Peruapan vagina, (Vaginal steaming) terkadang disingkat menjadi V-steaming,[1] dan juga dikenal sebagai mengukus yoni, adalah pengobatan alternatif di mana seorang wanita berjongkok atau duduk di atas kepulan asap air panas yang mengandung obat herbal seperti mugwort, rosemary, wormwood, dan basil. Praktik ini telah dipraktekkan di Afrika (Mozambik, Afrika Selatan[2]), Asia (Indonesia, Thailand[2], dan Amerika Tengah (di antara orang-orang Q'eqchi[3]).

Terapi uap vagina banyak ditawarkan di spa sebagai pengobatan Korea kuno untuk penyakit organ reproduksi dan diklaim memiliki beberapa manfaat lain. Namun tidak ada bukti empiris yang mendukung klaim ini.[4] Praktik terapi uap vagina ini kini juga telah menjadi tren bagi para wanita di dunia Barat.[5] Dalam sebuah makalah untuk Budaya, Kesehatan & Seksualitas, Vandenburg dan Braun berpendapat bahwa pengukusan vagina mencerminkan wacana Barat yang seksis tentang kekotoran yang melekat pada tubuh wanita. Mereka juga beranggapan bahwa klaim tentang peningkatan kesuburan dan kenikmatan seksual dari praktik ini akan semakin melanggengkan pandangan bahwa tubuh wanita hanyalah untuk kesenangan seksual pria dan melahirkan anak.[6]

Tidak ada bukti bahwa pengukusan vagina memiliki manfaat,[7] sebaliknya, beberapa bukti menunjukkan bahwa terapi semacam ini bisa saja berbahaya.

Referensi

sunting
  1. ^ Ghose, Tia (January 30, 2015). "No, Gwenyth Paltrow, Vaginas don't need to be steam cleaned". LiveScience. LiveScience. Diakses tanggal 9 March 2017. 
  2. ^ a b Hull, T; et al. (July 2011). "Prevalence, motivations, and adverse effects of vaginal practices in Africa and Asia: findings from a multicountry household survey". Journal of Women's Health. 20 (7): 1097–109. doi:10.1089/jwh.2010.2281. PMID 21668355. 
  3. ^ De Gezelle, Jillian (2014). Q'eqchi' Maya Reproductive Ethnomedicine. Springer. hlm. 21–22. ISBN 9783319107448. 
  4. ^ Robinson, Ann (30 January 2015). "Sorry, Gwyneth Paltrow, but steaming your vagina is a bad idea". The Guardian. Diakses tanggal 9 March 2017. 
  5. ^ Oliver, Dana (20 April 2016). "I Tried A Vaginal Steam Treatment, And Here's What Happened". Huffington Post. Diakses tanggal 9 March 2017. 
  6. ^ Vandenburg, Tycho; Braun, Virginia (10 October 2016). "'Basically, it's sorcery for your vagina': unpacking Western representations of vaginal steaming". Culture, Health & Sexuality. 19 (4): 470–485. doi:10.1080/13691058.2016.1237674. PMID 27719108. 
  7. ^ McDermott, Annette (7 November 2017). Weatherspoon, Deborah, ed. "Vaginal Steaming: Use, Safety, Benefits, and More". Healthline (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-13.