Primadona (seri televisi)

seri televisi Indonesia tahun 2005
(Dialihkan dari Primadona (sinetron 2005))

Primadona adalah serial televisi Indonesia produksi MD Entertainment yang ditayangkan perdana 17 Januari 2005 pukul 20.00 WIB di Trans TV. Serial ini disutradarai oleh Lono Abdul Hamid dan dibintangi oleh Fathir, Anneke Jodi dan William.[1]

Primadona
Genre
Ditulis olehZara Zettira
SkenarioZara Zettira
SutradaraLono Abdul Hamid
Pengarah kreatifShania Punjabi
Pemeran
Penggubah lagu temaSella CR
Lagu pembuka"Primadona" oleh Sella CR
Lagu penutup"Primadona" oleh Sella CR
Penata musikHerbanu PW
Negara asalIndonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim1
Jmlh. episode25 (daftar episode)
Produksi
Produser eksekutif
  • Karan Mahtani
  • H.M. Solihin
Produser
PenyuntingGusnadi
Pengaturan kamera
  • Januar Aprianto [a]
  • Jun Mahir [b]
Durasi60 menit
Rumah produksiMD Entertainment
DistributorTrans Media
Rilis asli
JaringanTrans TV
Rilis17 Januari (2005-01-17) –
4 Juli 2005 (2005-7-4)

Sinopsis

sunting

Dua gadis kembar bernama Prima & Dona terpisah sejak dilahirkan sehingga tidak mengenal satu sama lain.

Ketika ibu mereka, Bu Barata sedang hamil; suaminya mengalami kecelakaan parah di luar kota. Dalam perjalanan ke suaminya, dia melahirkan. Seorang wanita yang baru saja kehilangan anaknya membantunya. Bu Barata tidak sadar kalau dirinya sedang mengandung anak kembar. Saat melahirkan dia pingsan, dan wanita itu mencuri salah satu dari si kembar, menamainya Dona. Bu Barata tidak menyangka kalau dirinya mempunyai anak kembar. Dia hanya punya yang pertama, yang dia beri nama Prima. Ketika Prima masih kecil, orang tuanya meninggal dan dia diasuh oleh bibinya Yuli dan pamannya Ismail. Dia tidak pernah tahu cinta orangtuanya padanya.

Prima hidup sebagai putri tiri yang tidak diinginkan; kecantikannya tertutupi di balik pakaian sederhana. Dia memiliki sedikit kontak dengan dunia luar dan ini membuatnya menjadi seorang wanita muda yang canggung dan tidak bahagia. Satu-satunya sinar matahari dalam hidupnya adalah neneknya, Bu Hartini, seorang wanita tua yang lumpuh karena stroke. Dona tumbuh dalam keadaan yang sangat berbeda. Kehidupan dalam kemiskinan membuatnya menjadi seorang remaja putri yang licin dan licik dan Dona menjadi penipu. Dona bergaul dengan Agil dan Iksan dan mereka semua mempunyai profesi yang sama. Iksan dan Dona selalu bersaing dalam segala hal, padahal Iksan diam-diam mencintai Dona.

Bu Hartini ingin menikahkan Prima dengan pria bernama Wibi. Bibi dan paman Prima ingin merusak rencana tersebut dengan memperkosanya. Prima berhasil kabur dari rumah sebelum hal ini terjadi. Pada waktu yang sama dan di bagian kota yang sama, Dona baru saja melarikan diri dari kantor polisi setelah tertangkap karena penipuan terbarunya. Bu Yuli dan Pak Ismail menangkap Dona, sedangkan ibu palsu Dona, Bu Acih, membantu Prima. Setelah peralihan, perubahan pada putri mereka mengejutkan kedua keluarga. Prima yang tadinya penurut dan pemalu, berubah menjadi gadis pemberani dan argumentatif. Dona membawa sesuatu yang baru ke dalam rumah dan kehidupan Bu Hartini. Dengan kehadiran Dona Bu Hartini mendapat perhatian lebih, kesehatannya membaik dan dia mulai bisa bicara lagi. Bu Hartini mengetahui bahwa Dona bukanlah Prima dan dari situlah Dona mengetahui kebenarannya.

Wibi pun kaget saat bertemu dengan Prima (Dona) yang sangat berbeda dengan gadis yang ia kira ia kenal. Meski begitu dia tetap menyukainya (Dona), karena dia gadis yang cantik, meski sedikit nakal. Bu Acih pun kaget dengan perubahan Dona (Prima). Dona yang dulunya anak liar dan tidak pernah membantu di rumah, kini menjadi sangat penurut dan perhatian. Saat Iksan menjemput Dona, ia pun kaget dengan perubahan sikap Dona (Prima).

Cinta tumbuh antara gadis-gadis dan teman-teman baru mereka tapi siapa yang akan berakhir dengan siapa? Dan akankah si kembar bisa bersatu kembali dan memahami kebenarannya? Saksikan kisahnya di Primadona!

Pemeran

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Episode 1—7
  2. ^ Episode 8—25

Referensi

sunting
  1. ^ "'Prima-Dona, Lagi-lagi Kisah Si Kembar". Detik hot. 16 Januari 2005. Diakses tanggal 20 September 2024. 

Pranala luar

sunting