Pembicaraan:Teuku Umar

https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=692745070737505&id=473408392671175 Baca baik baik ya Teuku Umar itu asli orang Aceh.

Moyang Teuku Umar yaitu Datuk Machdum Sakti itu asli Aceh. Yaitu orang Aceh di masa Sultan Iskandar Muda saat Aceh menguasai Sumatera Barat. Beliau kemudian merantau ke Sumbar dan balik lagi ke Aceh. Karena beliau terdesak oleh ulama asli Minang yang pro Wahhabi. Tolong ini direvisi. Jangan sampai informasi tentang Jayrangkoto si Minang yang fanatik tersebar di Sumatera. Nanti warga Aceh, Melayu, Batak dll bisa memprotes orang Minang. Meulaboh di Aceh itu bukan dari Minang. Mohon yang dimaksud tokoh adalah orang yang menganut budaya suku itu. Teuku Umar menganut budaya Aceh. Kalau cuma masih ada keturunan Minang maka judul daftarnya diubah menjadi "Keturunan Minang" bukan "tokoh Minang". Jangan sampai terkesan orang Minang sering mengklaim dan cuma andalkan blasteran. Coba yang Minang asli 100% diajukan pasti kebanyakan tokoh lokal. Teuku Umar bicara bahasa Aceh dan berjuang dengan tentara Aceh. Orang Aceh tak pernah kalah lawan Belanda dan tentara Soeharto. Aku bukan Aceh tapi orang netral. Kita sudah terpuruk di berbagai bidang. Rupiah ambruk, KPK melemah, korupsi merajalela, BUMN dijual dan kita malah terpecah belah. Orang Minang ayo maju membangun bersama warga Sumatera lain jangan tampil eksklusif.

Ini contoh daftar tokoh AS keturunan Inggris lebih sedikit daripada tokoh Minang. Karena daftar tokoh itu untuk informasi bukan ajang kembangkan rasisme dan superioritas. Daftar tokoh AS keturunan Inggris lebih berkualitas daripada jumlahnya banyak tapi tidak berkualitas. https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Americans_of_English_descent

Versi Wikipedia Belanda ternyata lebih heroik

Sepertinya literatur mengenai Teuku Umar, lebih lengkap dan lebih heroik bisa didapat dari situs2 Belanda. Misal: http://nl.wikipedia.org/wiki/Teukoe_Oemar

Semoga ada teman2 kontributor Wiki bisa melengkapi artikel ini dari source yang minimal terdapat pada link tsb. Minopueblo (bicara) 1 Desember 2011 04.08 (UTC)

External links found that need fixing (Oktober 2023)

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Teuku Umar that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

• http://acehbooks.org/pdf/ACEH_03647.pdf is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20160304193714/http://acehbooks.org/pdf/ACEH_03647.pdf to the original URL.
• http://www.acehbooks.org/pdf/ACEH_02014.pdf is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20160304185416/http://www.acehbooks.org/pdf/ACEH_02014.pdf to the original URL.
• https://acehkini.id/kisah-permainan-cato-rimueng-dalam-siasat-belanda-memburu-teuku-umar/ is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20231004162941/https://acehkini.id/kisah-permainan-cato-rimueng-dalam-siasat-belanda-memburu-teuku-umar/ to the original URL.
• https://atjehwatch.com/2019/08/26/kontroversi-teuku-umar-dan-taktik-dua-wajahnya/ is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20221106055713/https://atjehwatch.com/2019/08/26/kontroversi-teuku-umar-dan-taktik-dua-wajahnya/ to the original URL.
• https://acehkita.com/dua-rupa-wajah-teuku-umar/ is found to be dead. Recommend adding https://web.archive.org/web/20221106081226/https://acehkita.com/dua-rupa-wajah-teuku-umar/ to the original URL.

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 19 Oktober 2023 02.42 (UTC)