Peninggalan Indonesia di Timor Leste
Timor Leste adalah negara berdaulat yang merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Ketika masih berintegrasi dengan Indonesia, Timor leste bernama Provinsi Timor Timur yang dimana dulunya merupakan bekas jajahan Portugis. Ibu kotanya adalah Dili. Timor Timur merupakan provinsi ke 27 Indonesia, dan menjadikan provinsi ini sebagai provinsi termuda pada masanya. Selama 23 Tahun masa Pendudukan Indonesia di Timor Timur tentunya terdapat peninggalan Indonesia di Timor Leste yang masih tersisa hingga saat ini.
Patung Kristus Raja
suntingPatung Kristus Raja Dili. Patung kolosal Yesus Kristus setinggi 27 meter yang terletak di atas bola dunia di Tanjung Fatucama di Dili, Timor Leste. Tempat ini merupakan salah satu objek wisata utama di Timor LesteTimor. Patung ini dirancang oleh Mochamad Syailillah, dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1996 sebagai hadiah dari Pemerintah Indonesia untuk rakyat Timor Timur, provinsi yang saat itu masih bagian dari Indonesia.Kawasan patung Kristus Raja selain menjadi tempat berdoa bagi penganut Katolik berdoa atau berziarah, tempat itu kini menjadi objek wisata rohani di Timor Leste. Kawasan patung Kristus Raja selain menjadi tempat berdoa bagi penganut Katolik berdoa atau berziarah, tempat itu kini menjadi objek wisata rohani di Timor Leste. Bukan saja warga lokal namun warga asing juga datang untuk menikmati pemandangan alam, sekaligus sebagai sumber inspirasi rohani. Area ini sangat bagus dan sejuk. Pengunjung dapat menikmati hamparan angin laut dari arah utara. Tempat ini strategis karena berdekatan dengan objek wisata pantai Pasir Putih. Setiap Sabtu dan Minggu serta hari-hari libur, tempat ini menjadi pilihan warga setempat.
Katedral Dili
suntingKatedral Dikandung Tanpa Noda(portugis: Catedral da Imaculada Conceição) atau Katedral Dili adalah sebuah gereja katedral Katolik yang terletak di kota Dili, ibu kota negara Timor Leste. Katedral ini menjadi pusat kedudukan bagi Keuskupan Agung Dili, dan menjadi takhta bagi Uskup Agung Dili.Rencana pembangunan katedral dimulai pada tahun 1984 dimana Pemerintah Indonesia menyediakan dana sekitar US $ 235.000. Katedral tersebut, yang terletak di lahan seluas 10.000 meter persegi, berukuran 1.800 meter persegi dan dapat menampung 2.000 orang. Presiden Indonesia Soeharto pada tanggal 2 November 1988 meresmikan katedral Katolik Dili yang baru, dilaporkan merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Upacara tersebut dihadiri oleh administrator apostolik Dili, Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo.Pada bulan Oktober 1989 katedral ini diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II.
Kantor TVRI Dili
suntingTVRI Stasiun Dili atau TVRI Dili adalah bekas stasiun televisi daerah yang pernah bersiaran di Dili, Timor Timur (kini Timor Leste) saat masih menjadi salah satu provinsi di Indonesia. Stasiun ini dimiliki dan dijalankan oleh TVRI, yang saat itu masih berstatus direktorat di bawah Departemen Penerangan.Stasiun ini diresmikan sebagai stasiun relay di Maribia, Dili pada tanggal 16 Juli 1978. Selain itu TVRI Dili juga bersiaran melalui satelit Palapa.Tidak diketahui tanggal pasti kapan TVRI Dili tutup siaran, namun diyakini stasiun ini telah ditutup sebelum pasukan ABRI mulai ditarik dari Timor Timur pada tanggal 24 September 1999 imbas hasil jajak pendapat yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia. Diketahui TVRI Dili lebih dahulu ditutup sebelum RRI Dili menutup siaran pada tanggal 23 September 1999. Sekarang bangunan ini telah menjadi milik RTTL (Radio-Televisão Timor Leste).
Pura Girinatha
suntingPura Girinatha adalah pura Hindu Bali terbesar di Timor Leste. Pura ini terletak di Distrik Dili, selatan ibu kota Dili, dekat pasar setempat. Pura ini terletak di sebuah bukit kecil di luar pusat kota, namun bisa diakses dengan mobil. Timor tidak memiliki populasi Hindu tradisional. Pura tersebut dibangun pada masa pendudukan Indonesia dan diperuntukkan bagi para imigran Hindu saat itu, yang terutama berasal dari Bali. Peresmiannya berlangsung pada 27 Juni 1987 oleh Gubernur Mário Viegas Carrascalão.Setelah berakhirnya pendudukan, sebagian besar penganut Hindu meninggalkan negara tersebut.
