Perang Arab–Khazar
Perang Arab–Khazar adalah serangkaian konflik yang terjadi antara tentara Kekhanan Khazar dan pasukan Arab di bawah Kekhalifahan Rasyidin, Umayyah, dan Abbasiyah. Konflik ini terbagi atas dua perang besar, Perang Arab–Khazar Pertama (642-652) dan Perang Arab–Khazar Kedua (707-717).
Perang Arab–Khazar | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Penaklukan Islam | |||||||
Peta Kaukasus ca 740, setelah Perang Kedua Arab–Khazar | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
| Kekhanan Khazar | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Abdurrahman bin Rabi'ah[2] Maslamah bin Abdul-Malik[3] Al-Jarrah al-Hakami † Sa'id bin Amr al-Harasyi Marwan II Yazid as-Sulami |
Alp Tarkhan[4] Barjik † Hazer Tarkhan † Ras Tarkhan[5] |
Latar Belakang
suntingSejak zaman Nabi Muhammad, Muslim Arab menjalankan penaklukan terhadap daerah-daerah di jazirah Arab. Penaklukan ini berlangsung pada tahun 632 hingga 732.[6]
Pada tahun 640, Armenia ditaklukan dan bagian selatan Kaukasus diduduki oleh kaum Arab. Hal ini memicu keresahan di pihak Khazar yang mendiami Azerbaijan.[7] Pertikaian serius pertama terjadi pada tahun 652, ketika orang-orang Arab mengepung ibukota Khazar di Balanjar. Namun, Arab mengalami kekalahan besar. Setelah kekalahan ini, terjadi perang saudara di kekhalifahan dan pasukan Arab menyerang daerah lain.[8] Hingga awal abad ke-8, hanya serangkaian serangan kecil yang terjadi. Pertempuran menjadi lebih intensif pada paruh pertama abad ke-8. Pada 722, pasukan Arab di bawah kepemimpinan Al-Jarrah bin Abdullah al-Hakami berhasil mengepung Balanjar. Khagan dipaksa untuk mendirikan ibu kota barunya di hilir Sungai Volga. Pada 730, pasukan Khazar menyerbu Azebaijan dan daerah sekitarnya hingga akhirnya dihadang oleh pasukan kekhalifahan yang dipimpin oleh Sa'id bin Amr al-Harasyi di Mosul. Pasukan Arab kemudian meluncurkan serangan balik yang sukses dibawah pimpinan Maslamah bin Abdul-Malik.[9]
Awal mula perang Arab-Khazar juga dikaitkan dengan perang Arab dengan Kekaisaran Bizantium di timur Anatolia, daerah yang berdekatan dengan Kaukasus. Kekaisaran Bizantium di saat itu menjalin hubungan erat dengan Khazar.[10] Adanya kemungkinan pasukan Khazar mendekat dengan Bizantium melalui Armenia adalah ancaman besar bagi kekhalifahan. Armenia dekat dengan daerah strategis Kekhalifahan Umayyah di Suriah sehingga berpotensi menjadi daerah pemasok pasukan militer yang menguntungkan Bizantium.[9]
Perang Pertama
suntingAwalnya, Kekhanan Khazar berkembang dari wilayah daerah Kaukasus Utara dan sekitar aliran sungai Volga dan Don. Beberapa dekade kemudian, bangsa Khazar memperluas wilayah mereka hingga ke sungai Dnieper di bagian barat dan ke Laut Aral di sebelah timur. Di Kaukasus Selatan, pasukan Khazar berhadapan dengan pasukan Arab yang sedang menguat dan telah mengalahkan Kekaisaran Sassaniyah di Iran. Selama pemerintahan Khalifah Umar (berkuasa 634–644), tentara Arab melakukan serangan pertama ke Balanjar di bawah pimpinan jenderal Abdurrahman bin Rabi'ah pada tahun 642.[2] Dari tahun 651 hingga 652, tentara Arab berhasil melewati daerah utara Derbent, tetapi kemudian dikalahkan oleh pasukan Khazar di Balanjar. Pertempuran pada tahun 652 menimbulkan korban jiwa sebanyak empat ribu orang di pihak Arab, termasuk seorang saudara laki-laki Abdurrahman bin Rabi'ah, yaitu Salman bin Rabi'ah.[11]
Perang Kedua
suntingHingga awal abad ke-8, tidak terjadi konflik besar antara kedua pihak. Di saat itu kekuasaan Bizantium telah melemah dan Armenia menjadi provinsi Arab Arminiya.[12] Orang Arab dan Khazar sekarang berhadapan langsung untuk merebut kekuasaan di Kaukasus. Konfik mulai muncul di bawah pimpinan Maslamah, putra Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Pihak Arab melancarkan serangan di Adharbayjan hingga Derbent pada awal tahun 707. Serangan selanjutnya terjadi di Derbent lewat Ekspedisi Maslamah pada tahun 713 sampai 714.[3] Pada tahun 717, pasukan Khazar menyerbu Azerbaijan, tetapi berhasil dibendung pasukan Arab. Pasukan Arab bahkan menawan lima puluh prajurit Khazar dan membawanya ke kekhalifahan.[13]
Referensi
sunting- ^ Blankinship 1994, hlm. 106"The actual Caucasus front (see map 5) was a rather narrow one, mostly confined to the present-day territories of independent Azerbaijan and Russian Daghistan, though neighboring areas also seem to have been involved."
