Permukiman Portugis di Chittagong


Chittagong (Xatigan dalam bahasa Portugis)[1] adalah kota terbesar kedua di Bangladesh dan pelabuhan terbesar di Kesultanan Benggala. Kota ini pernah menjadi pos dagang Imperium Portugis pada abad ke-16 dan ke-17.[2] Bangsa Portugis pertama kali mendirikan permukiman di Chittagong sekitar tahun 1528[3] dan meninggalkan kota tersebut pada tahun 1666[4] setelah Chittagong direbut oleh Kemaharajaan Mughal.[5] Permukiman Portugis di Chittagong merupakan wilayah kolonial Eropa pertama di kawasan Benggala.[6]

Permukiman Portugis di Chittagong

Porto Grande de Bengala (pt)
পোর্তো গ্র্যান্ডে ডি বেঙ্গলা (bn)
1528–1666
StatusPos dagang
Ibu kotaFiringi Bunder, Chittagong
Bahasa yang umum digunakanPortugis, Bengali
Raja Portugal 
Era SejarahImperialisme
• Mendapat izin dari Kesultanan Benggala
1528
• Chittagong direbut oleh Kemaharajaan Mughal
1666
Didahului oleh
Digantikan oleh
kslKesultanan
Benggala
krjKerajaan
Mughal
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Pendirian

sunting

Pada tanggal 9 Mei 1512, armada empat kapal yang dipimpin oleh João da Silveira dari Estado da India tiba di Chittagong.[7] Pabrik pertama Portugis di Chittagong didirikan pada tahun 1517.[8] Pedagang dari Malaka Portugis, Bombay dan Ceylon juga sering mampir ke kawasan ini.[7]

Pada tahun 1528, Sultan Benggala mengizinkan Portugis untuk membangun pabrik dan kantor bea cukai di Pelabuhan Chittagong.[7] Sebuah benteng dan pangkalan laut lalu didirikan di Firingi Bandar. Permukiman ini berkembang menjadi pelabuhan Eropa paling penting di Teluk Benggala pada Abad Penjelajahan.[9] Sistem cartaz diberlakukan di permukiman ini, sehingga semua kapal di kawasan tersebut harus membeli lisensi dagang laut dari Portugis.[10][11]

Lihat pula

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Sircar 1971, hlm. 138.
  2. ^ Rahman 2010, hlm. 24.
  3. ^ Gupta 2014, hlm. 22.
  4. ^ Trudy 1996, hlm. 188.
  5. ^ Eaton 1996, hlm. 235.
  6. ^ Dasgupta 2005, hlm. 258.
  7. ^ a b c Ray 2012.
  8. ^ Dasgupta 2005, hlm. 259.
  9. ^ Ramerini.
  10. ^ Gin 2004, hlm. 870.
  11. ^ Pearson 2006, hlm. 78.

Daftar pustaka

sunting