amerika Tengah dan Selatan serta menjadi kesukaan konsumen Jepang. Luas lahan yang tersedia di Pingtung mencapai 4.323 hektar dengan peruntukan ekspor ke Jepang mencapai 2.801 hektar.[5]
Negara tujuan ekspor utama pisang dari Taiwan adalah Jepang yang mencapai puncaknya pada tahun 1967 dengan ekspor 416.000 ton. Pada tahun 1990, tonase ekspor turun menjadi 48.000 ton. Hal ini dikarenakan persaingan harga dengan pisang dari negara lain.
Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Kabupaten Pingtung mendirikan Taiwan Pingtung Agriculture International Marketing Co Ltd pada 2017 yang bertujuan untuk membantu petani memasarkan produk mereka ke pasar internasional. Hal ini membuat nilai ekspor pisang dari Pingtung naik signifikan dari 524 ton (2018) menjadi 1.166 ton (2019) dan nilai ekspor juga ikut naik dari NT$ 22,39 juta menjadi NT$ 51, 31 juta.[6]
Pusat Penelitian
suntingLembaga Penelitian Pisang Taiwan ditugaskan untuk melakukan penelitian dan pengembangan budidaya pisang di Taiwan. Pada 1998 dikembangkanlah varietas Pirang Formosana oleh seorang staf. Pisang Formosana memiliki penampilan ukuran seragam dari pangkal hingga ujung dan tidak mudah lepas dari tangkai.[7]
Lihat Juga
suntingReferensi
sunting- ^ "Taiwan Banana Research Institute" (PDF). www.banana.org.tw. TBRI. Diakses tanggal 26 February 2020.
- ^ a b R.O.C.(Taiwan), Council of Agriculture, Executive Yuan; R.O.C.(Taiwan), Council of Agriculture, Executive Yuan. "Council of Agriculture, Executive Yuan, R.O.C.(Taiwan)". eng.coa.gov.tw. Diakses tanggal 15 April 2020.
- ^ Koseki, Yoshiyuki (5 November 2006). "Taiwan's Banana-Producing Regions and the Japanese Market". Geographical Review of Japan. 79 (5): 216–236. doi:10.4157/grj.79.5_216.
- ^ a b "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 May 2020. Diakses tanggal 6 April 2020.
- ^ "Bupati Pan Men An Mengadakan Kunjungan Pulang Pergi Satu Hari ke Tokyo, Jepang Meninjau Kondisi Jalur Distribusi Pemasaran Produk Pertanian Pingtung di Jepang". Pemerintah Kabupaten Pingtung. 11 Desember 2019. Diakses tanggal 20 April 2022.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Taiwan Today (7 Juli 2020). "Pisang Taiwan Kembali Berjaya di Pasar Internasional Berkat Sistem Pertanian Pintar". Kementerian Luar Negeri, Republik Tiongkok (Taiwan). Diakses tanggal 20 April 2022.
- ^ Yudianto (11 November 2020). "PISANG FORMOSANA: SETANDAN SAMA BESAR". Mitra Usaha Tani. Diakses tanggal 20 April 2022.