Paus Konstantinus
Paus Konstantinus (lahir sekitar tahun 664 – meninggal 9 April 715) adalah seorang Paus Gereja Katolik yang menjabat dari tanggal 25 Maret 708 hingga wafatnya pada tahun 715. Paus Konstantinus dikenal sebagai salah satu paus yang menjabat pada masa transisi penting dalam hubungan antara Gereja Katolik di Roma dengan Kekaisaran Bizantium. Kepausannya juga ditandai oleh banyak tantangan politik dan agama, termasuk kontroversi ikonoklasme yang mulai muncul pada penghujung masa jabatannya.
Paus Konstantinus | |
---|---|
Awal masa kepausan | 25 Maret 708 |
Akhir masa kepausan | 9 April 715 |
Pendahulu | Sisinnius |
Penerus | Gregorius II |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Konstantinus |
Lahir | tanggal tidak diketahui Suriah |
Meninggal | 9 April 715 tempat tidak diketahui |
Kehidupan Awal
suntingKonstantinus lahir sekitar tahun 664 di Suriah, sebuah wilayah yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Bizantium. Ia berasal dari keluarga Kristen yang saleh dan sangat terdidik. Sejak muda, Konstantinus telah menunjukkan kecakapan dalam ilmu teologi dan tata kelola gereja, sehingga ia dipercaya untuk menduduki beberapa jabatan penting di dalam Gereja sebelum akhirnya diangkat sebagai Paus.
Pemilihan Sebagai Paus
suntingKonstantinus terpilih menjadi Paus pada tanggal 25 Maret 708 setelah wafatnya Paus Sisinius yang menjabat selama masa singkat. Pemilihannya dianggap sebagai hasil dari konsensus antara Gereja di Roma dan otoritas kekaisaran Bizantium, mengingat pengaruh kuat Bizantium dalam urusan gerejawi pada masa itu.
Hubungan dengan Kekaisaran Bizantium
suntingKepausan Konstantinus sangat dipengaruhi oleh hubungan dengan Kekaisaran Bizantium. Ia adalah salah satu paus yang secara langsung mengunjungi Konstantinopel (sekarang Istanbul) untuk bertemu dengan kaisar. Pada tahun 710, ia memenuhi undangan Kaisar Yustinianus II untuk membahas masalah-masalah teologis dan administratif yang berkaitan dengan Gereja.
Kunjungan ini sangat jarang dilakukan oleh seorang paus dan menunjukkan pentingnya hubungan antara Roma dan Konstantinopel pada masa itu. Konstantinus membawa serta beberapa pejabat tinggi Gereja Roma dalam kunjungannya, dan ia disambut dengan penghormatan besar di istana kekaisaran.
Kebijakan dan Kepemimpinan
suntingKonstantinus berusaha menjaga kesatuan antara Gereja Barat dan Timur meskipun sering menghadapi perbedaan pandangan teologis. Ia dikenal sebagai seorang yang setia pada keputusan Konsili Ekumenis sebelumnya, termasuk Konsili Kalsedon dan Konsili Konstantinopel Ketiga. Salah satu kontribusinya yang paling penting adalah upayanya untuk menentang bidat yang mulai menyebar di Kekaisaran Bizantium, terutama Monotelitisme.
Di sisi lain, ia juga menghadapi ancaman dari bangsa Lombard di Italia yang terus-menerus mengancam wilayah-wilayah Gereja. Meskipun demikian, Konstantinus berhasil mempertahankan posisi Gereja di Roma sebagai pusat kekristenan.
Kontroversi Ikonoklasme
suntingPada masa akhir kepausannya, Paus Konstantinus mulai menghadapi tantangan dari gerakan ikonoklasme (penentangan terhadap penggunaan ikon atau gambar kudus), yang mulai mendapatkan dukungan di kalangan tertentu di Kekaisaran Bizantium. Meskipun gerakan ini baru berkembang secara besar-besaran setelah kematiannya, Konstantinus telah menyatakan sikap tegas bahwa penggunaan ikon dalam ibadah adalah sesuai dengan tradisi gereja dan tidak bertentangan dengan ajaran Kristus.
Warisan
suntingPaus Konstantinus meninggal dunia pada 9 April 715 setelah menjabat selama tujuh tahun. Ia dimakamkan di Basilika Santo Petrus di Roma. Warisannya tetap dikenang sebagai seorang paus yang berdedikasi pada persatuan Gereja dan berani menghadapi tantangan politik maupun teologis pada zamannya.
Didahului oleh: Sisinnius |
Paus 708 – 715 |
Diteruskan oleh: Gregorius II |
Referensi
sunting- Duffy, Eamon. Saints and Sinners: A History of the Popes. Yale University Press.
- Kelly, J. N. D. The Oxford Dictionary of Popes. Oxford University Press.
- Norwich, John Julius. Byzantium: The Early Centuries. Viking Press.