Postgenderisme adalah pergerakan sosial, politik dan budaya yang muncul dari pengikisan peran budaya, biologis, psikologis dan sosial gender. Pergerakan ini menegaskan bahwa penghapusan gender biner akan "membebaskan" semua manusia.[1] Menurut kelompok postgenderis, gender adalah konsep yang "sembarangan" dan "membatasi potensi manusia", dan mereka berkeyakinan bahwa suatu saat konsep gender akan dihapuskan akibat kemajuan neuroteknologi, bioteknologi dan teknologi bantuan reproduksi.[1] Mereka juga merasa bahwa hubungan seks tidak lagi dibutuhkan untuk melakukan reproduksi, dan manusia-manusia postgender suatu saat nanti dapat memilih untuk hamil dengan menggunakan teknologi bantuan reproduksi, sehingga mereka mengklaim bahwa pada masa tersebut gender tidak lagi dibutuhkan oleh masyarakat.[1] Pendukung postgenderisme bahkan menyatakan bahwa peran gender, stratifikasi sosial dan perbedaan fisik berdampak buruk terhadap individu dan masyarakat.

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b c Dvorsky, George (2008). "Postgenderism: Beyond the Gender Binary". Diakses tanggal 2008-04-13. 

Daftar pustaka

sunting