Prasasti Mataji adalah sebuah prasasti batu yang ditemukan di Desa Bangle, Lengkong, Nganjuk, Jawa Timur.[1] Prasasti ini berangka tahun 973 Saka atau 1051 M,[1] ditulis menggunakan bahasa dan aksara Jawa Kuno.[2] Prasasti ini dikeluarkan oleh Raja Sri Jitendrakara Wuryyawiryya Parakrama Bhakta dari Kerajaan Panjalu (Kaḍiri).[1][2] Prasasti ini berukuran tinggi 130 cm, lebar atas 105 cm, lebar bawah 92 cm, ketebalan 44 cm, lebar puncak 67 cm, ketinggian bahu sampai dasar 84 cm, dan lebar bahu 38 cm.[1]

Prasasti Mataji
Bahan bakuBatu Andesit
UkuranTinggi 130 cm
Dibuat973 Śaka atau 1051 Masehi
DitemukanDesa Bangle, Lengkong, Nganjuk, Jawa Timur,  Indonesia.
Lokasi sekarangIn Situ
Registrasi-

Prasasti ini terdiri dari 35 baris, yang ditulis melingkar ke kanan, mulai dari sisi depan, sisi kanan, sisi belakang, sisi kiri.[2] Beberapa bagian prasasti memuat tulisan yang sudah aus dan sulit dibaca.[2] Prasasti ini berisi penganugrahan status sima (bebas pajak) oleh Raja Jitendrakara melalui pejabatnya Sang Hadyan kepada penduduk Desa Mataji, yang telah berulangkali membantu raja dalam menumpas musuh-musuh kerajaan.[1][2]

Prasasti saat ini masih terletak di lokasi penemuannya (in situ) di Desa Bangle, yaitu di tengah perkebunan tebu dan hutan jati. Tak jauh dari lokasi prasasti Mataji ini, terdapat pula Prasasti Bangle bertarikh 830 Saka (908 M).[2]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e "Prasasti Mataji, Data Pokok Kebudayaan". dapobud.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-05-23. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b c d e f Prabarani, Shalihah Sri (2009). Prasasti Matāji: Sebuah Kajian Data Sejarah (PDF). Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.