Pemberian pakan bagi hewan jalanan
Pemberian pakan bagi hewan jalanan (bahasa Inggris: street feeding) adalah kegiatan memberikan pakan kepada hewan-hewan jalanan (biasanya kucing dan anjing) yang tidak berpemilik. Hewan jalanan tersebut bisa berupa anjing maupun kucing, karena kedua hewan ini banyak yang tidak berpemilik, sehingga banyak dijumpai kondisi hewan ini terlantar dengan kondisi yang kurang baik. Street feeding adalah salah satu cara menolong hewan jalanan dan kegiatan ini dapat dilakukan di mana pun ketika kita menemukan hewan tersebut.[1] Gerakan ini dianggap sebagai salah satu usaha kolektif masyarakat untuk memajukan kesejahteraan hewan di Indonesia.
Makanan
suntingJenis makanan yang diberikan bisa bermacam-macam. Namun, dilihat dari segi kemudahan untuk dibawa dan kebersihan lingkungan makanan yang direkomendasikan adalah makan kering khusus untuk kucing & anjing atau dry food.[2]
Polemik
suntingTren kegiatan memberi makan hewan jalanan, terutama kucing dan anjing liar yang terus meningkat, akhirnya menuai protes atau aksi dari sejumlah warga.[3] Pada Juni 2022, Pengurus RW03 Perumahan Green Garden Jakarta mengeluarkan surat edaran pelarangan kegiatan street feeding di lingkungan mereka. Pelarangan ini disebabkan oleh bekas makanan kucing yang dianggap mengotori lingkungan. Surat edaran tersebut kemudian ramai dibahas di media sosial.[4]
Komunitas
suntingMeskipun dapat dilakukan secara individu, terdapat komunitas-komunitas street feeding yang tersebar di penjuru Indonesia. Setiap komunitas ini biasanya berjalan sendiri-sendiri dan tidak berarti memiliki keterkaitan formal antara satu dengan yang lain.
Komunitas Daerah
suntingKomunitas street feeding berbasis kedaerahan terbentuk oleh rasa kepedulian terhadap hewan-hewan yang hidup di jalanan kota. Komunitas kedaerahan ini terbentuk secara spontanitas dan biasanya menggalang dana dari masyarakat luas. Komunitas street feeding berbasis daerah diantaranya Indonesian Streetfeeder Family, Bukittingi Streetfeeding Streetfeeding BSD Tangerang, Bandung Streetfeeding, Streetfeeding Samarinda, Streetfeeding Yogyakarta, dan Streetfeeding Jayapura.
Komunitas Kampus
suntingKomunitas berbasis mahasiswa sukarelawan ini berangkat dari kepedulian kepada hewan jalanan di lingkup kampus.[5] Kepedulian ini berbentuk memberi makan hewan jalanan di dalam area kampus, pengendalian populasi dengan melakukan kastrasi, pengobatan dan kampanye kesejahteraan hewan jalanan kepada sesama mahasiswa[6]. Gerakan ini merupakan evolusi dari 'akun kucing' (catstagram) yang biasanya hanya mengunggah foto hewan lucu di media sosial. Komunitas kampus lebih terorganisir dan memiliki hubungan antara satu dengan yang lain. Di Indonesia, gerakan ini masih terbilang baru. Beberapa komunitas kampus yang populer diantaranya:
- UI Peduli Hewan dari Universitas Indonesia;
- ITB Street Feeding dari Institut Teknologi Bandung;
- Kucing UGM dari Universitas Gadjah Mada;
- Unair Peduli Hewan dari Universitas Airlangga;
- Unpad Street Feeding dari Universitas Padjadjaran;
- Kucing Unhas dari Universitas Hasanudin.
Referensi
sunting- ^ Maeztri, Devin (2018-05-08). "Street Feeding Kucing Jalanan". Cat Rescue. Diakses tanggal 2022-10-21.
- ^ Fathia, Nurul Jasmine. "Street Feeding: Gerakan Berbagi untuk Kucing Liar". Kumparan. Diakses tanggal 2022-10-21.
- ^ Dewi, Bestari Kumala, ed. (2022-07-17). "Polemik Street Feeding, Aktivis: Tak Boleh Dilarang tapi Harus Bertanggungjawab Menjaga Lingkungan". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-10-21.
- ^ News, Antara. "Awal Mula Polemik RW di Jakbar Larang Warga Beri Makan Kucing Liar". detikcom. Diakses tanggal 2022-10-21.
- ^ Suhendra, Endan (2022-08-19). "Mengenal Komunitas UnpadSF di Tengah Viralnya Insiden Penembakan Kucing oleh Brigjen NA - Kabar Alam". Mengenal Komunitas UnpadSF di Tengah Viralnya Insiden Penembakan Kucing oleh Brigjen NA - Kabar Alam. Diakses tanggal 2022-10-21.
- ^ Post, The Jakarta. "How university communities are taking care of strays". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-21.