Pertempuran Long Khanh

Pertempuran pada Perang Vietnam, 1971

Pertempuran Long Khánh merupakan peristiwa selama Perang Vietnam yang terjadi pada 6–7 Juni 1971, antara elemen Gugus Tugas Australia ke-1 (ATF–1) dan Viet Cong (VC) dan Tentara Rakyat Vietnam (PAVN). Pertempuran tersebut menyebabkan infanteri Australia dari Batalyon ke-3, Resimen Angkatan Darat Australia (RAR–3) menyerang kamp komunis yang dijaga ketat di Provinsi Long Khanh dengan dukungan tank Centurion yang menghancurkan banyak bunker-bunker dan pasukannya. Bagaimanapun juga, VC yang berjuang keras untuk menunda progres pergerakan pasukan Australia, meskipun sistem bunker kemudian berhasil dikuasai, bersama dengan sistem bungker kedua yang lebih jauh ke selatan, Australia menderita kerugian dan sejumlah korban, termasuk kehilangan helikopter UH-1 Iroquois yang ditembak jatuh. Dengan Australia yang tidak dapat memusatkan kekuatan tempur yang cukup untuk mencapai hasil yang menentukan, sebagian besar pasukan VC/PAVN berhasil mundur, meskipun dalam proses tersebut mungkin terdapat kerugian yang diderita, termasuk jatuhnya korban.

Latar belakang

sunting

Sebagai konsekuensi keseluruhan atas strategi Vietnamisasi sekutu, yakni program kebijakan Pemerintah Richard Nixon untuk mengakhiri keterlibatan Amerika Serikat dalam perang Vietnam, juga keinginan pemerintah Australia untuk mengurangi komitmennya sendiri terhadap perang, RAR–8 tidak diganti hingga akhir masa tugasnya pada bulan Desember 1970. Jumlah pasukan ATF–1 kembali dikurangi hingga menjadi dua batalion infanteri, meskipun dengan sisa persenjataan artileri yang signifikan dan dukungan sejumlah pasukan udara.[1] Namun, dengan pengurangan armada pasukan tersebut, wilayah operasi Australia (OA) tetap sama, sehingga menjadi beban bagi sisa batalion yang ada.[1] Bagaimanapun, setelah upaya berkelanjutan oleh ATF–1 di Provinsi Phước Tuy antara September 1969 hingga April 1970, sebagian besar pasukan PAVN/VC menjadi tidak aktif dan telah meninggalkan provinsi tersebut untuk pemulihan pasukan.[2]

Dengan demikian, Australia mengalihkan fokus dengan memusatkan perhatiannya untuk menolak kesempatan VC kembali ke Provinsi tersebut melalui penutupan tempat-tempat penyergapan di sekitar desa dan kota, seperti di Đất Đỏ dan Hòa Long. Operasi-operasi semacam itu membuahkan hasil yang signifikan, meskipun tidak selalu berhasil dan Tentara Republik Vietnam (ARVN) semakin bertanggung jawab atas keamanan di sentra utama kegiatan masyarakat pada akhir tahun 1970.[2] Tentunya, pertempuran besar pada tahun-tahun sebelumnya saat ini dipandang sebagai sesuatu dari masa lalu di Phước Tuy.[3] Namun, pada Mei 1971 atas permintaan Komandan Gugus Tugas Brigadir Bruce McDonald, wilayah OA diperpanjang 4 Kilometer ke utara melewati perbatasan hingga ke Provinsi Long Khánh. Kemudian beberapa patroli pengintaian dari Resimen Dinas Udara Khusus (SASR) ditempatkan di sekitar perkebunan karet Courtenay dan selanjutnya di sisi lain dari Rute 2. Kegiatan patroli ini sangat berhasil dalam mendapati keberadaan banyak pasukan PAVN/VC, sementara sejumlah VC juga terbunuh.[4]

