Pembantaian Beutong Ateueh

Tragedi Beutong Ateuh adalah sebuah peristiwa pembantaian warga sipil di desa Blang Meurandeh, Kecamatan Beutong Ateuh, Kabupaten Nagan Raya oleh personel TNI-AD pada hari Jumat, 23 Juli 1999.[1] Peristiwa ini terjadi di balai pengajian Teungku Bantaqiah yang dilakukan oleh lebih dari 100 personel TNI-AD yang berada di bawah kendali operasi (BKO) Korem 011/Lilawangsa yang terdiri dari pasukan Yonif 131 dan 133 dengan didukung satu pleton pasukan dari Batalyon 328 Kostrad. Pasukan ini dipimpin oleh kasi intel Korem 011/Lilawangsa, Letkol Inf Sudjono. Jumlah korban tewas mencapai 54 santri beserta Teungku Bantaqiah dan anaknya. Warga sipil tersebut dibantai dengan tuduhan terlibat Gerakan Aceh Merdeka (GAM), dan menyimpan senjata dan ganja.[2][3]

Pembantaian Beutong Ateueh
Bagian dari Konflik Aceh
LokasiBlang Meurandeh, Nagan Raya
Tanggal23 Juli 1999 (1999-07-23)
Jenis serangan
Pembunuhan massal, pembantaian
SenjataSenjata api
Korban tewas
56
PelakuKorem 011/Lilawangsa, Batalyon 328 Kostrad

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Jalan Dakwah Teungku Bantaqiah - Acehkini.ID". 2024-01-25. Diakses tanggal 2024-01-25. 
  2. ^ "Tragedi Beutong Ateuh, Aceh Barat, 23 Juli 1999". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-09. Diakses tanggal 2015-02-09. 
  3. ^ Lan. "21 Tahun Seusai Tragedi HAM di Beutong Ateuh, Trauma Belum Lekang di Benak Warga – KontraS Aceh". Diakses tanggal 2022-10-02.