Pembantaian Pasukan Elphinstone

Pembantaian Pasukan Elphinstone atau mundurnya pasukan Britania dari Kabul 1842 adalah suatu peristiwa yang terjadi pada masa Perang Inggris-Afganistan Pertama. Pada permulaan perang, pasukan Britania telah mengalahkan pasukan Amir Dost Mohammad Khan, dan pada tahun 1839 Britania telah menaklukkan kota Kabul dan menjadikan seorang mantan Amir yang bernama Shah Shujah Durrani sebagai penguasa. Namun, pasukan Britania menghadapi situasi yang semakin memburuk akibat serangan-serangan pemberontak dan musim dingin yang buruk. Kemudian pemberontakan di kota Kabul memaksa Mayor Jenderal William Elphinstone untuk mundur bersama dengan pasukannya dari kota tersebut pada tahun 1842. Untuk itu ia membuat perjanjian dengan Wazir Akbar Khan, salah satu anak laki-laki Dost Mohammad Barakzai, yang akan mengizinkan pasukan Britania untuk mundur ke Jalalabad yang terletak sejauh 140 km. Saat pasukan Britania bersama dengan warga sipil yang mengikutinya mulai bergerak, mereka berkali-kali diserang oleh suku-suku Afgan. Banyak yang tewas akibat serangan pemberontak, musim dingin yang buruk, atau kelaparan.[2] Secara keseluruhan terdapat sekitar 4.500 pasukan dan 12.000 warga yang tewas. Pertempuran terakhir antara mereka yang masih bertahan melawan pejuang-pejuang Afganistan berlangsung di luar desa Gandamak pada tanggal 13 Januari 1842.[3] Dari antara 16.500 orang yang mundur dari Kabul, hanya satu orang Eropa yang bernama William Brydon dan beberapa sepoy India yang berhasil selamat dan mencapai kota Jalalabad.

Pembantaian Pasukan Elphinstone
Bagian dari Perang Inggris-Afganistan Pertama

Lukisan tahun 1898 yang menggambarkan pasukan Britania yang masih tersisa di Gandamak
Tanggal6–13 Januari 1842
LokasiJalan Kabul–Jalalabad, di dekat Gandamak, Afganistan
Hasil Kemenangan besar Afganistan
Hampir seluruh pasukan Britania tewas atau ditangkap
Pihak terlibat
Keamiran Afganistan

 Imperium Britania

Tokoh dan pemimpin
Wazir Akbar Khan William Elphinstone (POW)
Kekuatan
Tidak diketahui, sumber Britania mencatat sekitar 30.000[1] 4.500 pasukan reguler (termasuk 690 pasukan Britania) dan 12.000 warga (pekerja, anggota keluarga, dan warga yang mengikuti)
Korban
Tidak diketahui ~Sekitar 16.500 pasukan dan warga tewas atau ditangkap

Catatan kaki

sunting