Pergamano
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Pergamano atau Parchment Craft atau kerajinan perkamen adalah kerajinan tangan dari Belanda dengan berbahan dasar kertas kalkir atau perkamen.[1]
Kertas kalkir dapat dibuat menjadi benda-benda yang bernilai seni seperti hiasan dinding, pembatas buku, kap lampu, kotak kecil, bingkai foto, kartu natal, kartu ulang tahun, kartu undangan dan bunga-bunga 3D yang sangat mirip aslinya, dan lainnya sesuai keinginan.[2] Karena dianggap indah, benda-benda ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi.[3]
Sejarah
suntingPerkamen (bahasa Inggris: parchment) sendiri merupakan kerajinan yang berasal dari Turki dan dikenal sejak tahun 500 setelah masehi.[2] Sering digunakan oleh orang eropa untuk buku, atlas, dan dokumen penting sampai abad ke-18.[2] Gereja katolik juga menggunakan perkamen untuk gambar-gambar keagamaan.[2] Seni ini tumbuh pesat terutama di Amerika Selatan, yang kemudian menjadi pelopor kerajinan perkamen.[2] Gambar-gambar keagamaan itu dihiasi dengan perforasi dan elemen menarik yang berbentuk dekoratif.[2] Gambar-gambar itu ada yang hitam putih, ada pula yang berwarna.[2] Ada yang dikerjakan dengan tangan dan ada juga yang dibuat dengan mesin.[2]
Awalnya, bahan dasar kerajinan ini adalah kulit binatang,namun lambat laun kulit binatang dirasa mahal dan sulit didapat.[2] Oleh karena itu, penggunaan kulit binatang beralih menjadi kertas kalkir 150 gram yang lebih tidak kaku dibanding kulit binatang sehingga pengerjaannya lebih mudah.[2] Sejak saat itu, kertas ini dikenal di Benua Eropa dan istilah Parchment Craft (Pergamano) mulai berkembang menjadi seni kerajinan tangan yang sangat disenangi oleh penggemar seni pada umumnya.[2] Kepopulerannya mulai merambah ke luar Benua Eropa dan Amerika.[2]
Sekitar 20 tahun yang lalu, Martha Ospina yang berasal dari Columbia membawa kembali kerajinan ini dari Amerika Selatan ke Eropa, dan hingga kini berpusat di Belanda.[4] Martha Ospina menjadi penggerak dan inspirator seni pergamano di dunia.[4] Dia menjadi inspirasi bagi banyak orang melalui ide-ide, desain, dan buku-bukunya.[4] Di samping itu, dia juga mengajarkan pergamano kepada orang di seluruh dunia untuk menjadi guru pergamano yang berkualitas dan berstandar tinggi.[4]
Membuat pergamano
suntingUntuk membuat pergamano, alat dan bahan yang utama adalah embossing tool, embossing pad, mapping pen, gunting, perforating tool, perforating pad, tinta, dan kertas kalkir.[3] Alat yang sangat berperan penting dalam pergamano adalah mapping pen.[3] Alat yang menyerupai pena ini berfungsi untuk menggambar pola.[3] Dalam pemakaiannya, alat ini digunakan bersama tinta pergamano.[3]
Menggambar pola
suntingSetelah menyiapkan alat dan bahan, pertama-tama pola digambar.[3] Mapping pen yang digunakan untuk menggambar pola dicelupkan ke tinta pergamano, kemudian digunakan untuk menggambar diatas kertas kalkir.[5] Tinta pergamano umumnya berwarna putih, namun dapat pula digunakan tinta berwarna lain untuk memperindah hasil karya.[5] Pola dapat merupakan gambar sendiri atau menjiplak dari gambar yang sudah ada.[3] Gambar pola bisa diperoleh dari buku yang dijual di toko yang menjual peralatan pergamano.[6]
Membuat pola timbul
