Xiao Duan Wen
Borjigit Jerjer (1599 - 1649), secara anumerta Permaisuri Xiao Duan Wen adalah permaisuri Huang Taiji dari Dinasti Qing. Dia berasal dari Klan Khorchin Borjigit, Mongol.
Permaisuri Xiao Duan Wen | |||||
---|---|---|---|---|---|
Xiàoduānwén Huánghòu | |||||
Permaisuri Dinasti Qing | |||||
Masa Jabatan | Agustus 1636 - 21 September 1643 | ||||
Penerus | Borjigit Erdeni Bumba | ||||
Ibu Suri Dinasti Qing | |||||
Masa Jabatan | 21 September 1643 - 28 Mei 1648 | ||||
Penerus | Borjigit Alatan Qiqige | ||||
Kelahiran | Borjigit Jerjer 31 Mei 1599 | ||||
Kematian | 28 Mei 1649 Kota Terlarang, Beijing, China | ||||
Pemakaman | Mausoleum Zhao, Pemakaman Qing dan Ming, Shenyang, China | ||||
Pasangan | Huang Taiji | ||||
Keturunan |
| ||||
| |||||
Wangsa | Borjigit (kelahiran) Aisin Gioro (pernikahan) | ||||
Ayah | Manggusi | ||||
Ibu | Gunbu |
Keluarga
suntingBorjigit Jerjer berasal dan Klan Khorchin Borjigit, Mongol. Dia masih keturunan Jenghis Khan. Ayahnya, Manggusi, bergelar pangeran tingkat pertama (qinwang). Kakek dari pihak ayah, Namusai, bergelar pangeran tingkat ketiga (beile).
Ibunya bernama Gunbu. Jerjer mempunyai satu kakak laki-laki, satu adik laki-laki, dan dua adik perempuan. Keponakannya, Bumbutai dan Harjol menjadi selir suaminya.
Kelahiran
suntingBorjigit Jerjer lahir pada tahun ke-27 masa pemerintahan Kaisar Wanli dari Dinasti Ming. Tepatnya pada tanggal 8, bulan keempat Kalender Lunar, bertepatan dengan 31 Mei 1599 pada Kalender Gregorian.
Pernikahan
suntingJerjer menikah dengan Huang Taiji pada 28 Mei 1614, saat usianya menginjak 15 tahun dan Huang Taiji berusia 22 tahun. Dia menjadi permaisuri sekunder atau istri kedua (secondary consort; ce fujin). Pernikahannya merupakan pernikahan politik antara Klan Aisin Gioro, Manchu dan Klan Khorchin Borjigit, Mongol.
Permaisuri Utama Jin Akhir
suntingPada Era Tianming, bertepatan dengan tahun 1623, Huang Taiji menceraikan permaisuri utamanya lalu mengangkat Jerjer menduduki posisi permaisuri utama (primary consort; da fujin).
Pada April 1625, keponakannya, Bumbutai menikah dengan Huang Taiji dan menjadi permaisuri kedua (secondary consort; ce fujin). Tahun itu juga Jerjer melahirkan putri kedua Huang Taiji, Makata, yang kemudian bergelar Putri Wenzhuang.
Putrinya yang lain, Putri Jingduan lahir pada 2 Agustus 1628 sedangkan Putri Yong'an Duanzhen lahir pada 7 Oktober 1634.
2 bulan setelah kelahiran Putri Yong'an, pada 6 Desember 1634, keponakan lainnya, Harjol, yang juga merupakan saudari kandung Bumbutai, menikah dengan Huang Taiji menjadi permaisuri kedua (secondary consort; ce fujin).
Permaisuri Qing
suntingTahun 1636, Huang Taiji merubah nama "Jin Akhir" menjadi "Qing". Dia juga mengubah gelar Jerjer, dari permaisuri utama (primary consort; da fujin) menjadi permaisuri kekaisaran (empress; huánghòu). Kedua keponakannya, Bumbutai dan Harjol menjadi selir kekaisaran (consort; fēi). Bumbutai bergelar Selir Zhuang dan Harjol bergelar Selir Chen,
Sebagai permaisuri kekaisaran, maka semua anak Jerjer menjadi putri negara atau putri peringkat pertama (state princess; gùlún gōngzhǔ).
Putri sulungnya, Makata, yang kemudian bergelar Putri Wenzhuang, menikah dengan Ejei Khongghor atau Ejei Khan dari Klan Chahar Borjigit pada 17 Februari 1636. Menantunya, Ejei Khan, adalah putra dari Lingdan Khutugtu Khan, Khagan terakhir dari Dinasti Yuan Utara. Ejei Khan bergelar pangeran tingkat pertama (qinwang).
Putri keduanya, Putri Jingduan, menikah dengan Kitad dari Klan Khorchin Borjigit pada 1639.
Menantu pertamanya, Ejei Khan, meninggal pada tahun 1641. Ini menjadikan Putri Wenzhuang sebagai janda dengan usia yang sangat muda, yakni 16 tahun.
Ibu Permaisuri, Ibu Suri
suntingHuang Taiji wafat pada tahun 21 September 1643. Dikarenakan Jerjer sebagai mantan permaisuri tidak memiliki anak laki-laki, maka tahta diwariskan pada Fulin, putra kesembilan Huang Taiji dari Selir Zhuang. Fulin naik takhta pada usia 6 tahun dengan gelar Kaisar Shunzhi.
Jerjer dan Bumbutai, keduanya sama-sama menjadi Ibu Suri Dinasti Qing. Sebagai mantan permaisuri, Jerjer bergelar "Ibu Permaisuri, Ibu Suri" (Mother Empress, Empress Dowager; mǔhòu, huángtàihòu), sedangkan Bumbutai sebagai ibu kandung kaisar, bergelar "Ibu Suci, Ibu Suri" (Holy Mother, Empress Dowager; shèngmǔ, huángtàihòu).
Putri bungsunya, Putri Yong'an Duanzhen, menikah dengan Bayasihulang dari Klan Khorchin Borjigit pada tahun 1645. Pada tahun itu juga, Putri Wenzhuang yang berusia 20 tahun, menikah untuk kedua kalinya dengan Abunai dari Klan Chahar Borjigit. Abunai sendiri merupakan adik Ejei, suami pertama Putri Wenzhuang yang telah wafat.
Wafat
suntingJerjer wafat pada 28 Mei 1649 di Kota Terlarang, Beijing, China. Dia dimakamkan bersama Huang Taiji di Mausoleum Zhao, Pemakaman Qing dan Ming di Shenyang, Liaoning, China. Kaisar Shunzhi memberinya gelar kehormatan, "Permaisuri Xiao Duan Wen".
Gelar
sunting- 28 Mei 1614
- Permaisuri sekunder
(secondary consort; ce fujin)
- Permaisuri sekunder
- 1623
- Permaisuri utama
(primary consort; da fujin)
- Permaisuri utama
- Agustus 1636
- Permaisuri
(empress; huánghóu)
- Permaisuri
- 21 September 1643
- Ibu Permaisuri, Ibu Ratu
(mother empress, empress dowager; mǔhòu, huángtàihòu)
- Ibu Permaisuri, Ibu Ratu
- 1649
- Permaisuri Xiaoduan Zhengjing Renyi Zheshun Cixi Zhuangmin Futian Xiesheng Wen