Pendahuluan

sunting

Laporan intelijen pada bulan Juni yang bersamaan dengan informasi berharga yang diperoleh SASR, mendapati keberadaan Batalion D445 VC dan Resimen 3/33 PAVN di sebelah timur Rute 2 di sepanjang perbatasan antara Phước Tuy dan Long Khánh di area 30 Kilometer utara pangkalan Australia di Núi Đất.[5][6][7] Laporan-laporan tersebut menunjukkan bahwa PAVN/VC berusaha mengganggu program perdamaian yang sedang berlangsung serta menggunakan wilayah tersebut sebagai tempat beristirahat dan pelatihan.[6][8] Menanggapi hal tersebut, komandan ATF–1, McDonald, meluncurkan operasi 'pencarian dan pembersihan' setingkat brigade yang dikenal dengan Operasi Overlord.[6] Penamaan yang sama dengan sebutan pendaratan D-Day dalam invasi Sekutu ke Normandia pada tahun 1944, yang dijadwalkan akan dimulai pada hari yang sama 27 tahun kemudian. Secara khusus, terdapat beberapa keraguan di antara para komandan sub-unit Australia dengan penggunaan nama operasi ini untuk alasan keamanan operasional, karena hal tersebut dianggap bahwa rencana mereka akan dapat diketahui musuh.[Note 1]

Konsep operasi yang menyerukan untuk menerjunkan pasukan blokade dalam jumlah signifikan, dengan menempatkan pasukan RAR–4/NZ (ANZAC) yang dikerahkan di sepanjang garis sungai Suoi Ran, Skuadron A, dari Resimen Kavaleri ke-3 di sebelah barat dan Batalyon 2/8 Angkatan Darat Amerika Serikat serta Resimen Kavaleri ke-3 di timur laut. Sementara itu, pasukan RAR–3 di bawah komando Letnan Kolonel Peter Scott dan armada tank Centurion dari Skuadron C, Resimen Lapis Baja ke-1 ditugaskan untuk mengarahkan PAVN/VC ke posisi tersebut.[6] Sejumlah area untuk basis pendukung tembakan akan didirikan, berupa pengelompokkan satuan senjata artileri guna membantu komando pasukan, dengan menempatkan pasukan A dari baterai artileri Angkatan Darat Australia dan baterai artileri 104 dari Resimen Artileri Angkatan Darat Australia (RAA) untuk memberikan dukungan tembakan tidak langsung sebagai bagian dari rangkaian dukungan bagi para pasukan penembak Amerika. Sementara RAR–3, belakangan ditunjuk sebagai OA Gwenda dengan tiga kompi senapan (A, B dan C), sedangkan kompi D sebagai pasukan cadangan. Rencana tersebut digambarkan sebagai pergerakan melalui jalur darat, baik pasukan dan peralatan melalui Rute 2 juga penyisipan pasukan melalui udara.[3] Medan OA yang baru merupakan hutan lebat dan beberapa area pepohonan sekunder dengan ketinggian di bawah 30 Meter kanopi tinggi (porsi dedauan jauh di atas permukaan tanah) dan banyak aliran air.[9]

Pertempuran

sunting

Operasi dimulai pada tanggal 5 Juni dengan menempatkan pasukan blokade yang terdiri dari pasukan Australia, Selandia Baru dan AS, kemudian diikuti dengan menerjunkan pasukan RAR–3 dari udara. Zona Pendaratan (LZ) bersih dari pepohonan besar hingga radius sekitar 200 Meter dan diamankan oleh Skuadron A menggunakan kendaraan angkut personel lapis baja M113 APC. Ketika Kompi A mendarat, tiba-tiba terjadi kebakaran hebat yang juga menargetkan area pendaratan (LZ) Kompi B yang terletak 1,300 Meter ke arah barat daya. Namun, penembakan mereda setelah beberapa menit, sehingga memungkinkan bagi penerjunan sisa kompi lainnya. Australia kemudian mulai berpatroli dan menjadi tampak jelas bahwa mereka telah berusaha dijatuhkan dalam jarak 500 Meter dari sistem bunker yang luas.[10]

