Pertempuran Pointe du Hoc

Pertempuran Pointe du Hoc adalah pertempuran yang termasuk dalam Operasi Overlord atau yang disebut juga sebagai Invasi Normandia atau juga disebut D-Day yang terjadi pada 6 Juni 1944, salah satu pertempuran yang paling menentukan dalam Perang Dunia II.[1][2]

Pertempuran Pointe du Hoc
Bagian dari Invasi Normandia
Tanggal6 Juni 1944
LokasiNormandia, Prancis
Hasil Kemenangan Sekutu
Pihak terlibat
Amerika Serikat Amerika Serikat Jerman Nazi Jerman
Tokoh dan pemimpin
Amerika Serikat James Earl Rudder Jerman Nazi Gerd von Rundstedt
Pasukan

Amerika Serikat U.S Rangers

Jerman Nazi 352nd Division

Kekuatan
225 infanteri, 2 kapal tempur 200 infanteri, 4 MG-42
Korban
135 terbunuh 50 terbunuh, 40 tertangkap
Tebing Pointe du Hoc

Jalannya Perang

sunting

Pointe du Hoc adalah sebuah tebing di tepi Samudera Atlantik, yang tepatnya terletak di Pantai Utara Normandia (sekarang Prancis). Tebing ini posisinya menjorok ke laut sehingga sangat strategis bagi Jerman untuk mendirikan sebuah garis pertahanan laut, yang disebut sebagai Sistem Pertahanan Tembok Atlantik Jerman ketika Jerman menduduki Prancis selama Perang Dunia II.[3]

Di Pointe du Hoc, Pasukan Jerman yang mempertahankannya adalah dari Divisi Infanteri Wehrmacht ke 352, yaitu Resimen Grenadier ke 914, tetapi jumlahnya hanya sekitar 200 orang saja, tetapi posisi ini diperkuat dengan keberadaan meriam 155 mm yang sangat potensial menghancurkan LVT atau kapal transport pasukan Sekutu yang akan mendarat di Pantai Utah dan Pantai Omaha dalam rangkaian Operasi Overlord. Selain adanya meriam yang mampu menghancur kapal transport, posisi puncak tebing sangat strategis sebagai pos pengamatan dan lokasi ideal untuk meletakan kru senapan mesin MG-42. Bunker pelindung yang dibangun oleh Jerman di Pointe du Hoc juga sangat kuat, beberapa kali pesawat bomber milik Royal Air Force Inggris menjatuhkan bom di atas bunker-bunker itu tetapi mereka masih tetap kokoh, begitu pula kapal USS Texas milik Angkatan Laut Amerika Serikat atau U.S Navy juga melakukan hal yang sama, tetapi tetap bunker itu tetap kokoh, maka oleh karena itu diputuskan untuk menghancurkan kedudukan pasukan Jerman di Pointe du Hoc dengan serangan komando U.S Rangers.[3]

 
Pasukan Batalion U.S Rangers Kedua yang berhasil menguasai Pointe du Hoc sedang beristirahat

Karena Batalion U.S Rangers Pertama dan Ketiga telah hancur dalam Pertempuran Cisterna, maka Batalion U.S Rangers Kedua pimpinan Letnan Kolonel James Rudder yang terpilih untuk melakukan tugas ini. Batalion U.S Rangers Kedua rencananya akan mengirim tiga kompi, yaitu Kompi D, E, dan F yang jumlahnya sekitar 225 personel untuk melakukan serangan dengan memanjat tebing Pointe du Hoc untuk melumpuhkan tentara Jerman yang ada di puncak, kemudian mereka menghancurkan meriam Flak 155 mm dengan bom.[3] Operasi ini terbilang cukup berani dan lebih tampak seperti "operasi bunuh diri", karena posisi pasukan Batalion U.S Rangers Kedua tepat di depan bunker penjaga, meskipun mendapat bantuan tembakan dari HMS Talybont dan USS Satterlee, tetap saja jumlah korban dari Pasukan Rangers Amerika Serikat mencapai 100 orang lebih. Meskipun akhirnya sisa pasukan ini berhasil menaklukkan dan menduduki Pointe du Hoc, tetapi meriam-meriam yang menjadi target serangan ternyata sudah dipindahakan oleh pasukan Jerman dan diganti dengan balok-balok kayu yang disusun sedemikian rupa menyerupai meriam, sehingga pasukan Sekutu terkecoh.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ "Pointe du Hoc - D-Day - Normandy landings". D-Day Overlord (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-16. 
  2. ^ "Pointe du Hoc Ranger Monument | American Battle Monuments Commission". www.abmc.gov. Diakses tanggal 2017-11-16. 
  3. ^ a b c M. Daud Darmawan, Pasukan Elit Perang Dunia II, (Yogyakarta: Pinus, 2008) hal. 124
  4. ^ M. Daud Darmawan, Pasukan Elit Perang Dunia II, (Yogyakarta: Pinus, 2008) hal. 125 - 126