Plosoklaten, Kediri
Plosoklaten adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kediri yang terletak di timur. Wilayah Plosoklaten mencakup areal persawahan di bagian barat dan areal perkebunan di timur dengan bagian paling ujung timur merupakan kawasan Gunung Kelud. Wilayah perkebunan di bagian timur sebagian besar dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon dengan tanaman utamanya adalah tebu. Namun juga ada komoditas lain seperti kakao, karet, kopi, cengkih, dan berbagai macam kayu. Di antara lahan perkebunan tersebut banyak perkampungan salah satunya Desa Sepawon yang merupakan desa paling timur dari Plosoklaten dan terdiri dari beberapa dusun yang terpisah.[1][2]
Plosoklaten | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Kediri | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Subur Widono,S.STP.,MM. | ||||
Populasi | |||||
• Total | 77.491 jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 35.06.09 | ||||
Kode BPS | 3506090 | ||||
Luas | 105,18 km² | ||||
Desa/kelurahan | 15 | ||||
|
Wilayah barat Plosoklaten cukup strategis karena dilewati jalan raya antara dua pusat ekonomi penting di Kediri timur yaitu Kecamatan Pare dan Kecamatan Wates yang juga terhubung hingga Kota Blitar. Plosoklaten dikenal dengan berbagai tempat wisatanya terutama wisata mata air seperti Sumber Ubalan dan Sumber Complang.[3] Tempat terkenal lain adalah Pasar Brenggolo dan Pasar Dermo. Plosoklaten terutama di Dusun Jengkol, Desa Plosokidul terkenal dengan kulinernya yang terbuat dari bekicot seperti krengsengan, kripik, dan sate bekicot.[4]
Geografi
suntingWilayah Plosoklaten memanjang dari barat ke timur hingga Gunung Kelud. Desa paling timur adalah Sepawon dengan kampung paling ujung sebelum memasuki kawasan hutan adalah Sumberglatik. Desa Sepawon berada di tengah perkebunan tebu milik PTPN XII Ngrangkah Pawon.[5] Selain itu juga terdapat perkampungan terpencil yang berada di antara lahan perkebunan seperti Dusun Simbar Lor dan Simbar Kidul yang hanya terdiri dari 15-25 rumah.[6]
Batas wilayah Kecamatan Plosoklaten adalah sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Pare dan Kecamatan Puncu |
Timur | Gunung Kelud dan Kecamatan Puncu |
Selatan | Kecamatan Ngancar dan Kecamatan Wates |
Barat | Kecamatan Gurah |
Daftar desa dan dusun
suntingKecamatan Plosoklaten terdiri dari 15 desa. Desa-desa tersebut dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:[5]
No. | Nama Desa | Nama Dusun atau Dukuh | Ref |
---|---|---|---|
1 | Brenggolo | Brenggolo, Gedangan, Klaten, Kwaluhan | [5] |
2 | Donganti | Donganti | [5] |
3 | Gondang | Gondang, Kenep, Ngaglik, Semanding, Sumbermangir | [5] |
4 | Jarak | Jarak Lor, Jarak Kidul, Banaran, Bendo, Bongkoran, Kalasan, Mloko, Sagi, Simbar Kidul | [5] |
5 | Kawedusan | Belung, Bulurejo, Dawuhan, Kawarasan, Sadon | [5] |
6 | Kayunan | Kayunan, Ngrembang, Tegalsari | [5] |
7 | Klanderan | Klanderan, Sugihwaras | [5] |
8 | Panjer | Panjer | [5] |
9 | Plosokidul | Blendetan, Blendri, Bogem, Djengkol, Legosari, Lorejo, Simbar Lor | [5] |
10 | Plosolor | Mipitan, Ploso, Sumontoro | [5] |