Tanda-tanda keberadaan PAVN/VC didapati segera setelah pasukan RAR–3 mulai menyebar, sementara elemen pasukan blokade, juga menemukan sejumlah penampakan dan beberapa kontak senjata dengan pasukan kecil yang bergerak ke utara.[5][11] Pasukan PVAN/VC tampaknya menghindari pertempuran terbuka yang mungkin waspada karena adanya pergerakan jalur darat dan dukungan udara.[12] Pada sore hari tanggal 6 Juni, Peleton-5 dari Kompi B menemukan lokasi yang dianggap sebagai posisi utama PAVN/VC, tetapi karena hari mulai menjelang malam, diputuskan untuk tidak melakukan serangan pada malam tersebut. Malam harinya, terdapat beberapa konfrontasi senjata yang terjadi antara pasukan Australia dan VC, kemudian peleton Australia mundur ke arah pelabuhan.[5]

Pada pukul 06:00 keesokan harinya, artileri mulai membombardir posisi, kemudian setelah melakukan persiapan setengah jam, Peleton-5 kembali bergerak maju melanjutkan serangannya, berharap agar PAVN/VC mengosongkan posisi mereka seperti pada malam kemarin, sebagaimana yang telah beberapa kali mereka lakukan sebelumnya. Namun, setelah berjalan sekitar 90 Meter, pasukan Australia mendapat tembakan hebat dari arah depan dan kedua sayap kiri dan kanan, menyebabkan jatuhnya korban dalam serangan awal. Kemudian menjadi jelas bahwa peleton tersebut dalam kondisi yang tersudut di tepi sistem bunker yang dijaga ketat dan tersembunyi dengan baik, kemudian komandan peleton meminta bantuan dari helikopter tempur, serta tembakan mortir secara tidak langsung daripada memilih risiko jatuhnya korban lebih lanjut dengan bergerak mundur.[5]

Bergerak untuk membantu peleton yang tersudut, Scott memerintahkan Kompi D untuk melakukan serangan terhadap sayap dan area belakang kompleks bunker, menggunakan kendaraan angkut lapis baja dengan tank sebagai pendukung. Dua pasukan Centurion membuka serangan dari arah utara melalui hutan dan mereka segera mulai diberondong dengan tembakan hebat oleh senjata ringan dan granat peluncur roket, salah satu tank kemudian mengalami kerusakan sisi luar. Menyadari bahwa sistem bunker lebih besar dari perkiraan sebelumnya, armada tank terpaksa berhenti, sementara pasukan infanteri yang bergerak maju untuk memulai serangan.[5]

Di sisi lain, Peleton-5 dalam kondisi kesulitan dan mulai kekurangan amunisi, sementara beberapa senapan mesin M60 juga mulai gagal berfungsi karena tembakan yang berkepanjangan.[13] Pasukan VC terlihat muncul dari bunker-bungker mereka, bergerak untuk mengepung pasukan Australia yang kalah jumlah. Hanya tembakan hebat secara tidak langsung dan berondongan tembakan yang efektif dari helikopter tempur untuk menekan VC agar tidak menyerbu Peleton-5 yang terkepung.[5] Mencoba untuk mendapatkan posisi menembak yang lebih baik untuk mengarahkan tembakan bagi pasukan artileri, seorang pengintai (forward observer atau FO) dari Kompi B, Letnan Ian Mathers yang bergerak maju ke arah Peleton-5, tewas seketika terkena tembakan.[14] Namun, pada pukul 9:15 sisa pasukan Kompi B kemudian dapat bergabung dengan peleton yang terkepung dan setelah mendapatkan pasokan amunisi melalui udara, situasi dapat distabilkan untuk sementara.[5]

