Pertempuran Bukit 60
50°49′17″N 2°55′54″E / 50.82139°N 2.93167°E
| ||||||||||||||||||||||||||||||
Pertempuran Bukit 60 adalah serangan besar akhir Pertempuran Gallipoli yang terjadi pada tanggal 21 Agustus 1915 bertepatan dengan serangan pedang Hill oleh British Suvla, Korps IX Jenderal Stopford. Bukit ini merupakan bukit kecil berada di ujung utara Sari Bair tempat pendaratan British Suvla. Merebut bukit ini akan memungkinkan pendaratan Suvla dan Anzac menjadi aman.
Awal pertempuran
suntingPertempuran Bukit 60 adalah serangan Inggris untuk merebut kembali Bukit 60 dari Jerman. Pertempuran ini merupakan bagian dari Pertempuran Neuve Chapelle. Bukit 60 adalah bukit di sisi selatan dari Ypres Salient dan diberi nama 60 sebagai tanda batas ketinggian. Bukit direbut Jerman pada 10 Desember 1914 dari pasukan Prancis, setelah pertempuran posisi menuju laut. Sebagian besar pertempuran di sekitar Bukit 60 ini berada di bawah tanah dan Inggris membuat jalur ranjau di bawah bukit. Pada April 1915, 21 ranjau telah dipasang. Pada tanggal 17 April 1915 ranjau itu meledak dan menghancurkan sebagian besar bukit serta membunuh banyak tentara Jerman yang berada di parit. Batalyon Inggris hanya menderita 7 korban dalam merebut bukit.
Sebuah serangan balasan Jerman berhasil merebut kembali bukit dari Inggris pada 18 April. Pertempuranpun berlanjut hingga 22 April.
Bukit 60 akhirnya direbut Jerman setelah serangan gas pada 5 Mei 1915. Hanya 2 perwira dan 70 orang dari satu batalyon selamat karena pertahanan kokoh pleton Devon dan Dorset dan Markas Batalyon dari Resimen Duke Wellington dapat mencegah penyerangan tersebut.
Pertempuran
suntingTujuan asli Pertempuran Sari Bair, pada tanggal 6 Agustus, adalah puncak bukit 971 dan Chunuk Bair. Puncak yang kedua telah direbut oleh infanteri Selandia Baru sebelum serangan balasan di Turki.
Komandan Inggris mengalihkan serangan dari bukit 971, karena di luar jangkauan, menjadi Hill 60. Pasukan penyerang Jenderal John Monash Brigade Infanteri ke-4 Australia, yang telah mencapai Bukit 971 dan telah mengambil posisi di sebuah alur, dikenal sebagai Lembah Australia, yang menuju ke arah Bukit 60. Terlibat juga dalam pertempuran ini Brigade ke-29 India, dua resimen dari Brigade Mounted Rifles Selandia Baru (Canterbury dan Otago) dan tiga batalyon Tentara Inggris.
Pada tanggal 21 Agustus, serangan pertama Batalyon 13 dan 14 Australia tanpa dukungan artileri yang efektif, dihujani tembakan dari Bukit 60 dan Bukit 100. Namun, Brigade India berhasil mencapai kaki bukit.
Pada tanggal 22 Agustus, serangan itu diperkuat oleh Batalyon 18 Australia yang merupakan bagian dari Divisi ke-2 Australia menyerang dengan bayonet saja dan menderita 383 korban pada serangan pertama mereka.
Pada tanggal 27 Agustus serangan dilanjutkan dan berhasil menaiki lereng bukit tetapi puncak bukit itu masih diduduki Turki. Brigade berkuda ke-3 Australia, berjuang di Pertempuran Nek dilibatkan ke pertempuran sebagai bala bantuan. Pada malamnya, Resimen berkuda 9 dikirim sebagai serangan terakhir di Bukit 60. Sekitar 80 orang yang dipimpin oleh Komandan baru, Letnan Kolonel Reynell kehilangan arah dan terjebak di tempat terbuka oleh penembak senapan mesin Turki. Hasilnya adalah kematian Reynell dan 27 laki-laki. Daftar lengkap orang-orang ini tersedia di 9 LHR dan Bukit 60.[1]
Pada tanggal 28 Agustus, Australia merebut beberapa parit Turki di puncak bukit tetapi Turki berhadapan dengan pasukan British Suvla di bagian utara.
Menyerang dan kontra-menyerang berlanjut sampai tanggal 29 Agustus. Serangan Sekutu akhirnya berhenti.
Setelah Pertempuran
suntingAkhir pertempuran di Bukit 60, Letnan Hugo Throssell Resimen Berkuda 10 Australia memperoleh penghargaan Victoria Cross karena pertempuran bom yang hebat.
Sekutu menderita sekitar 2500 korban selama delapan hari pertempuran. Kekuatan Batalyon 18 Australia berkurang menjadi sepertiga kekuatan aslinya setelah dua minggu pertempuran. Sekarang Bukit ini menjadi lokasi pemakaman bukit 60, komisi makam pahlawan perang negara persemakmuran.