Presenter AI (Artificial Intelligence) merupakan teknologi kecerdasan buatan yang berfungsi untuk menggantikan manusia dalam membaca berita dalam suatu program informasi terkini. [1] Teknologi kecerdasan buatan berfungsi untuk mempermudah pekerjaan manusia.[2] Presenter ai juga diciptakan untuk mempermudah pembuatan program informasi untuk mengurangi berbagai kesalahan yang mungkin dilakukan presenter manusia selama program.[1]

Presenter AI di Berbagai Negara

sunting

Berbagai negara bersaing untuk menghadirkan presenter AI. Beberapa media di berbagai negara telah memperkenalkan presenter Ai seperti:

  • Snezhana Tumanova - Rusia Snezhana Tumanova merupakan presenter AI yang memiliki basis jaringan.[4] Terdapat tiga jaringan yang masing-masing berperan untuk mengendalikan presenter AI, menyiapkan teks, dan menghasilkan konten grafis. Snezhana Tumanova memiliki program khusus untuk membawakan siaran program perkiraan cuaca.
  • Fedha - Kuwait Fedha merupakan presenter AI pertama yang ada di Kuwait.[6] Fedha akan berkembang untuk dapat memiliki aksen Kuwait dalam program beritanya. Tampilan visual yang dimiliki Fedha seperti rambut pirang dan mata terang menggambarkan populasi kuwait yang beragam.[7] Fedha pertama kali dilihatkan pada akun Twitter Kuwait News, afiliasi dari Kuwait Times. Tujuan dari Kuwait News menciptakan Fedha adalah untuk menguji potensi AI dalam menawarkan konten yang baru dan inovatif.

Indonesia

sunting

Indonesia memiliki langkah strategis dalam mendukung teknologi kecerdasan buatan.[8] Dukungan Indonesia terbukti dengan adanya Strategi Nasional AI 2020-2045 yang diterbitkan pada bulan Agustus Tahun 2020.

Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan presenter AI berbahasa Indonesia melalui presenter AI yang dimiliki media TvOne sebagai presenter AI pertama di Indonesia.[9] Terdapat dua presenter AI perempuan bernama Sasya dan Nadira yang diperkenalkan bertepatan dengan hari Kartini pada 21 April 2023. Terdapat juga satu presenter AI laki-laki bernama Bhoomi.

Penyebutan AI Dalam Jurnalisme

sunting

Ada beberapa penyebutan AI dalam jurnalisme menurut beberapa penelitian, akan tetapi semua mengarah pada kata-kata kunci berikut:

  • Robot Journalism Artificial Intelligence (AI) memanfaatkan pengetahuan luas dalam linguistik dan studi bahasa. Jurnalis robot menggunakan algoritma AI untuk mengubah fakta dan wawasan baru secara otomatis yang berasal dari data silos (salah satu tools AI).[10] Wartawan robot yang efisien bisa menjadi saingan jurnalis manusia. Jurnalis robot dipandang akan menjadi alat yang optimis yang membebaskan jurnalis dari keharusan melakukan tindakan (liputan) yang mahal dan terkadang berbahaya. Bahkan orang Jepang menciptakan jurnalis robot 3D yang dapat berbaur di tengah kerumunan orang, melakukan wawancara, memotret, dan bahkan bisa mengarang sebuah cerita.[11]
  • Robot Presenters Tugas presenter adalah menyesuaikan presentasi dengan audiens. Presenter harus menerima umpan balik dari audiens dan menyesuaikan presentasinya.[12] Presenter robot harus menggunakan model teoritis tentang cara merepresentasikan reaksi agar robot presenter bisa memberikan reaksinya kepada audiens. Presenter robot dapat menyesuaikan waktu presentasinya dengan audiensnya. Presenter robot dinilai hampir menyerupai presenter manusia. Presenter robot terkadang hanya terkendala dengan umpan balik audiens, akan tetapi hal ini bisa dioptimalkan dengan kemampuan umpan balik implisit sistem.[12]
  • Automated Journalism Automated Journalism atau jurnalisme otomatis sudah dipakai untuk membuat proses produksi berita lebih efisien.[13] Jurnalisme otomatis adalah kolaborasi manusia dengan komputer dalam ruang lingkup redaksi, dimana algoritma digunakan untuk mengubah gambar, teks, maupun data numerik menjadi berita tertulis atau audio visual.[14] Jurnalisme otomatis dibantu dengan Natural Language Generation (NLG) yang bertujuan untuk menghasilkan bahasa manusia dari representasi komputasi informasi. Jurnalisme otomatis dapat memanfaatkan ketersediaan data untuk publik dalam bentuk template atau varian mesin belajar.[14]

AI Menggantikan Peran Jurnalis?