Pada pukul 11:00, dalam upaya kedua untuk memasok amunisi bagi pasukan Kompi B, helikopter Iroquois Australia ditembak jatuh oleh berondongan tembakan hebat dari darat dan meledak ketika terhempas ke tanah. Dua orang awak helikopter tewas dan dua lainnya terluka, sementara seorang tentara lainnya terluka di darat.[5] Di tengah ledakan amunisi di antara puing-puing helikopter yang terbakar, sejumlah pasukan Australia bergegas untuk menolong yang terluka, menerobos puing-puing dan mengeluarkan amunisi yang belum meledak serta menarik orang-orang yang selamat ke tempat yang aman.[15] Selanjutnya, area darurat didirikan di belakang posisi Australia untuk melakukan evakuasi korban dan menerima pasokan.[5]

Menjelang sore hari, Kompi D akhirnya bergerak ke posisinya dan memulai serangan, menekan sistem bunker dari arah timur laut dengan dukungan tank Centurion dalam jarak dekat untuk menghancurkan banyak bunker-bunker beserta isinya sesuai jalur yang dilewatinya.[5][12] Progres serangan Australia diperlambat oleh vegetasi yang lebat dan ukuran posisi, bahkan ketika perlawanan mengendur dan volume tembakan berkurang. Sistem bunker kemudian ditemukan mencakup wilayah seluas hampir satu kilometer persegi dan lebih lebar dari area bagian depan pasukan kompi penyerang. Australia menggeledah setiap bunker secara sistematis dengan susah payah. Selanjutnya, dengan aksi pertempuran yang telah berakhir, Kompi D dan pasukan tank kemudian bergabung lalu membentuk posisi pertahanan malam.[5]

Selama serangan terakhir, Kompi C yang posisinya terletak di selatan, telah menemukan sistem bunker kedua yang selanjutnya ditaklukkan oleh tentara Australia setelah ditinggalkan pasukan VC dengan tergesa-gesa.[5] Lebih dari 16.000 butir amunisi M60 telah ditembakkan selama pertempuran, bersama dengan 6.000 butir amunisi M16. Sementara Artileri telah menembakkan lebih dari 1.453 peluru 105 mm dan 200 peluru 155 mm yang berdaya ledak tinggi.[16] Selama enam hari berikutnya, pasukan perintis dan pasukan pemusnah militer Australia selanjutnya bergerak untuk menghancurkan bunker-bunker yang masih tersisa.[17]

Kesudahan

sunting

Meskipun secara signifikan meremehkan jumlah ukuran posisi yang dihadapi, pihak Australia telah berhasil menekan Batalion D445 dan Resimen 3/33 keluar dari area pangkalan yang akan digunakan untuk penggunaan jangka panjang. Terlepas dari hal tersebut, terdapat beberapa hasil nyata lainnya untuk memperlihatkan jumlah korban yang diakibatkan karena pertempuran, meskipun banyak jejak darah dan bagian tubuh korban yang tersebar di sekitar medan pertempuran menunjukkan bahwa korban PAVN/VC sangat banyak, sebagian besar dari mereka yang tewas telah dipindahkan dari medan perang atau terkubur di bunker yang telah dihancurkan oleh tank-tank Australia. Pertempuran tersebut menyebabkan tiga orang tentara Australia tewas dan enam terluka, sementara hanya lima mayat VC yang dapat ditemukan.[18]

PAVN/VC telah bertahan dengan gigih untuk memungkinkan evakuasi personel dan perlengkapannya secara teratur dan Australia yang tidak dapat memusatkan kekuatan tempur yang cukup cepat untuk memastikan hasil yang menentukan, sebagian besar dari mereka mampu mencapai tujuan tersebut untuk mengevakuasi semuanya.[18] Tidak terpengaruh oleh hilangnya base-camp mereka, sebagian besar pasukan PAVN/VC tetap utuh dan kemudian berhasil melakukan serangan penyergapan oleh Resimen Pasukan Utama ke-274 VC pada 12 Juni. Dalam aksi berikutnya, tujuh tentara Australia dari Peleton Pertahanan dan Operasi HQ ATF–1 tewas, sementara tiga lainnya terluka dengan sebagian besar korban diakibatkan oleh meledaknya senjata anti-tank RPG-7 di atas sekotak ranjau M18A1 Claymores yang berada di atas kendaraan angkut personel lapis baja M113.[18][19] Operasi di Long Khánh terus berlanjut dan pihak Australia melakukan sejumlah penyergapan di rute-rute yang kemungkinan digunakan sebagai jalur untuk penarikan pasukan, meskipun kemudian terdapat sedikit kontak senjata yang terjadi.[20]

