Poros Tengah
Poros Tengah, atau Koalisi Poros Tengah adalah koalisi partai politik di Indonesia yang mendukung Abdurrahman Wahid sebagai calon presiden dalam Pemilu Presiden 1999.[1] Koalisi ini berasaskan Islam oleh lima partai politik, yaitu PKB, PAN, PPP, Partai Keadilan, dan PBB.[1]
Koalisi Poros Tengah | |
---|---|
Ketua umum | Amien Rais |
Calon Presiden | Abdurrahman Wahid |
Pendiri | |
Dibentuk | 7 Oktober 1999 |
Dibubarkan | 20 Oktober 2004 |
Ideologi | |
Posisi politik | Tenda besar |
Anggota | |
Warna | Hijau |
DPR RI (1999) | 163 / 462 |
Semulanya ketua umum Partai Amanat Nasional, Amien Rais maju sebagai kandidat calon presiden Indonesia pada tahun 1999. Namun terkendala kursi, Partai Amanat Nasional yang hanya meraup 34 kursi di DPR, mendukung Partai Kebangkitan Bangsa, Abdurrahman Wahid sebagai calon presiden Indonesia 1999 hingga 2004.
Partai anggota
suntingNama | Ideologi | Posisi politik | Pemimpin | Hasil 1999 | Ref. | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Total pemilihan | Persentase (%) | Kursi | ||||||
Partai nasional | ||||||||
Partai Persatuan Pembangunan | Konservatisme religius | Kanan-tengah ke sayap kanan | Hamzah Haz | 11,329,905 | 10.71% | 58 / 462
|
[1] | |
Partai Kebangkitan Bangsa | Demokrasi Islam | Tengah | Matori Abdul Djalil | 13,336,982 | 12.61% | 51 / 462
|
[1] | |
Partai Amanat Nasional | Modernisme Islam | Kanan-tengah | Amien Rais | 7,528,956 | 7.12% | 34 / 462
|
[1] | |
Partai Persatuan Pembangunan | Modernisme Islam | Sayap-kanan | Yusril Ihza Mahendra | 2,049,708 | 1.94% | 13 / 462
|
[1] | |
Partai Keadilan | Islamisme | Sayap-kanan | Nur Mahmudi Ismail | 1,436,565 | 1.36% | 7 / 462
|
[1] | |
Koalisi Poros Tengah (Axis Centre Coalition) | Amien Rais | 35,682,116 | 33.74% | 163 / 462 (kursi DPR RI)
|
Latar Belakang
suntingPoros Tengah adalah istilah yang mengacu kepada koalisi partai-partai Islam yang dibentuk setelah Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) memenangkan pemilihan umum legislatif Indonesia 1999. Sebelumnya, pada Juni 1999, PDI-P telah memenangkan pemilihan umum dengan persentase 33%. Mengingat bahwa presiden dipilih oleh Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada masa itu, Megawati diperkirakan akan menjadi presiden. Namun, pada 7 Oktober 1999, Amien Rais membentuk Poros Tengah yang terdiri dari partai-partai berasaskan Islam, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan (PK), dan Partai Bulan Bintang (PBB).[2] Koalisi ini mengangkat Abdurrahman Wahid sebagai calon presiden ketiga yang bersaing langsung dengan Megawati dan Bacharuddin Jusuf Habibie.[3] Setelah MPR menolak pidato pertanggungjawaban Habibie, Partai Golkar menyatakan akan mendukung Gus Dur, dan pada tanggal 20 Oktober 1999 Gus Dur terpilih sebagai presiden dengan perolehan 373 suara, sementara Megawati hanya mendapatkan 313 suara.[4] Sebagai kompromi, Gus Dur meyakinkan Megawati untuk ikut dalam pemilihan wakil presiden, dan pada 21 Oktober 1999 Megawati terpilih sebagai wakil presiden perempuan pertama Indonesia.
Lima belas tahun kemudian, konsep Poros Tengah kembali mencuat selama pemilihan umum Presiden Indonesia 2014. Terdapat usulan agar partai-partai Islam membentuk koalisi untuk mengusung calon presidennya sendiri yang akan bersaing dengan Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Namun, Amien Rais mengakui bahwa peluang terbentuknya Poros Tengah hampir mustahil karena partai-partai Islam dinilai sudah tidak kompak seperti dahulu.[5]
Perhitungan suara
suntingPemilihan umum | Jumlah kursi | Jumlah suara | Persentase | Hasil | Pimpinan |
---|---|---|---|---|---|
1999 | 163 / 462
|
35,682,116 | 33.74% | 163 kursi; Koalisi | Amien Rais |
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g "Poros Tengah: Latar Belakang, Tujuan, Hasil, dan Akibat". kompas.com. Jakarta. 2022-03-07. Diakses tanggal 2025-01-11.
- ^ Gus Nuril Soko Tunggal, Khoerul Rosyadi (2010), Ritual Gus Dur dan Rahasia Kewaliannya. Yogyakarta: Galangpress, hlm. 81.
- ^ Barton, Greg (2002). Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President. Sydney: University of New South Wales Press. hlm. 281. ISBN 978-0-86840-405-9.
- ^ Conceicao, J.F. (2005). Indonesia's Six Years of Living Dangerously. Singapore: Horizon Books. hlm. 9. ISBN 981-05-2307-6.
- ^ "Amien Rais Akui Poros Tengah Hampir Mustahil". Tempo. 16 September 2013. Diakses tanggal 28 September 2017.