Prasasti Muara Cianten

prasasti di Bogor, Jawa Barat, Indonesia
(Dialihkan dari Prasasti Pasir Muara)

Prasasti Muara Cianten atau Prasasti Pasir Muara adalah salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara.

Prasasti Muara Cianten
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Cagar budaya Indonesia
PeringkatNasional
KategoriBenda
Lokasi
keberadaan
Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Koordinat6°31′23″S 106°41′28″E / 6.5231°S 106.6912°E / -6.5231; 106.6912
Prasasti Muara Cianten di Kabupaten Bogor
Prasasti Muara Cianten
Prasasti Muara Cianten

Lokasi

sunting
 
Letak batu prasasti di tepi Sungai Cisadane yang sedang cukup surut

Prasasti Muara Cianten terletak di tepi (sungai) Cisadane dekat Muara Cianten yang dahulu dikenal dengan sebutan prasasti Pasir Muara (Pasiran Muara) karena memang masuk ke wilayah Kampung Pasirmuara, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Prasasti Muara Cianten dipahatkan pada batu besar dan alami dengan ukuran 2.70 x 1.40 x 140 m3. Peninggalan sejarah ini disebut prasasti karena memang ada goresan tetapi merupakan pahatan gambar sulur-suluran (pilin) atau ikal yang keluar dari umbi.

 
Faksimile Prasasti Muara Cianten
 
Prasasti Muara Cianten dengan mistar ukur 30 cm
 
Aksara rupa Ikal pada Prasasti Muara Cianten

Penemuan

sunting

Prasasti ini pertamakali ditemukan oleh N.W. Hoepermans pada tahun 1864.

Galeri

sunting

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting
  1. H.P. Hoepermans "Hindoe-Oudheden va Java (1864)" ROD 1913:74
  2. J.F.G. Brumund “Bijdragen tot de kennis va het Hindoeisme op Java” VBG.XXXIII 1868:63-64
  3. H. Kern “Eenige Oude Sanskrit-Opschrifte n van ‘t Maleische-schiereil and” VMKAWL 3(1).1884:9
  4. N.J. Krom “Inventaris der Hindoe-oudheden” ROD. 1914, l915:28-29 (di dalam keterangan atau catatan nomor 59)
  5. P.J. Veth, Java II. 1878:46
  6. R.D.M. Verbeek “Oudheden van Java” VBG. XLVI. 1891:30-31.
  7. Bambang Soemadio (et.al. editor) Sejarah Nasional Indonesia II, Zaman Kuno. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan l975:39-40; l984:40