Operasi Overlord akhirnya berakhir pada 14 Juni dan ATF–1 kembali ke Núi Đất. Secara keseluruhan, meskipun konfrontasi hebat dialami sejak awal, tidak banyak kemenangan yang didapat Australia,[6] meskipun Australia kembali terlibat kontak senjata dengan pasukan D445 maupun Resimen 33 di Phước Tuy.[21] Overlord adalah salah satu operasi gugus tugas yang besar dalam perang, sementara hal tersebut juga merupakan operasi gabungan terakhir AS-Australia setingkat batalion.[22] Meskipun pertempuran terus berlanjut, operasi-operasi Australia mulai mereda. Pada tanggal 18 Agustus 1971, Perdana Menteri Australia William McMahon mengumumkan bahwa operasi-operasi ATF–1 akan dihentikan pada bulan Oktober dan memulai penarikan pasukan secara bertahap.[6] Pada akhirnya, Australia menarik seluruh pasukannya dari Vietnam Selatan dengan penarikan pasukan terakhir pada 1973.[23]

Referensi

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Seperti yang kemudian diceritakan oleh salah seorang anggota Australia "selama pengarahan kelompok dalam perintah operasi, banyak komandan kompi terkejut dengan nama operasi yang diberikan kepada OA, karena sama dengan yang digunakan pada operasi Overlord dua puluh tujuh tahun sebelumnya. PAVN/VC adalah pelajar yang suka sejarah dan akan memahami arti dari penamaan tersebut. Menggunakan nama kode asli akan mengingatkan PAVN/VC untuk mengetahui rencana operasi yang akan dilancarkan dan mungkin tanggal mulainya."[3]

Kutipan

sunting
  1. ^ a b Horner 2008, hlm. 231.
  2. ^ a b Horner 2008, hlm. 232.
  3. ^ a b c Veterans Advocacy and Support Service Australia Inc. "Ops 1971" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2009. Diakses tanggal 4 November 2021. 
  4. ^ Horner 2002, hlm. 377–379.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l Coulthard-Clark 2001, hlm. 291.
  6. ^ a b c d e f Horner 2008, hlm. 233.
  7. ^ Horner 2002, hlm. 379.
  8. ^ Taylor 2001, hlm. 164.
  9. ^ English 1999, hlm. 99.
  10. ^ English 1999, hlm. 99–100.
  11. ^ Taylor 2001, hlm. 167.
  12. ^ a b Ham 2007, hlm. 540.
  13. ^ English 1995, hlm. 46.
  14. ^ English 1995, hlm. 45.
  15. ^ English 1995, hlm. 46–47.
  16. ^ English 1999, hlm. 103.
  17. ^ English 1995, hlm. 57.
  18. ^ a b c Coulthard-Clark 2001, hlm. 292.
  19. ^ Anderson 2002, hlm. 264.
  20. ^ English 1995, hlm. 57–61.
  21. ^ English 1995, hlm. 63.
  22. ^ Ham 2007, hlm. 539.
  23. ^ Dennis, Grey & Morris 2008, hlm. 557.

Pustaka

sunting

Pustaka lanjutan

sunting
  • Ekins, Ashley; McNeill, Ian (2012). Fighting to the Finish: The Australian Army and the Vietnam War 1968–1975. The Official History of Australia's Involvement in Southeast Asian Conflicts 1948–1975 (dalam bahasa Inggris). Volume 9. St Leonards, New South Wales: Allen & Unwin. ISBN 9781865088242. OL 30720561M.