Penguasa boneka adalah seorang penguasa yang ucapan, peran, dan sikapnya dikendalikan orang lain. Erving Goffman menggunakan mekanisme panggung untuk menganalisis dunia sosial, yakni panggung depan dan panggung belakang. Panggung depan sering berbeda 180 derajat dengan panggung belakang. Pemimpin boneka politik, selalu bermain watak, seperti pelawak bisa tertawa, sekalipun situasinya sedang genting. Keadaan tersebut disebut sebagai dramaturgi oleh Goffman.[1]

Referensi

sunting