Pemeringkatan Nielsen

Pemeringkatan TV Nielsen (atau biasa disebut Rating Nielsen) adalah sebuah sistem pengukuran kepemirsaan yang dioperasikan oleh Nielsen Media Research dan bertujuan untuk menentukan ukuran dan komposisi kepemirsaan dari pemrograman televisi di Amerika Serikat dengan menggunakan sistem peringkat.

Nielsen Media Research didirikan oleh Arthur C. Nielsen, seorang analis pasar yang memulai karirnya pada dekade 1920-an dengan riset pemasaran dan analisis performa. Perusahaan tersebut kemudian berekspansi ke analisis pasar radio pada akhir dekade 1930-an, dan melahirkan Indeks Radio Nielsen pada tahun 1942,[1] yang bertujuan untuk menyediakan statistik pasar dari program radio. Pemeringkatan Nielsen untuk program radio pertama kali diterbitkan pada minggu pertama bulan Desember 1947. Nielsen mengukur 20 program teratas di empat kriteria, yakni kepemirsaan total, kepemirsaan rata-rata, kepemirsaan kumulatif, dan rumah per dolar yang dihabiskan untuk waktu dan talenta.[2]

Pada tahun 1950, Nielsen pindah ke televisi, mengembangkan sistem dengan menggunakan metode yang telah Nielsen kembangkan untuk radio. Metode tersebut pun menjadi sumber utama untuk informasi pengukuran kepemirsaan di industri televisi Amerika Serikat. Pada bulan September 2020, Nielsen mulai mengkompilasi 10 program yang paling banyak ditonton di platform siaran daring tiap minggunya.

Pengukuran

sunting

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghasilkan pemeringkatan TV Nielsen meliputi:

  1. "Buku harian pemirsa", di mana sejumlah rumah tangga direkrut oleh Nielsen untuk mencatat sendiri kebiasaan menonton TV atau mendengarkan radionya. Dengan menargetkan berbagai macam demografi, model statistik yang dihasilkan menyediakan gambaran pemirsa dari program apapun di lembaga penyiaran manapun di jam berapapun. Metodologi ini tidak lagi dipakai oleh Nielsen sepenuhnya mulai bulan Juni 2018, karena digantikan dengan pengumpulan data secara elektronik.[3]
  2. Set Meter, merupakan sebuah perangkat kecil yang dihubungkan ke televisi yang ada di rumah tangga yang direkrut. Perangkat ini mengumpulkan kebiasaan menonton dari rumah tangga tersebut dan mengirim informasi yang didapat ke Nielsen tiap malam melalui kabel telepon. Sistem ini dirancang untuk memungkinkan periset pasar mempelajari kebiasaan menonton hingga ketelitian menit, serta merekam momen saat pemirsa mengubah kanal televisi yang sedang ditonton ataupun saat televisinya dimatikan. Nielsen menggantikan set meters dengan Portable People Meter (PPM), yang mengumpulkan data dari tiap rumah tangga yang direkrut melalui penggunaan akun berbeda, sehingga memungkinkan Nielsen untuk memisahkan informasi menonton dari tiap rumah tangga ke berbagai kelompok demografi.

Perubahan cara menonton juga mempengaruhi metode riset pasar Nielsen. Pada tahun 2005, Nielsen mulai mengukur penggunaan perangkat perekam video digital seperti TiVo. Hasil awal mengisyaratkan bahwa kepemirsaan sesuai permintaan (seperti program yang ditonton setelah stasiun televisi telah menayangkannya) akan berdampak besar pada peringkat televisi. Setahun kemudian, stasiun televisi tidak lagi memperhitungkan hasil baru tersebut ke tarif iklannya, karena adanya penolakan dari para pengiklan.[4]

Pada bulan Juli 2017, Nielsen mengumumkan bahwa mereka akan memperhitungkan sejumlah program dari layanan video on demand (VOD) berbasis langganan, seperti Hulu dan YouTube TV ke sistem pemeringkatan TV di digital.[5] Sejak sekitar Oktober 2017, Nielsen juga mulai melacak program tertentu dari Netflix. Distributor yang bermitra diminta memasukkan sebuah "tag" ke program yang akan didistribusikan ke Netflix, untuk mempermudah Nielsen dalam melacak kepemirsaan program tersebut melalui sistem pengukurannya. Distributor yang bermitra dapat menentukan apakah peringkat tersebut dapat diterbitkan secara publik ataupun tidak.[6]

Peringkat/pangsa dan pemirsa total

sunting

Hasil riset Nielsen paling sering dilaporkan dalam dua pengukuran, yakni pangsa dan poin peringkat. Nielsen memperkirakan ada 119,6 juta rumah yang memiliki TV di Amerika Serikat untuk musim TV 2017–18 TV.[7] Sementara jumlah orang berusia dua tahun ke atas di rumah tangga di Amerika Serikat diperkirakan berjumlah 304,5 juta. Sebuah poin peringkat nasional tunggal merepresentasikan 1% dari total jumlah tersebut. Nielsen memperkirakan ulang jumlah rumah tangga yang memiliki televisi tiap bulan Agustus untuk musim televisi berikutnya.[8]

Sebuah peringkat adalah persentase dari kelompok. Pada dasarnya, peringkat dihitung dengan rumus 'peringkat = RDT x pangsa', di mana RDT (atau ODT saaat menghitung demografi) adalah Rumah Dengan Televisi dan pangsa adalah persentase jumlah TV yang digunakan untuk menonton acara tertentu. Pangsa bukan merupakan persentase jumlah TV yang sedang digunakan untuk menonton.