Universitas Timor Timur
suntingUniveritas Timor Timur (UNTIM) merupakan salah satu perguruan tinggi diprovinsi Timor Timur. Berdirinya Universitas Timor Timur (UNTIM) tidak luput dari inisiatif Gubernur Provinsi Timor Timur pada saat itu Mário Viegas Carrascalão, dan pada akhirnya pada tanggal 1 Oktober 1986 Universitas ini didirikan. Salah satu alasan mengapa universitas ini didirikan adalah, ketika di era kolonial Portugal apabila pelajar ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi harus pergi ke luar negeri, maka atas hal tersebut didirikannya Universitas Timor Timur. Pada saat ini Universitas Timor Timur telah berubah nama menjadi Universitas Nasional Timor Lorosae.
Masjid An-Nur
suntingMasjid An-Nur adalah sebuah masjid yang berada di Dili, Timor Leste. Masjid ini terletak di Rua Campo Alor, Kampung Alor, Dili. Masjid An-Nur sebenarnya telah didirikan pada tahun 1955 atau 1956 atas inisiatif Imam Haji Hasan Bin Abdulah Balatif Kepala Kampung Alor. Hanya saja Pada awal tahun 1980-an ketika Timor Leste masih menjadi bagian dari Indonesia masjid ini direnovasi oleh Pangdam XVI/Udayana, Mayjen TNI Dading Kalbuadi pada tanggal 20 Maret 1981, sehingga bangunan masjid pada saat ini merupakan bangunan baru yang telah di renovasi.
TMP Seroja Dili
suntingTaman Makam Pahlawan Seroja merupakan pemakaman yang dikhususkan bagi para prajurit ABRI dan pejuang integrasi Timor-Timur yang gugur selama Operasi Seroja kurun waktu 1975-1999. TMP Seroja Dili merupakan pemakaman yang terbesar dari semua Taman Makam Pahlawan yang berada di Timor-Timur. Pemakaman ini terletak tepat di seberang pemakaman Santa Cruz yang berada di Kota Dili. Taman Makam Pahlawan Seroja Dili pada saat Timor-Timur masih bergabung dengan Indonesia, setiap tahunnya selalu diadakan kegiatan tabur bunga dalam berbagai macam kegiatan seperti dalam kegiatan memperingati HUT Kemerdekaan 17 Agustus. Saat ini kegiatan tersebut masih tetap dilakukan oleh [edutaan Besar Republik Indonesia di Timor Leste. Selain itu dalam setiap kunjungan kenegaraan Presiden RI beserta para pejabat lain ke Timor Leste selalu diadakan pula upacara penghormatan dan tabur bunga di TMP Seroja Dili.
Monumen Integrasi
suntingMonumen integrasi merupakan simbol dari upaya penyatuan Timor Timur ke dalam wilayah Republik Indonesia. Monumen ini dibangun sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang untuk membebaskan Timor Lorosae dari tangan penjajah Portugis. Monumen ini menampilkan lelaki berpakaian adat dengan memutuskan rantai ditangannya yang dimana menyimbolkan kebebasan dari belenggu penjajahan, dan perbudakan.
Kantor Bank Mandiri
suntingKantor Bank Mandiri ini dulunya merupakan bekas kantor Bank BRI cabang Timor Timur, ketika dilaksanakan jejak pendapat pada tahun 1999, bangunan ini pernah mengalami kerusakan akibat dibakar oleh Milisi pada saat itu, Ketika Timor Leste merdeka kantor ini diambil alih oleh Bank Mandiri. Saat ini Bank Mandiri yang beralamat dijalan R. José Maria Marques, Díli, Timor Leste ini masih beroperasi hingga saat ini. Gedung ini memiliki arsitektur khas Timor Leste yaitu Uma Lulik, selain itu, Bank ini merupakan kantor pusat Bank Mandir di Timor Leste.
Perpustakaan Daerah Provinsi Timor Timur
suntingPerpustakaan Daerah Provinsi Timor Timur adalah sebuah perpustakaan Daerah yang didirikan pada tahun 1989, dengan secara fisik bangunan Gedung Perpustakaan ini berlantai tiga. Lantai utama terdiri dari lobi utama yang disekitarnya ada ruang baca anak-anak, ruang baca remaja, dan ruang baca dewasa.Lantai 2 merupakan ruangan Pengolahan dan Deposit, Ruangan Pustakawan, Ruangan kepala seksi layanan, dan ruangan referensi an surat kabar. Lantai 3 meruapakan ruangan Kepala Perpustakaan, ruangan bendahara, ruangan Kepala Tata Usaha dan ruangan Tata Usaha. Pada saat ini gedung ini telah beralih fungsi sebagai Gedung Kementerian Dalam Negeri Timor Leste.