Pertempuran São Mamede
Pertempuran São Mamede (bahasa Portugis: 'Batalha de São Mamede'; dilafazkan IPA sɐ̃ũ mɐ'mɛð(ɨ)) berlangsung pada 24 Juni 1128 dan dianggap sebagai peristiwa penting yang menjadi dasar pembentukan negara Portugal. Pertempuran ini terjadi dekat Guimarães. Pasukan-pasukan Portugis yang dipimpin oleh Afonso I dari Portugal mengalahkan pasukan-pasukan yang dipimpin oleh ibundanya Teresa dari Leon dan kekasihnya Fernando Perez de Trava. Setelah Pertempuran São Mamede, Afonso yang kelak menjadi raja menyebut dirinya "Pangeran Portugal", langkah pertama menuju "kemerdekaan resmi" pada 1143.
Latar belakang
suntingPada akhir abad ke-11, Henry dari Portugal, seorang perwira dari Borgonha dan keturunan dari raja Robert II, mencari petualangan di Hispania. Ia memerangi orang-orang Moor bersama-sama dengan Alfonso VI dari Leon. Untuk menghargai peperangannya di Hispania, Raja memberikan kepadanya kabupaten Portugal. Pemberian ini diberikan bersama dengan sebuah gelar. Karena pemegang gelar ini beberapa tahun sebelumnya berusaha memerdekaan diri, wilayah ini ditindas. Henry menjadi pangeran Portugal dan Theresa, salah seorang anak perempuan Alfonso, diperistrinya.
Pada 1095, kabupaten ini merupakan wilayah yang tergantung pada Kerajaan Galicia. Galicia sendiri bergantung kepada León. Pada 1097 Portugal menjadi wilayah yang langsung bergantung kepada León. Namun demikian, sejak tahun-tahun pertama pemerintahannya, ia dipengaruhi oleh keinginan para bangsawan di kabupaten itu untuk merdeka. Karenanya, Henry menginginkan kemerdekaan kabupaten itu.
Para bangsawan yang menjadi dasar pembentukan Portugal
suntingRaja Afonso I tidak sendirian dalam pertempuran ini. Kenyataannya, ia didesak oleh para bangsawan dari kota-kota utama Portugal dan oleh gereja setempat dan pemimpinnya untuk memperoleh kemerdekaan kabupaten ini.
Para bangsawan yang ikut serta dalam pertempuran ini dengan Afonso I:
- Afonso Nunes de Barbosa (1131)
- Don Paio Soares da Maia (uskup agung Braga)
- Egas Moniz de Cresconhe
- Egas Moniz de Ribadouro (1108–1146)
- Ermígio Moniz de Ribadouro (1128–1135)
- Fernão Captivo (Alféres-Mor)
- Garcia Soares
- Godinho Fafes de Lanhoso
- Gonçalo Mendes da Maia (lidador)
- Gonçalo Mendes de Sousa (1154–1167)
- Nuno Soares Velho (1117–1162)
- Paio Mendes
- Paio Ramires Ramirão
- Sancho Nunes de Barbosa (1114–1169)
- Soeiro Mendes de Sousa (1121–1137)
Pertempuran
suntingPara pangeran yang mendominasi kabupaten Portucale dan Coimbra tetap menyimpan gagasan untuk merdeka, dan penyatuan wilayah mereka memperkuat posisi mereka. Alfonso VI dari Leon, yang mengetahui keinginan orang-orang Portugis, mempersatukan seluruh Galicia di bawah kekuasaan tunggal dari seorang bangsawan, yang dipilihnya dari salah seorang kerabat dekatnya. Teresa, ibunda Afonso I, datang ke Guimarães untuk memerintah kabupaten Portugal. Orang-orang Portugal tidak menerimanya, dan pertempuran pun pecah. Afonso memenangkan pertempuran dan Portugal memulai perjalanannya menuju kemerdekaan. Pada 1129, ia menyatakan dirinya sebagai Pangeran Portugal dan pada 1139 sebagai Raja Portugal. Leon akhirnya mengakui kemerdekaan Portugal pada 1143 dalam Perjanjian Zamora. Pada 1179, Takhta Suci mengakuinya secara de jure sebagai raja.