Perdebatan antarparadigma (hubungan internasional)

Perdebatan antarparadigma mengacu pada perdebatan akademik antara pendukung pendekatan realisme, liberalisme, dan Marxis terhadap teori hubungan internasional. Perdebatan akademik ini terjadi pada tahun 1970-an dan 1980-an.[1]

Kritik

sunting

Sejumlah pakar menyesalkan "perang paradigma" ini, khususnya yang terjadi antara pendukung (neo)realisme dan (neo)liberalisme. Jack S. Levy berpendapat bahwa meski perdebatan realisme-liberalisme "memunculkan keteraturan dalam bidang [hubungan internasional]," perbedaan tersebut mengabaikan keragaman di dalam masing-masing kubu dan mencegah terjadinya sintesis. Levy mengusulkan agar mereka menciptakan prediksi yang dapat diuji dan menyerahkan "permasalahan apakah suatu pendekatan pas dengan kerangka liberal atau realis kepada para sejarawan intelektual."[2] Bear F. Braumoeller juga mengusulkan agar "kebiasaan teoretis" memisahkan realisme dan liberalisme "diubah menjadi ontologi yang kuat" yang mencegah segala upaya sintesis teori. Sosialisasi juga menciptakan suasana ketika "para ahli yang fokus meneliti satu paradigma dan mencoba [menggabungkan paradigma] cenderung dicerca karena melakukan penistaan teori".[3]

Referensi

sunting
  1. ^ http://www.oup.com/uk/orc/bin/9780199298334/01student/guide/ch01/
  2. ^ Levy, Jack S. (Jun 1998). "The Causes of War and the Conditions of Peace" (PDF). Annual Review of Political Science. 1: 139–165. doi:10.1146/annurev.polisci.1.1.139. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-10-23. Diakses tanggal 2015-05-01. 
  3. ^ Braumoeller, Bear F. (2009). "Rediscovering Complexity and Synthesis". The Future of Political Science: 100 Perspectives (PDF) (edisi ke-1). New York: Routledge Press. ISBN 978-0415997010. 

Lihat pula

sunting