Penusupan, Pangkah, Tegal
Penusupan merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, provinsi Jawa Tengah, Indonesia dan merupakan tambang batu dan pasir yang pertama di slawi.sejarah desa Penusupan tidak lepas dari desa Depok, Pener dan Dermasuci sebagai rangkaian satu rumpun desa yang pada jaman orba terisolir oleh aliran sungai Gung dan sawah Sejarah Desa Depok Penusupan Pener Dermasuci
Penusupan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Tegal | ||||
Kecamatan | Pangkah | ||||
Kode pos | 52471 | ||||
Kode Kemendagri | 33.28.09.2005 | ||||
|
Pada tahun 1478 M terjadi keruntuhan Majapahit salah satu petinggi Majapahit, seorang pemimpin spiritual dan ahli pertanian pada zaman itu,disebut Palon, bernama Kanjeng Raden Tumenggung Wiragati di singkat KRT.Wiragati ,dia adalah 1 dari 8 palon . Wiragati dalam perjalanan pelarian akibat dari runtuhnya Majapahit berhenti di Watu Ireng desa Lambur Kandang serang kab.Pekalongan namun hanya tinggal 1 bulan .
Selanjutnya rombongan Wiragati melanjutkan perjalanan terus ke barat sampai pada daerah pinggir bantaran sungai besar yang kelak di beri nama olehnya menjadi sungai Gung Di tempat itu Wiragati menetap kemudian selalu mengajarkan Budi pekerti sebagai olah rasa dan raga ,lambat laun tempat tersebut di sebut padepokan,lokasi tempat tersebut sekarang di kenal dg nama candi karena ada pohon tua sampai sekarang dan bawah pohon tua ada mata air yg ada bulus tua nya.tepatnya di balai desa Depok ke Utara , itulah asal muasal desa Depok sebagai desa tertua diantara 4 desa di pinggir bantaran Kaligung
Wiragati mempunyai pangikut setia 2 orang yang berambut gondrong di juluki si Gombak dan yang berambut gundul tapi depannya ada sisa di juluki si Kuncung ,sampai sekarang penduduk di 4 desa itu mempunyai mitos bila anaknya sakit sakitan waktu kecil di cukur kuncung biar selamat sampai dewasa Di sisi lain ada juga anak kecil yang sampai besar tidak di cukur berambut bajang dengan mitos yang sama
Wiragati mempunyai anak 4 ,yang tertua perempuan di beri sebidang tanah sebagai simbol bahwa awal hati dan pikiran dalam melangkah harus benar dan lurus maka tanah pemberian itu disebut Pener artinya benar dan lurus,sehingga keturunan desa Pener adalah keturunan paling Tua
Anak yang kedua laki laki kemudian di beri tanah sebagai simbol bahwa setelah kita berperilaku benar dan lurus maka kita harus punya sanubari,perasaan dan empati dalam bahasa Jawa Kuna di sebut Nusup maka seiring perjalanan waktu ,tanah tersebut di namakan Penusupan diharapkan selalu menggunakan sanubari dan perasaan dalam melangkah dan karena anak kedua adalah anak laki laki maka di beri tanah paling luas di banding saudara yang lain,sehingga Penusupan lebih luas dari desa Pener dan Depok
Setelah Wiragati mangkat kemudian anak laki laki wiragati melanjutkan ajaran ajaran Budi pekertinya ,dan memberi pesan kepada putanya saat di beri tanah yang merupakan simbol bahwa setelah hidup benar dan lurus serta welas asih maka jalan selanjutnya kita harus berdarma ,selalu memberi baik tenaga,pikiran atau harta kalo ada,agar batin kita suci ,maka selanjutnya tanah itu di sebut darma suci dalam perjalanan waktu menjadi dermasuci
Sedangkan tanah Depok ahirnya di berikan kepada anak terahir Wiragati yang perempuan. Jadi walaupun Depok adalah desa tertua namun keturunan Depok adalah keturunan paling muda.
Selanjutnya Anak ketiga diambil menjadi selir Patih Unus di kerajaan Demak Pada ahirnya sampai sekarang nama nama pedukuhan di 4 desa tersebut di beri oleh sesepuh keturunan wiragati setiap hendak memberikan tanah kepada anak anaknya,seperti sigarung,dukuh keplik,nalaba,jerotengah,pangkalan,keleben,dukuh ,sibelo ,serog ,jenggul,,mingkrik,Guyangan dan lain lain berdasar peristiwa atau tanda lainya
Wiragati di makamkan di Sigarung Pener selatan arah jalan ke Dermasuci ,karena di Ahir hayatnya di dampingi anak perempuan tertuanya yang mendapatkan tanah Pener
Sulitnya data dukung yang kita punya di luar anonim namun ada literatur dan data Dukung lain misalnya nama Wiragati muncul di berita Sam Poo Kong semarang,adanya makam Wiragati di Sigarung Pener,,ada di buku Tegal sepanjang masa,juga tanda fisik logat dan dialek orang 4 desa yg berbeda dg logat Tegal lainya, logat bahasa orang 4 desa diatas kadang di tertawakan oleh orang di luar desa 4 tersebut karena terdengar lain sehingga kelihatan lucu terlihat ketika remaja 4 desa tersebut ber sekolah di Slawi di kelas kadang di bully,karena bahasa Tegal nya baik intonasi maupun aksenya beda walopun dalam bahasa yg sama,karena memang bahasa adaptasi dari Jawa timuran , sebagai asal muasal kerajaan Majapahit ,sebagai contoh kata bleketepe,itu ada di Jawa timur dan.hanya ada di 4 desa itu.kesimpulanya dg arsip yg minim tetapi bisa menjadi bukti yg kuat,semoga ada kajian yang mendalam,..
Demikian cerita anonim dari leluhur kepada anak anaknya,dari versi keluarga besar KRT Wiragati pemegang pusaka dan serat kekancinganya, walaupun hampir semua penduduk desa pener penusupan Depok Dermasuci adalah keturunan wiragati
Cara mendeteksi apakah anda keturunan Wiragati atau bukan, walopun tidak semua akurat tapi kalo anda mempunyai embah ,kakek,nenek,yang lahir di bawah tahun 1960 dan lahir sebagai orang asli di 4 desa tersebut,maka kemungkinan besar anda adalah Keturunan Wiragati ,karena sebelum tahun itu kecil kemungkinan migrasi penduduk
Nuwun...
- Ket gambar
1.Keris Pasopati,kinatah gunungan 2.lurah 4 Desa 3.Makam Wiragati yang di pugar bersama sama kepala desa terdahulu 4.Pendapa Wiragati di buat oleh salah satu keturunnya untuk mengenang KRT Wiragati berlokasi di jl Tapel Wates Penusupan -Pener