Penembakan jatuh Qantas Short Empire 1942

Penembakan jatuh Qantas Short Empire 1942 adalah insiden yang terjadi pada hari-hari pertama Perang Pasifik saat Perang Dunia II. Kapal terbang Short Empire bernama Corio yang dioperasikan oleh Qantas ditembak jatuh oleh pesawat Jepang di lepas pantai Timor Barat, Hindia Belanda, pada tanggal 30 Januari 1942, menewaskan 13 penumpangnya.

Corio
Kapal terbang Short Empire yang dioperasikan Qantas.
Jenis Short Empire S.23
Pembuat Short Brothers
Registrasi G-AEUH
Pemilik dan operator Qantas
Imperial Airways
Beroperasi 1938–1942
Nasib Ditembak jatuh

Riwayat pesawat

sunting

Corio, diberi nama sesuai kota Corio, Victoria, dibuat sebagai pesawat S.23 Empire oleh Short Brothers dan masuk dalam armada Qantas pada Oktober 1938 dengan nomor registrasi VH-ABD. Pesawat ini kemudian dijual kepada Imperial Airways pada bulan September 1939.[1] Pesawat ini disewakan kembali kepada Qantas setelah diberi nomor registrasi G-AEUH di Britania Raya.

Serangan udara

sunting

Tanggal 30 Januari 1942, G-AEUH, diterbangkan oleh kapten A. A. (Aub) Koch, berangkat dari Darwin pada pagi hari menuju Kupang, Timor Barat, dalam penerbangan ke Surabaya untuk mengangkut pengungsi dari invasi Jepang ke Jawa dan membawa mereka ke Australia.[2]

Ketika pesawat ini berada 13 nmi (24 km) dari Timor Barat di ketinggian 400 ft (120 m), Corio ditembaki oleh tujuh pesawat tempur Mitsubishi A6M ("Zero").[3]

Koch langsung menaikkan kecepatan pesawat dan menurunkan ketinggian ke arah pesisir untuk menghindari serangan. Pesawat mencapai kecepatan maksimumnya — mungkin 200 mil per jam (320 km/h) — dan terbang secara zig-zag. Ketinggianya begitu rendah sampai-sampai penyangga sayapnya berguncang di atas air.[2] Namun, para pilot Zero berhasil menembakinya lagi, melubangi badan pesawat, dan menewaskan beberapa penumpang. Setelah hilang kendali karena dua mesinnya terbakar, Corio menghantam laut dengan kecepatan tinggi, hidung dahulu,[3] 3 nmi (5,6 km) dari mulut Sungai Noelmini. Tabrakan ini mematahkan badan pesawat menjadi dua.

Dari total 18 penumpang da awak, 13 di antaranya tewas dalam serangan ini.[4] Koch, terluka di lengan dan kaki, terhempas dari bangkai pesawat akibat tabrakan dengan air.[3] Ia berhasil berenang ke tepi pantai selama tiga jam. Koch dan korban selamat lainnya diselamatkan oleh kapal terbang Dornier Do 24 milik Angkatan Laut Kerajaan Belanda.[2]

Koch lagi-lagi selamat dari serangan Jepang dan kecelakaan kapal terbang Empire lainnya. Pada tanggal 19 Februari 1942, saat ia dirawat di Darwin Hospital, kota Darwin menjadi target dua serangan udara besar.[5] Tanggal 22 April 1943, Koch menerbangkan Camilla, pesawat Qantas Short Empire lain, dalam penerbangan dari Australia ke Nugini. Pesawatnya jatuh di lepas pantai Port Moresby akibat cuaca buruk.[1]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
Catatan kaki
  1. ^ a b Wynnum B. Graham, (2001), Empire C Class Flying Boats (pdf), adf-serials.com, hlm. 1, diakses tanggal 11 July 2010 
  2. ^ a b c Cassidy 2004, p. 164.
  3. ^ a b c Gunn 1987, p. 44.
  4. ^ "13 Killed in Air Crash: Enemy Attack on Flying-boat", Sydney Morning Herald, National Library of Australia, Australian Newspapers, hlm. 9, 4 February 1942, diakses tanggal 11 July 2010 
  5. ^ Gunn 1987, p. 51.
Daftar pustaka