Peraturan gol tandang
Peraturan gol tandang adalah suatu aturan khusus dalam turnamen sepak bola sistem gugur yang berlaku pada dua pertandingan kandang-tandang/home-away apabila agregat total seri.
Aturan nilai seri dalam peraturan gol tandang
suntingPeraturan gol tandang memiliki nilai seri maka aturan sebagai berikut:
Kasus I
sunting- Leg Pertama
Tim A | 2-2 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 1-1 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak satu gol.
Kasus II
sunting- Leg Pertama
Tim A | 2–1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 1–0 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim B berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim B berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim A hanya mencetak nol gol.
Kasus III
sunting- Leg Pertama
Tim A | 0-1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 1–2 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 2–2. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak dua gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak satu gol.
Kasus IV
sunting- Leg Pertama
Tim A | 1–0 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 3–2 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Agregat kedua tim menjadi seri, yaitu: 3–3. Dalam contoh kasus di atas, jika peraturan gol tandang berlaku, Tim A berhak melaju ke babak selanjutnya, karena Tim A berhasil mencetak satu gol saat laga tandang, sementara Tim B hanya mencetak nol gol.
Kasus V
sunting- Leg Pertama
Tim A | 3-0 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 4-1 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim A berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim B mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim A mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 1-0 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.
Kasus VI
sunting- Leg Pertama
Tim A | 1-1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 0-0 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan, Tim B berhak melaju ke babak berikutnya sebab Tim A mencetak nol gol saat laga tandang sementara Tim B mencetak satu gol; secara agregat gol tandang Tim A 0-1 Tim B, walaupun tidak ada pemenangan dalam sebuah pertandingan.
Kasus VII
sunting- Leg Pertama
Tim A | 1–1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 1–1 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.
Kasus VIII
sunting- Leg Pertama
Tim A | 2–1 | Tim B |
---|---|---|
kota A
|
- Leg Kedua
Tim B | 2–1 | Tim A |
---|---|---|
kota B
|
Jika peraturan diterapkan, meski kedua tim bermain seri dalam dua pertandingan dengan nilai kembar maka dilakukan adu penalti sebab Tim A dan B masing-masing mencetak satu gol saat laga tandang.