Pangsa adalah persentase jumlah televisi yang sedang digunakan untuk menonton acara tertentu, sementara Rumah Dengan Televisi (RDT) atau Orang Dengan Televisi (ODT) adalah jumlah orang atau rumah yang sedang menonton program atau stasiun tertentu pada waktu tertentu di wilayah tertentu.[9][10] Contohnya, Nielsen melaporkan bahwa sebuah program menerima peringkat/pangsa sebesar 4,4/8 selama disiarkan; yang berarti bahwa 4,4% dari semua rumah yang memiliki televisi, sedang menonton program tersebut, dan 8% dari semua rumah yang sedang menyalakan televisi, sedang menonton program tersebut.[11]

Karena peringkat didasarkan pada sampel, maka sebuah program mungkin mendapat peringkat 0,0, walaupun sebenarnya ada penontonnya; contohnya adalah McEnroe yang ditayangkan oleh CNBC.[12] Contoh lain adalah program The CW, CW Now, yang menerima dua peringkat 0,0 di musim yang sama. Pada tahun 2014, Nielsen melaporkan bahwa kepemirsaan acara langsung di televisi di Amerika (rata-rata 4 jam 32 menit per hari) turun 12 menit per hari jika dibandingkan tahun sebelumnya. Nielsen menyatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh meningkatnya kepemirsaan sesuai permintaan (terutama melalui DVR) dan meningkatnya kepemirsaan video di internet (di situs web berbagi video maupun siaran program televisi secara daring).[13]

Demografi

sunting

Nielsen Media Research juga menyediakan statistik untuk demografi tertentu, seperti usia, jenis kelamin, ras, kelas ekonomi, dan wilayah. Pemirsa yang lebih muda dianggap lebih menarik untuk sejumlah produk, sementara ada juga produk yang menyasar pada pemirsa yang lebih tua dan kaya, ataupun mengincar pemirsa wanita.

Secara umum, jumlah pemirsa di rentang usia 18–49 tahun lebih penting daripada total jumlah pemirsa.[14][15] Menurut Advertising Age, selama musim 2007–08, ABC dapat memperoleh $419.000 per iklan yang ditayangkan selama drama Grey's Anatomy, dibandingkan dengan CBS yang hanya dapat menagih $248.000 per iklan yang ditayangkan selama CSI: Crime Scene Investigation, walaupun CSI memiliki rerata pemirsa hampir lima juta.[16] Karena kekuatannya di kelompok demografi muda, NBC dapat menagih hampir tiga kali lipat lebih tinggi untuk iklan yang ditayangkan selama Friends daripada yang ditagih oleh CBS untuk iklan yang ditayangkan selama Murder, She Wrote, walaupun kedua seri tersebut memiliki total kepemirsaan yang hampir sama selama dua musim ditayangkan bersamaan.[14] Glee (di Fox) dan The Office (di NBC) mendapat jumlah pemirsa lebih sedikit daripada NCIS (di CBS) selama musim 2009–10, namun masing-masing dapat menagih rata-rata $272.694 dan $213.617, sementara NCIS hanya dapat menagih rata-rata $150.708.[17]

Peringkat iklan

sunting

Nielsen juga menyediakan data kepemirsaan untuk iklan yang tayang di program tertentu. "Peringkat Iklan" pertama kali tersedia pada tanggal 31 Mei 2007. Selain itu, Nielsen menyediakan "streams" berbeda dari data ini agar dapat ikut mempertimbangkan data kepemirsaan tertunda (DVR), pada interval berapapun hingga tujuh hari.[18] C3 merupakan metrik yang diluncurkan pada tahun 2007, dan merujuk pada peringkat untuk rerata menit iklan di acara langsung, ditambah total penayangan ulang di perekam video digital hingga tiga hari kemudian.[19] Pada akhir tahun 2012, sejumlah pimpinan stasiun televisi ingin melihat C7, yakni peringkat iklan untuk acara langsung ditambah tujuh hari, dengan CEO CBS Corporation, Les Moonves mengklaim bahwa C7 membuat peringkat meningkat sebesar 30%.[20]

Sapuan

sunting

Pengukuran televisi Amerika oleh Nielsen didasarkan pada tiga pendekatan metodologi berbeda. Pada 25 pasar TV dengan penjualan terbesar (seperti New York, Los Angeles, Chicago, dan Denver), Local People Meter (LPM) juga dihitung. Tiap individu mendapat akun masing-masing, dan pengukuran ini dilakukan selama 24 jam per hari selama setahun penuh.[21] Sementara SET Meter (Buku Harian & Elektronik) digunakan di 31 pasar yang lebih kecil (seperti Nashville, Salt Lake City). Pada empat sapuan di bulan Februari, Mei, Juli, dan November, data dari kelompok target dikumpulkan dengan buku harian dan divalidasi dengan data dari perangkat (TV nyala/mati) di rumah tangga yang direkrut.[21] Pada 154 pasar TV dengan penjualan terendah (seperti Harrisburg atau Honolulu), penggunaan TV hanya direkam dengan survei buku harian.

