Prasasti Geneng disebut juga dengan Prasasti Brumbung I, sekarang disimpan di museum desa yang berada di balai Desa Brumbung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri.

Prasasti Geneng / Brumbung I
Prasasti_Geneng
Prasasti Geneng I (sebelah kiri) peninggalan Sri Bameswara dari masa Kerajaan Kāḍiri dan Prasasti Geneng II dari masa Kerajaan Majhapahit.
Bahan bakuBatu Andesit
UkuranTinggi 140. 5 cm, lebar 66.5 cm, tebal 22.5 cm
Sistem penulisanAksara Kawi (tulisan terdapat pada semua sisi)
Dibuat1050 Saka atau 1128 Masehi
DitemukanPersawahan Watu Tulis, Desa Brumbung, Kepung, Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Lokasi sekarangMuseum Balai Desa Brumbung
Registrasi-

Prasasti Geneng I bertarikh angka tahun 1050 Saka atau tepatnya bertanggal 30 Juli 1128 M. Dikeluarkan oleh seorang raja yang bernama abhiseka cukup panjang yaitu Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Bameswara Sakalabhuwana Tustikarana Sarwaniwariwirya Parakrama Digjaya Uttunggadewa dari Kerajaan Pañjalu/Kāḍiri. Pada prasasti ini dijumpai adanya lancana segel kerajaan yaitu logo dari Raja Bameswara berupa Candrakapala Lancana (tengkorak menggigit bulan). Prasasti ini berhuruf dan berbahasa Jawa Kuno. Ukuran prasasti ini adalah tinggi 140. 5 cm, lebar 66.5 cm, tebal 22.5 cm. Tulisan terdapat pada semua sisi.

Di tahun 2021 di tempat ditemukannya kedua prasasti juga turut ditemukan sebuah situs arkeologi berupa bangunan suci pemandian petirtaan yang lebih dikenal sekarang dinamakan dengan Candi Geneng. Pada masa lalu disekitar area wilayah persawahan Watu Tulis Desa Brumbung menurut penuturan turut juga ditemukan batu bata berukuran besar yang berserakan dan kemudian diambil dan dijadikan bahan bangunan oleh warga setempat. Besar kemungkinan di wilayah sekitar persawahan Watu Tulis Brumbung tersebut dulunya diduga merupakan komplek sebuah bangunan Candi yang lengkap ditunjukkan dengan telah ditemukan sebuah bangunan komplek candi yaitu petirtaan.

Lihat pula

sunting


Referensi

sunting

1. https://historia.id/amp/kuno/articles/meredam-murka-gunung-kelud-Pel38