- ^ a b "History of "Muslim Khazaria" on the territory of modern Ukraine". Islam in Ukraine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-12.
- ^ a b Brook 2006, hlm. 127"In 713 or 714, Maslama ibn 'Abd-a;-Malik, an experienced military general, captured Derbent and unsuccessfully tried to capture the lands of the North Caucasian Huns."
- ^ Zhivkov 2010, hlm. 61"Alp Tarkhan was a Khazar military commander whose army joined forces with the Khazar khagan in 716. In 737, during the campaign of Marwan, (...) led by Khazar Tarkhan, faced the Arabs in the Volga region."
- ^ Zhivkov 2010, hlm. 64"Since according to Al-Yaqubi Ras Tarkhan was the king of the Khazars, (...)"
- ^ "Islam History 1 – The Umayyad Period (A.D. 632-732) & The Abbasid Period (A.D. 732-1250) – SALT (Serving Arabs Leadership Team)" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-10.
- ^ Mikhail & David, hlm. 10"The first wave of Muslim Arab conquests rapidly thrust aside the armies of both the Byzantine and Sassanian empires to reach areas immediately south of the Caucacus, and in 640 Arab forces invaded Armenia. Nearby, the Khazars had dominated Azerbaijan since 632 (...)"
- ^ Weinryb, Bernard D. (1963). "The Khazars: An Annotated Bibliography". Studies in Bibliography and Booklore. 6 (3): 111–129. ISSN 0039-3568.
- ^ a b Mako, Gerald (28 April 2013). "The Possible Reasons for the Arab-Khazar Wars". www.medievalists.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-10.
- ^ Blankinship 1994, hlm. 108-109"The Khazars were allied with the Byzantines, (...)"
- ^ Brook 2006, hlm. 126" As a result of the fighting in 652, four thousand Arabs lost their lives, including a prominent commander named Salman ibn Rabiyya (the brother of "Abd ar-Rahman ibn Rabiyya)."
- ^ Maranci 2018, hlm. 56"From 661 to the mid-ninth century, Arab powers controlled Armenia. The end of the seventh century saw the formatio of the Arab province of al-Arminiya, which included neighboring Georgia and Caucasian Albania, all ruled by a resident governor (ostikan)."
- ^ Brook 2006, hlm. 127b"When the Khazars followed up with another southward expedition to Azerbaijan inn 717, Caliph "Umar ibn "Abd-al-'Azis (reigned 717-720) sent soldiers to confront the Khazars and force them to leave the aera. The calph's commander, Hatin ibn al-Nu'man, took fifty Khazars as prisoners."
Daftar Pustaka
sunting- Blankinship, Khalid Yahya (1994). The end of the jihâd state : the reign of Hishām ibn ʻAbd al-Malik and the collapse of the Umayyads (dalam bahasa Inggris). Albany. ISBN 0-7914-1827-8. OCLC 28505236.
- Brook, Kevin Alan. (2006). The Jews of Khazaria (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-2nd ed). Lanham, Md.: Rowman & Littlefield. ISBN 978-1-4422-0302-0. OCLC 669500944.
- Maranci, Christina (2018). The art of Armenia : an introduction (dalam bahasa Inggris). New York, NY. ISBN 0-19-026900-6. OCLC 1048947423.
- Mikhail, Zhirohov; David, Nicolle (2019). The Khazars : a Judeo-Turkish empire on the steppes, 7th-11th centuries AD. Nicolle, David, 1944-, Hook, Christa, (dalam bahasa Inggris). Oxford, England. ISBN 978-1-4728-3013-5. OCLC 1079248387.
- Zhivkov, Boris (2010). Khazaria in the 9th and 10th centuries (dalam bahasa Inggris). Manova, Daria,. Leiden. ISBN 978-90-04-29448-6. OCLC 908192444.