Prefektur Ōita

prefektur di Jepang

Prefektur Ōita (大分県, Ōita-ken) adalah sebuah prefektur yang terletak di Pulau Kyūshū, Jepang.[2] Prefektur Ōita memiliki jumlah penduduk sebesar 1.085.198 jiwa (per 1 Oktober 2024) dan memiliki luas wilayah sebesar 6.340,70 kilometer persegi (2.448,16 sq mi). Prefektur Ōita berbatasan dengan Prefektur Fukuoka di sebelah barat laut, Prefektur Kumamoto di sebelah barat daya, Prefektur Miyazaki di sebelah selatan, Selat Bungo di sebelah timur, dan Laut Pedalaman Seto di sebelah timur laut. Prefektur Ōita juga berbatasan dengan Prefektur Ehime dan Yamaguchi pada wilayah maritim dari prefektur ini.

Prefektur Ōita
大分県
Transkripsi Jepang
 • Jepang大分県
 • RomajiŌita-ken
Bendera Prefektur Ōita
Logo resmi Prefektur Ōita
Himne daerah: tak ada[1]
Lokasi Prefektur Ōita di Jepang
Lokasi Prefektur Ōita di Jepang
Koordinat: 33°14′17″N 131°36′45″E / 33.23806°N 131.61250°E / 33.23806; 131.61250
Negara Jepang
WilayahKyūshū
PulauKyūshū
Ibu kotaŌita
Kota terbesarŌita
Subdivisi
Daftar
Pemerintahan
 • GubernurKiichirō Satō
Luas
 • Total6.340,70 km2 (2,448,16 sq mi)
PeringkatKe-22
Populasi
 (1 Oktober 2024)
 • Total1,085,198
 • PeringkatKe-33
 • Kepadatan171,15/km2 (443,3/sq mi)
Zona waktuUTC+09:00 (JST)
Nomor telepon
097-536-1111
Kode ISO 3166JP-44
Alamat kantor prefektur3-1-1 Ōtemachi, Ōita-shi, Ōita-ken
870-8501
Lambang 
 • PohonPlum bungo (Prunus mume var. bungo)
 • BungaPlum bungo (Prunus mume var. bungo)
 • BurungMejiro (Zosterops japonicus)
Situs webwww.pref.oita.jp

Kota Ōita adalah ibu kota dari Prefektur Ōita, yang juga merupakan kota terbesar di wilayah prefektur ini. Kota-kota penting lainnya yang ada di prefektur ini yaitu Beppu, Nakatsu, dan Saiki.[3] Prefektur Ōita terletak di wilayah timur laut Kyūshū di Selat Bungo, yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Laut Pedalaman Seto, dan berseberangan dengan Prefektur Ehime di Pulau Shikoku di wilayah Selat Hōyo.

Prefektur Ōita terkenal dengan sumber air panas-nya dan merupakan tujuan wisata populer di Jepang karena onsen dan ryokan-nya, terutama di sekitaran wilayah Kota Beppu. Prefektur ini memiliki lebih banyak fasilitas onsen daripada prefektur Jepang lainnya.

Sejarah

sunting

Sekitar abad ke-6, di Kyushu terdapat empat provinsi: Provisi Tsukushi, Provinsi Hi, Provinsi Kumaso, dan Provinsi Toyo. Prefektur Ōita berada di bekas wilayah Prefektur Toyo.

Prefektur Toyo nantinya dibagi menjadi dua wilayah: Toyo Atas (Provinsi Bungo) dan Toyo Bawah (Provinsi Buzen). Setelah Restorasi Meiji, distrik-distrik dari Provinsi Bungo dan Buzen digabung membentuk Prefektur Oita.[4]

Asal usul nama Ōita dicatat dalam Bungo no Kuni Fudoki (Babad Ōita).[5] Ketika Maharani Keikō berkunjung ke Kyushu, persinggahan pertamanya di Provinsi Toyo. Dalam kekaguman, ia berkata, "Tanah ini begitu luas. Daerah ini seharusnya bernama 'Okita kuni'." Nama Okita kuni berarti Tanah Ladang Raya, dan kemudian ditulis sebagai Ōita. Menurut interpretasi zaman modern berdasarkan keadaan topografi, nama Oita berasal dari kata Okita yang berarti banyak ladang, dan bukan ladang luas karena kerumitan muka lahan di Oita.[5]

Pada Periode Edo (1603–1867), kota Hita adalah ibu kota untuk seluruh domain Kyushu yang dikuasai oleh keshogunan/pemerintah pusat waktu itu. Kawasan ini lalu dikenal dengan industri peminzaman uang yang berbasis di Hita. Pedagang di distrik Mameda dan Kuma bekerja sama dengan pemerintah pusat mendirikan industri peminzaman uang yang disebut Hita-kin.

Geografi

sunting
 
Peta Prefektur Ōita.
     Kota      Kotapraja      Desa

Kota Kecil dan Desa

sunting

Berikut adalah daftar kota-kota kecil dan desa berdasarkan distrik.

Referensi

sunting
  1. ^ ゆるキャラだけが県じゃない。県民手帳は何を考えているのか〈沖縄県〜山口県編〉 - エキレビ! 2013年1月24日
  2. ^ Nussbaum, Louis-Frédéric. (2005). "Ōita-ken" in Japan Encyclopedia, p. 742, hlm. 742, pada Google Books.
  3. ^ Nussbaum, "Ōita" in p. 742, hlm. 742, pada Google Books.
  4. ^ Nussbaum, Louis-Frédéric. (2005). "Provinces and prefectures" in p. 780, hlm. 780, pada Google Books.
  5. ^ a b Ōita Prefectural Government. (2006). Guide-O Ōita Prefecture Guide Book, p. 20.

Pranala luar

sunting