Pembantaian Andijan
Pembantaian Andijan (bahasa Uzbek: Andijon voqeasi) adalah sebuah peristiwa tragedi kemanusiaan terhadap para peserta sebuah unjuk rasa besar tanggal 13 Mei 2005 di Andijan, Uzbekistan. Penembakan dilakukan oleh Dinas Keamanan Negara Uzbekistan (SNB)[1] dengan beberapa versi terkait jumlah korban jiwa, antara versi pemerintah (187 orang) hingga pembelot dari SNB sendiri (1.500 orang).[2] Terdapat dugaan bahwa jasad-jasad korban tewas dari pembantaian tersebut disembunyikan di beberapa kuburan massal.[3]
Pembantaian Andijan | |||
---|---|---|---|
Tanggal | 13 Mei 2005 | ||
Lokasi | Andijan, Uzbekistan | ||
Sebab |
| ||
Metode |
| ||
Hasil | |||
Pihak terlibat | |||
| |||
Tokoh utama | |||
| |||
Jumlah korban | |||
Korban jiwa | 187–1.500 |
Pemerintah Uzbekistan sendiri mengakui bahwa kondisi perekonomian yang buruk di wilayah Andijan dan keresahan publik menjadi salah satu faktor utama terjadinya unjuk rasa.[4] Meskipun demikian, terdapat pula teori bahwa unjuk rasa tersebut dilatarbelakangi oleh persaingan klan antara aliansi klan Tashkent-Ferghana dan klan Samarkand.[5][6]
Latar belakang
suntingPeradilan terhadap sejumlah pengusaha
suntingPara pengunjuk rasa di Andijan pada mulanya mendesak pembebasan 23 pengusaha lokal yang ditahan pada tanggal 23 Juni 2004 dengan tuduhan "ekstremisme, fundamentalisme, dan separatisme". Aparat kepolisian juga menuduh para pengusaha tersebut sebagai anggota Akromiya, sebuah organisasi yang dilarang oleh Pemerintah Uzbekistan dan dilabeli sebagai organisasi teroris. Para pengusaha membantah tuduhan tersebut dan mengatakan penahanan mereka dilatarbelakangi oleh makin menguatnya dukungan masyarakat lokal.[7] Sejumlah sumber menyebut bahwa penahanan tersebut adalah bagian dari pembungkaman terhadap sekutu Gubernur Andijan yang telah lama berkuasa, Kobiljon Obidov. Obidov telah dimakzulkan dan digantikan oleh Saydullo Begaliyev, sekutu Presiden Uzbekistan Islam Karimov.[7]
Selama masa persidangan, unjuk rasa di depan gedung pengadilan sering berlangsung.[1] Pada tanggal 10 Mei, sebuah unjuk rasa terjadi dengan melibatkan 1.000 orang. Para pengunjuk rasa yang sebagian besar merupakan rekan dari para pembela merekam unjuk rasa, yang tidak diinterupsi oleh aparat kepolisian. Hingga 11 Mei, lebih dari 4.000 orang pengunjuk rasa telah berkumpul untuk menyaksikan putusan dakwaan. Para jaksa telah memutuskan hukuman penjara mulai dari 3 hingga 7 tahun untuk 20 orang terdakwa dan memberikan vonis bebas bagi 3 terdakwa lainnya. Namun, pemerintah menunda tanggal penahanan. Pemerintah kemudian menahan sebagian pengunjuk rasa dan para rekan pembela pada 12 Mei.[1][8]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b c "Preliminary Findings on the Events in Andijan, Uzbekistan, 13 May 2005". Organization for Security and Co-operation in Europe. Warsaw. 2005-06-20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-21. Diakses tanggal 2024-12-07.
- ^ Donovan, Jeffrey (2008-09-01). "Former Uzbek Spy Accuses Government of Massacres, Seeks Asylum". RFE/RL. Diarsipkan dari versi asli 2012-07-10. Diakses tanggal 2024-12-07.
- ^ "The Andijan massacre a year after". Columbia Radio News. 2007-06-10. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-06-10. Diakses tanggal 2024-12-07.
- ^ "Uzbekistan: Karimov Reappraises Andijon". RFE/RL. 2006-10-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-22. Diakses tanggal 2024-12-07.
- ^ Burnashev, Rustam; Irina Chernykh. "Changes in Uzbekistan's Military Policy after the Andijan Events". China and Eurasia Forum Quarterly. 5 (I): 67–73.
- ^ Blagov, Sergei (2013-03-13). "Uzbek strongman under Russian attack". Asia Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2003-04-13. Diakses tanggal 2024-12-07.
- ^ a b Andijan massacre linked to local power struggle – sumber 9/29/2005 EurasiaNet. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-04 di Wayback Machine.
- ^ "How the Andijan killings unfolded". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-06 di Wayback Machine. 2005-05-17.
Kepustakaan
sunting- Hartman, Jeffry W. The May 2005 Andijan Uprising: What We Know, Central Asia-Caucasus Institute & Silk Road Studies Program, 2016, ISBN 978-91-86635-93-0[1]
- Kendzior, Sarah. "Poetry of Witness: Uzbek Identity and the Response to Andijon", Central Asian Survey, Volume 26, No. 3, September 2007, hlm. 317–334.
Pranala luar
sunting- Media tentang Andijan, Uzbekistan di Wikimedia Commons
- Temuan sementara mengenai peristiwa di Andijan. Diarsipkan pada 11 November 2009 di Wayback Machine. Organization for Security and Cooperation in Europe, Juni 2005.
- Laporan Human Rights Watch