sunting

Artificial Intelligence (AI) merupakan bukti nyata perkembangan teknologi digital di dunia semakin berkembang. Presenter AI merupakan suatu kemajuan yang mana pekerjaan manusia bisa digantikan secara visual oleh perkembangan teknologi. Hadirnya presenter AI salah satunya digunakan untuk mengurangi kesalahan yang sering muncul ketika jurnalis manusia menanganinya. [1]Presenter AI bukan sekedar hiburan visual sekara, saat ini AI menggunakan algoritma yang membuat kesimpulan sendiri.[13] Menurut Dandi Supriadi dosen Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran kemunculan presenter TV AI tetap memerlukan pengawasan dan pemegang kepastiannya harus tetap ada di kendali manusia.[15] Hal ini dikarenakan jurnalis harus tetap berpegang pada norma dan etika, serta ada hukum yang berlaku.[1] “Teknologi dibuat untuk mengurangi ketidakpastian pekerjaan yang dilakukan manusia. Akan tetapi teknologi hanyalah alat, jangan sampai manusia mengandalkan alat untuk menggantikan kemanusiaannya. Secanggih apapun teknologi, banyak hal-hal yang bisa dinilai oleh hati nurani manusia”.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e Zulfikar, Fahri. "Presenter AI Muncul di Media Televisi, Pakar Unpad: Strategi untuk Dekati Gen Z". detikedu. Diakses tanggal 2023-05-24. 
  2. ^ Manongga, Danny; Rahardja, Untung; Sembiring, Irwan; Lutfiani, Ninda; Yadila, Ahmad Bayu (2022-11-08). "Dampak Kecerdasan Buatan Bagi Pendidikan". ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal. 3 (2): 41–55. doi:10.34306/abdi.v3i2.792. ISSN 2722-5739. 
  3. ^ Salbiah, Nurul Adriyana (2023-03-21). "Manusia Terancam, Tiongkok Rekrut Robot AI Jadi News Anchor - Jawa Pos". Manusia Terancam, Tiongkok Rekrut Robot AI Jadi News Anchor - Jawa Pos. Diakses tanggal 2023-05-24. 
  4. ^ "Rusia dan China Rilis Presenter AI, Bisa Kerja 24 Jam Non-stop Sepanjang Tahun". Tribunnews.com. 2023-05-23. Diakses tanggal 2023-05-24. 
  5. ^ "Stasiun Televisi Korea Selatan Ini Kenalkan Pembaca Berita AI". suara.com. 2020-11-17. Diakses tanggal 2023-05-24. 
  6. ^ "Mengenal Fedha, Presenter AI Pertama dari Kuwait". MerahPutih. 2023-04-24. Diakses tanggal 2023-05-24. 
  7. ^ "Kuwait news outlet unveils AI-generated presenter Fedha". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2023-04-11. Diakses tanggal 2023-05-24. 
  8. ^ Indonesia, C. N. N. "RI Diproyeksikan Pimpin Teknologi AI ASEAN, Serangan Siber Makin Liar?". teknologi. Diakses tanggal 2023-05-25. 
  9. ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2023-04-26). "Presenter AI tvOne Curi Perhatian". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2023-05-25. 
  10. ^ Latar, Noam Lemelshtrich (2018-03-09). Robot Journalism: Can Human Journalism Survive? (dalam bahasa Inggris). World Scientific. ISBN 978-981-323-735-3. 
  11. ^ Latar, Noam Lemelshtrich (2015). Einav, Gali, ed. The Robot Journalist in the Age of Social Physics: The End of Human Journalism? (dalam bahasa Inggris). Cham: Springer International Publishing. hlm. 65–80. doi:10.1007/978-3-319-09009-2_6. ISBN 978-3-319-09008-5. 
  12. ^ a b Axelsson, Agnes; Skantze, Gabriel (2023-03-13). "Do You Follow? A Fully Automated System for Adaptive Robot Presenters". Proceedings of the 2023 ACM/IEEE International Conference on Human-Robot Interaction. HRI '23. New York, NY, USA: Association for Computing Machinery: 102–111. doi:10.1145/3568162.3576958. ISBN 978-1-4503-9964-7. 
  13. ^ a b Arias-Robles, Félix; López López, Pilar José (2021-05-28). "Driving the Closest Information. Local Data Journalism in the UK". Journalism Practice (dalam bahasa Inggris). 15 (5): 638–650. doi:10.1080/17512786.2020.1749109. ISSN 1751-2786. 
  14. ^ a b Thäsler-Kordonouri, Sina; Barling, Kurt (2023-03-02). "Automated Journalism in UK Local Newsrooms: Attitudes, Integration, Impact". Journalism Practice (dalam bahasa Inggris): 1–18. doi:10.1080/17512786.2023.2184413. ISSN 1751-2786. 
  15. ^ Media, Kompas Cyber (2023-04-29). "Peneliti Unpad: Akankah Teknologi AI Menggantikan Peran Pekerja Media? Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-05-25.