suntingSetelah digambar, pola dapat dibuat timbul atau berrelief dengan cara menekan bagian belakang kertas secara halus sesuai pola menggunakan embossing tool.[5] Untuk membantu sebagai alas dapat digunakan embossing pad.[5] Embossing pad merupakan alas berupa bantalan untuk menahan agar kertas tidak berlubang saat ditekan.[5] Ada beberapa macam embossing tool yang digunakan sesuai keperluan.[5] Embossing tool dengan ujung bola kecil digunakan untuk membuat timbul pola yang permukaannya kecil, sedangkan yang memiliki ujung bola besar digunakan untuk membuat timbul pola yang permukaannya luas.[5] Ada pula embossing tool dengan ujung bergerigi untuk membuat pola timbul kecil dan berderet dan ada pula embossing tool dengan ujung khusus untuk membuat pola seperti bintang.[5] Cara menggunakan setiap macam embossing tool berbeda sesuai jenis dan kegunaannya.[5] Kehati-hatian dalam membuat pola timbul sangat dibutuhkan agar tidak merusak kertas akibat terlalu keras menekan.[5]
Membuat lubang perforasi
suntingMembuat lubang pada kertas kalkir dapat dilakukan dengan menggunakan perforating tool, yaitu semacam batang berujung jarum dengan jumlah dan susunan yang berbeda-beda. Ada batang dengan dua jarum, tiga jarum, empat jarum, lima jarum, sembilan jarum, jarum linier berderet, jarum segilima, jarum berbentuk hati, jarum berbentuk tetesan air, dan lain-lain.[5] Pemilihan jarum yang digunakan disesuaikan dengan pola lubang yang ingin dibuat.[3] Lubang yang dibuat juga dapat diperindah dengan menggunting sekat antar lubang.[5] Hasil guntingan dapat berbentuk macam-macam seperti lengkung, silang, dan lain-lain.[3]
Alas yang digunakan untuk membuat lubang perforasi disebut perforating pad.[5] Kertas yang akan dilubangi diletakkan di atas perforating pad tidak dalam keadaan terbalik.[1] Alas ini berbentuk bantalan dengan permukaan yang lebih renggang sebagai tempat menancapnya jarum setelah menembus kertas.[1] Alas ini berfungsi untuk melindungi jari tangan atau meja yang digunakan dalam pengerjaan pergamano dari kerusakan akibat tusukan jarum.[5]
Menghias hasil
suntingMenghias hasil dapat dilakukan dengan cara memberi warna agar gambar tampak lebih hidup atau dengan menambahkan hiasan lain seperti bingkai, pasparto, manik-manik dan pita.[1] Mewarnai dilakukan dengan menggunakan krayon yang diusap di bagian belakang kertas dengan cairan semacam bensin untuk membuat warna yang halus dan membaur sebagai latar belakang.[1] Untuk mewarnai pola tertentu dapat pula digunakan cat khusus pergamano.[1] Pewarnaan harus dilakukan dengan hati-hati agar warna yang dihasilkan merata antara bagian yang timbul dan tidak timbul.[1] Untuk hasil yang lebih baik hendaknya pewarnaan dilakukan sebelum membuat gambar timbul dan melubangi.[1]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g h Ospina M. 1998. Pergamano Painting on Parchment. Ecstasy Crafts. ISBN 9789038413006.
- ^ a b c d e f g h i j k l Ospina M. 2007. Parchment Craft. London:New Holland Publishers. ISBN 978-1-85974-082-8.
- ^ a b c d e f g h i Priscillia. 2008. Pergamano: Mengubah Kertas Kalkir Menjadi Lebih Bernilai[pranala nonaktif permanen] Diakses pada 18 Mei 2010.
- ^ a b c d Lydia O. 2007. PERGAMANO 2002 - 2007 - Handicraft Diarsipkan 2016-03-05 di Wayback Machine. Diakses pada 18 Mei 2010.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n Ospina M. 2002. Pergamano Parchment Craft (Step-by-Step Crafts). Creative Publishing International. ISBN 9781589230200
- ^ (Inggris) Angelas Papercraft. 2006. Pergamano Diakses pada.