Pesta Olahraga Heraia

pesta olahraga Yunani kuno


Pesta Olahraga Heraia adalah perlombaan olahraga Yunani kuno di mana gadis-gadis muda bersaing dalam balap lari. Perlombaan ini diadakan setiap empat tahun sekali di Olympia, dan kemungkinan diadakan pada waktu yang hampir bersamaan dengan Olimpiade Kuno.[1]

Reruntuhan Kuil Hera di Olympia yang dipugar.

Penjelasan

sunting
 
Seorang gadis berlari. Khiton pendek yang dikenakannya, memperlihatkan payudara kanannya, dan rambutnya yang tergerai, adalah ciri khas para pesaing di Pesta Olahraga Heraia. Patung berbahan pualam ini kemungkinan merupakan salinan Romawi dari aslinya Yunani, sekitar tahun 460 SM.

Tidak banyak yang diketahui tentang Heraia, tetapi sebagian besar rujukan tentang pesta olahraga ini berasal dari Hellados Periegesis ("Penjelasan Yunani") oleh Pausanias.[2] Tanggal pesta ini dimulai tidak pasti. Pausanias mengatakan bahwa pesta ini αρχαια (arkhaia, "tua").[2] Ada bukti kegiatan persembahan di Olympia sejak abad kesepuluh SM, tetapi kegiatan penyembahan paling awal di situs tersebut tampaknya berpusat di sekitar kuil Zeus; kultus Hera sudah pasti ada sekitar 600 SM, ketika Kuil Hera pertama Olympia dibangun.[3] Tidak pasti apakah balap lari adalah kegiatan asli dari pesta ini, atau hanyalah tambahan di kemudian hari.[3] Satu cerita di Pausanias mengaitkan enam belas wanita yang bertanggung jawab atas Heraia dengan perseteruan antara Elis dan Pisa setelah kematian Damofon, tiran Pisa sekitar tahun 580 SM. Jika pesta sudah ditetapkan pada titik waktu tersebut, mungkin telah ada pengaturan ulang sekitar waktu ini (seperti yang terjadi pada pesta olahraga Yunani lainnya di akhir periode kuno).[4]

Satu-satunya perlombaan di Pesta Olahraga Heraia adalah stadion,[5] yang seperenam lebih pendek dari perlombaan pria yang setara.[1] Hanya parthenoi (wanita muda yang belum menikah) yang diizinkan ikut dalam perlombaan tersebut.[6] Pesaing berlomba dalam tiga kategori usia yang berbeda,[7] meskipun tidak pasti berapa umur para pesaing tersebut.[5] Mereka mengenakan pakaian khas berupa khiton pendek yang dipotong di atas lutut, membiarkan bahu kanan dan dada terbuka, serta rambut tergerai.[7] Pakaian ini mungkin berasal dari eksomis, suatu jenis khiton yang dikenakan oleh buruh dan sering disematkan kepada Hefaistos.[8]

Para pemenang dianugerahi sebuah mahkota daun zaitun dan sebagian dari seekor sapi yang dikorbankan untuk Hera.[1] Mereka juga diizinkan untuk mempersembahkan patung bertuliskan nama mereka untuk dewi Hera, meskipun tidak satu pun dari patung ini yang bertahan.[1]

 
Patung gadis pelari berbahan perunggu, k. 560 SM. Sosok tersebut kemungkinan berasal dari Lakonia, dan berpakaian seperti seorang pesaing dalam Pesta Olahraga Heraia.

Pesta Olahraga Heraia dipimpin oleh sekelompok enam belas wanita, yang selain melakukan permainan bertanggung jawab menenun peplos untuk dewi Hera dan dan mengatur tarian paduan suara untuk menghormati Hippodameia dan Fyskoa.[9] Pausanias memberikan dua cerita tentang enam belas wanita ini. Yang pertama adalah Heraia didirikan oleh Hippodamia dan pertandingan pertama diadakan untuk merayakan pernikahannya dengan Pelops, an dia memilih enam belas wanita untuk bersaing dalam perlombaan itu. Yang kedua adalah untuk menyelesaikan perselisihan antara Elis dan Pisa, kaum Elis memilih seorang wanita tua yang bijak dari masing-masing enam belas polites di Elis untuk menyelesaikan perselisihan tersebut; para wanita ini juga diberi tanggung jawab mengatur Heraia.[10]

Pesta Olahraga Heraia mungkin merupakan upacara akil balig[7] atau ritual pranikah.[11] Matthew Dillon berpendapat bahwa karena ada tiga kategori usia yang berbeda untuk para pesaing, upacara tersebut tidak mungkin dikaitkan dengan pernikahan.[7] Di sisi lain, ras dikaitkan dengan pernikahan mitologis, dan ras lain di antara gadis-gadis di Yunani kuno (seperti pacuan kaki untuk menghormati Dionisos yang diadakan di Sparta, juga dijelaskan oleh Pausanias) tampaknya dikaitkan dengan bakti pranikah.[11]

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b c d Dillon 2002, hlm. 131.
  2. ^ a b Serwint 1993, hlm. 404.
  3. ^ a b Serwint 1993, hlm. 405.
  4. ^ Serwint 1993, hlm. 406.
  5. ^ a b Scanlon 2004.
  6. ^ Case 2017, hlm. 29.
  7. ^ a b c d Dillon 2000, hlm. 460.
  8. ^ Serwint 1993, hlm. 416–417.
  9. ^ Serwint 1993, hlm. 419–420.
  10. ^ Spears 1984, hlm. 43–44.
  11. ^ a b Serwint 1993, hlm. 418.

Daftar pustaka

sunting
  • Case, Mary Anne (2017). "Heterosexuality as a Factor in the Long History of Women's Sports". Law & Contemporary Problems. 80. 
  • Dillon, Matthew (2000). "Did Parthenoi Attend the Olympic Games? Girls and Women Competing, Spectating, and Carrying out Cult Roles at Greek Religious Festivals". Hermes. 128 (4). 
  • Dillon, Matthew (2002). Girls and Women in Classical Greek Religion. London: Routledge. ISBN 0415202728. 
  • Scanlon, Thomas F. (6 April 2004). "Games for Girls". Archaeology. Archaeological Institute of America. Diakses tanggal February 18, 2006. 
  • Serwint, Nancy (1993). "The Female Athletic Costume at the Heraia and Prenuptial Initiation Rites". American Journal of Archaeology. 97 (3). doi:10.2307/506363. JSTOR 506363. 
  • Spears, Betty (1984). "A Perspective of the History of Women's Sport in Ancient Greece". Journal of Sport History. 11 (2).