Tiap tahun, Nielsen memproses sekitar dua juta buku harian dari rumah tangga di seantero Amerika Serikat,[22] untuk bulan November, February, Mei, dan Juli—juga dikenal sebagai periode peringkat "sapuan".[23]

Referensi

sunting
  1. ^ "Our history". The Nielsen Company. 
  2. ^ "Top 20 Network Shows, Rated 4 Ways, Announced by Nielsen" (PDF). Broadcasting • Telecasting. December 8, 1947. Diakses tanggal October 26, 2014. 
  3. ^ Bhansali, Raj (October 29, 2018). "Nielsen retiring the TV Diary benefits PBS Stations". PBS Digital. 
  4. ^ Gary Levin (October 12, 2006). "Playback time for Nielsens". USA Today. hlm. 1D. 
  5. ^ "Hulu and YouTube TV Now Included in TV Ratings Announces Nielsen". The Nielsen Company (press release). 2017-07-25. 
  6. ^ Steinberg, Brian (October 18, 2017). "Nielsen Says It Will Measure Audiences for TV Episodes That Stream Via Netflix". Variety. Diakses tanggal February 19, 2018. 
  7. ^ "Nielsen Estimates 119.6 Million TV Homes in the U.S. for the 2017–18 TV Season". The Nielsen Company. 2017-08-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 2017-11-05. 
  8. ^ Nielsen Media Research. "Nielsen Media Research's Glossary of Media Terms". Glossary Search Rating / Ratings Point. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 13, 2017. Diakses tanggal November 19, 2017. 
  9. ^ Nielsen Media Research. "Nielsen Media Research's Glossary of Media Terms". Glossary Search Share. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 13, 2017. Diakses tanggal November 27, 2017. 
  10. ^ Frank Baker (February 12, 2009). "What is a RATING". Media Literacy Clearinghouse. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 13, 2016. Diakses tanggal December 8, 2017. 
  11. ^ The Futon Critic Staff (TFC) (2010-09-19). "Frequently Asked Questions About Nielsen Ratings". Diarsipkan dari versi asli tanggal September 5, 2017. Diakses tanggal December 8, 2017. 
  12. ^ Lisa de Moraes (August 13, 2004). "Where's the Love? CNBC Scrambles to Woo Viewers for 'McEnroe'". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 21, 2017. Diakses tanggal December 8, 2017. 
  13. ^ "Nielsen trends: Total audience measurement". CNN Money. December 8, 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 4, 2016. 
  14. ^ a b Michael Storey (April 23, 2009). "THE TV COLUMN: Not in 18–49 age group? TV execs write you off". Arkansas Democrat Gazette. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 22, 2009. Diakses tanggal May 2, 2008. 
  15. ^ Bill Carter (April 6, 2010). "An 'Idol' Ratings Loss, but Not in Its Pocketbook". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 8, 2010. Diakses tanggal April 8, 2010. 
  16. ^ Rosario Santiago (October 3, 2007). "For Advertising Purposes, 'Grey's Anatomy' May Well be Colored Green". BuddyTV. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 28, 2009. Diakses tanggal May 3, 2009. 
  17. ^ Brian Steinberg (October 18, 2010). "Simon Who? 'Idol' Spots Still Priciest in Prime Time". Advertising Age. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 20, 2010. Diakses tanggal October 28, 2010. 
  18. ^ Gary Holmeys (January 16, 2006). "Nielsen Announces Schedule And Plan For Commercial-Minute Ratings". Nielsen Media Research. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 28, 2007. Diakses tanggal July 2, 2007. 
  19. ^ Jon Lafayette (October 7, 2007). "Commercial Ratings Shuffle the Deck". Television Week. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 17, 2008. Diakses tanggal May 13, 2008. 
  20. ^ Anthony Crupi (November 14, 2012). "C3POh No! Broadcasters Agitate for Better Ratings Currency". AdWeek. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 11, 2013. Diakses tanggal April 9, 2013. 
  21. ^ a b "Local Measurement: Methodology. LPM, SET-Meter, Diary only" (PDF). Nielsen – Client Knowledge Service Team. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal March 27, 2016. Diakses tanggal December 21, 2017. 
  22. ^ "Television Measurement | TV Ratings". Diarsipkan dari versi asli tanggal April 26, 2015. Diakses tanggal June 2, 2014. 
  23. ^ Alan Pergament (August 6, 2014). "Summertime, when the leaving is easy to figure out". The Buffalo News. BH Media Group, LLC. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 8, 2014. Diakses tanggal August 6, 2014. 

Bacaan lebih lanjut

sunting

Pranala luar

sunting