Pawai Kematian Sandakan

Pawai Kematian Sandakan adalah serangkaian pawai paksa di Borneo dari Sandakan ke Ranau yang mengakibatkan kematian 2,345 tahanan perang Sekutu yang diadakan oleh Kekaisaran Jepang pada masa kampanye Pasifik saat Perang Dunia II di Kamp Tahanan Perang Sandakan. Pada akhir perang, dari seluruh tahanan yang ditahan di Sandakan dan Ranau, hanya enam orang Australia yang selamat, kesemuanya melarikan diri. Peristiwa tersebut dianggap menjadi peristiwa terburuk tunggal yang dialami oleh tentara Australia pada masa Perang Dunia Kedua .[1]

Kamp tahanan perang Sandakan pada 24 Oktober 1945, beberapa bulan setelah kamp tersebut dihancurkan oleh pasukan Jepang yang retret. Pada komponen No. 1 (gambar), kuburan-kuburan yang berisi 300 jenazah tahanan Australia dan Inggris kemudian ditemukan. Diyakini mereka adalah orang yang meninggalkan kamp tersebut setelah rangkaian pawai kedua. Setiap makam berisi beberapa jenazah, dalam beberapa kasus berisi 10 jenazah.

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Digger History Sandakan Death March: Japanese Inhumanity

Pranala luar

sunting