11 | Pranggang | Pranggang Barat, Pranggang Timur, Bangunrejo, Dermo Banjarjo, Mangunrejo, Sumberjo | [5] |
12 | Punjul | Punjul, Punjul Kidul, Cukir, Darungan, Genengan, Ngreno, Purworejo, Turi | [5] |
13 | Sepawon | Sepawon, Badek, Gatok, Ngrangkah, Petungombo, Sumberglatik | [5] |
14 | Sumberagung | Sumberagung, Bandulan, Karangnongko, Karangnongko Kidul, Lutirah, Plosorejo, Ringin Gong | [5] |
15 | Wonorejo Trisulo | Gembes, Kebonasih (Bon-C), Kentung, Pulerejo, Rejomulyo | [5] |
Peristiwa bersejarah
suntingPlosoklaten dahulu terdapat pabrik gula bernama PG Djengkol yang merupakan saksi sejarah Peristiwa Djengkol tanggal 15 November 1961. Partai Komunis Indonesia (PKI) melalui kelompoknya seperti Barisan Tani Indonesia (BTI) dan Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) memprovokasi masyarakat terutama petani untuk merebut lahan perkebunan Djengkol dari perusahaan untuk dibagikan ke petani kecil. Selain mengerahkan buruh tani di Dusun Simbar dan Jengkol yang dekat dengan pabrik, BTI juga mengangkut anggotanya dari berbagai daerah di Kediri seperti Papar, Kanigoro, dan Adan-Adan hingga luar kota untuk melakukan aksi besar-besaran. Mereka membangun rumah semi permanen di tengah lahan tebu dan melawan aparat yang datang hingga timbul korban jiwa. Saat ini gubug-gubug tersebut sudah dibongkar hingga tak tersisa.[7][8][9]
Tempat terkenal
sunting- PT Perkebunan Nusantara XII Ngrangkah Pawon
- Kampung Simbar Lor dan Simbar Kidul - perkampungan kecil di tengah perkebunan yang menjadi saksi sejarah Peristiwa Jengkol tahun 1961.[9][6]
- Pusat Penelitan Gula Jengkol dan bekas Pabrik Gula Djengkol
- Sumber Ubalan di Desa Jarak
- Sumber Complang di Desa Pranggang
- Pasar Desa Brenggolo
- Pasar Dermo
- Warung sate bekicot di Dusun Jengkol, Desa Plosokidul
- Pabrik pengolahan benih PT. BISI Internasional di Desa Sumberagung[10]
Referensi
sunting- ^ Akbar (2023). "PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI (GREEN BEAN) di PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII NGRANGKAH PAWON, KEDIRI" (PDF). UPNVJATIM Repository. Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur (Project Report).
- ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 25 Juli 2024.
- ^ Ayu Ismawati (2024-04-13). "Menelusuri Sumber Air di Kediri: Jadi Wana Wisata, Sumber Ubalan Belum Beroperasi Kembali sejak Pandemi". RADAR KEDIRI.
- ^ Habibaham Anisa Muktiara (2024-08-27). "Unik! Desa Plosokidul, Plosoklaten, Kabupaten Kediri Ini Terkenal dengan Kuliner Bekicotnya". RADAR KEDIRI.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q Kecamatan Plosoklaten Dalam Angka 2015. BPS Kabupaten Kediri. 2015-11-02.
- ^ a b Adi Nugroho (2020-09-30). "Hidup Tenteram, Tak Ada Lagi Konflik". RADAR KEDIRI.
- ^ Adi Nugroho (2020-09-30). "Mengenang Peristiwa Djengkol Kediri 1961-1965". RADAR KEDIRI.
- ^ Muhammad Taufiq (2021-09-28). "Mbah Min dan Unjuk Rasa PKI di Perkebunan Djengkol". Suarajatim.id.
- ^ a b "Peristiwa Jengkol, Kediri". ENSIKLOPEDIA SEJARAH INDONESIA. Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud. Diakses tanggal 2024-12-01.
- ^ "Mengenal BISI". 2024-12-01.