Kontingen Garuda

pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain
(Dialihkan dari Pasukan Garuda)

Kontingen Garuda disingkat KONGA atau Pasukan Garuda adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957. Kontingen Garuda dibentuk dari proses seleksi prajurit-prajurit dari berbagai kesatuan di TNI.

Kontingen Garuda (KONGA)
Kontingen Garuda di Mabes TNI sebelum diberangkatkan ke misi perdamaian PBB
Aktif1957 – sekarang
Negara Indonesia
AliansiPerserikatan Bangsa-Bangsa
Tipe unitPasukan Perdamaian
PeranPemelihara perdamaian
Bagian dariMabes TNI
MarkasSentul, Bogor
JulukanKonga
PertempuranBerbagai misi pemeliharaan perdamaian PBB diberbagai negara

Sejarah

sunting

Ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Mesir segera mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Arab. Pada 18 November 1946, mereka menetapkan resolusi tentang pengakuan kemerdekaan RI sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah suatu pengakuan de jure menurut hukum internasional.

Untuk menyampaikan pengakuan ini Sekretaris Jenderal Liga Arab ketika itu, Abdurrahman Azzam Pasya, mengutus Konsul Jenderal Mesir di India, Mohammad Abdul Mun'im, untuk pergi ke Indonesia. Setelah melalui perjalanan panjang dan penuh dengan rintangan terutama dari pihak Belanda maka akhirnya ia sampai ke Ibu Kota RI waktu itu yaitu Yogyakarta, dan diterima secara kenegaraan oleh Presiden Soekarno dan Bung Hatta pada 15 Maret 1947. Ini pengakuan pertama atas kemerdekaan RI oleh negara asing.

Hubungan yang baik tersebut berlanjut dengan dibukanya Perwakilan RI di Mesir dengan menunjuk HM Rasyidi sebagi Charge d'Affairs atau "Kuasa Usaha". Perwakilan tersebut merangkap sebagai misi diplomatik tetap untuk seluruh negara-negara Liga Arab. Hubungan yang akrab ini memberi arti pada perjuangan Indonesia sewaktu terjadi perdebatan di forum Majelis Umum PBB dan Dewan Keamanan PBB yang membicarakan sengketa Indonesia-Belanda, para diplomat Arab dengan gigih mendukung Indonesia.

Presiden Sukarno membalas pembelaan negara-negara Arab di forum internasional dengan mengunjungi Mesir dan Arab Saudi pada Mei 1956 dan Irak pada April 1960. Pada 1956, ketika Majelis Umum PBB memutuskan untuk menarik mundur pasukan Inggris, Prancis dan Israel dari wilayah Mesir, Indonesia mendukung keputusan itu dan untuk pertama kalinya mengirim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB ke Mesir yang dinamakan dengan Kontingen Garuda I atau KONGA I.

Kontingen I-VIII (1957-1979)

sunting

Kontingen Garuda I

sunting

Kontingen Garuda I dikirim pada 8 Januari 1957 ke Mesir. Kontingen Garuda Indonesia I terdiri dari gabungan personel dari Resimen Infanteri-15 Tentara Territorium (TT) IV/Diponegoro, serta 1 kompi dari Resimen Infanteri-18 TT V/Brawijaya di Malang. Kontingen ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Infanteri Hartoyo yang kemudian digantikan oleh Letnan Kolonel Infanteri Suadi Suromihardjo, sedangkan wakilnya Mayor Infanteri Soediono Suryantoro. Kontingen Indonesia berangkat tanggal 8 Januari 1957 dengan pesawat C-124 Globe Master dari Angkatan Udara Amerika Serikat menuju Beirut, ibu kota Libanon. Dari Beirut pasukan dibagi dua, sebagian menuju ke Abu Suweir dan sebagian ke Al Sandhira. Selanjutnya pasukan di El Sandhira dipindahkan ke Gaza, daerah perbatasan Mesir dan Israel, sedangkan kelompok Komando berada di Rafah. Kontingen ini mengakhiri masa tugasnya pada tanggal 29 September 1957. Kontingen Garuda I berkekuatan 559 pasukan.

Kontingen Garuda II

sunting

Konga II dikirim ke Kongo pada 1960 dan dipimpin oleh Letkol Inf Solichin GP. Konga II berada di bawah misi UNOC.KONGA II berjumlah 1.074 orang dipimpin Kol. Prijatna (kemudian digantikan oleh Letkol Solichin G.P) bertugas di Kongo September 1960 hingga Mei 1961.

Kontingen Garuda III

sunting

Konga III dikirim ke Kongo pada 1962. Konga III berada di bawah misi UNOC dan dipimpin oleh Brigjen TNI Kemal Idris dan Kol Inf Mochamad Sabirin Mochtar.KONGA III terdiri atas 3.457orang dipimpin oleh Brigjen TNI Kemal Idris, kemudian Kol. Sabirin Mochtar. KONGA III terdiri atas Batalyon 531/Raiders, satuan-satuan Kodam II/Bukit Barisan, Batalyon Kavaleri 7, dan unsur bantuan tempur. Seorang Wartawan dari Medan, H.A. Manan Karim (pernah menjadi Wkl. Pemred Hr Analisis) turut dalam kontingen Garuda yang bertugas hingga akhir 1963. Menteri/Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani pernah berkunjung ke Markas Pasukan PBB di Kongo (ketika itu bernama Zaire) pada tanggal 19 Mei 1963. Komandan Yon Kavaleri 7 Letkol GA. Manullang gugur di Kongo.

Kontingen Garuda IV

sunting

Konga IV dikirim ke Vietnam pada 1973. Konga IV berada di bawah misi ICCS dan dipimpin oleh Brigjen TNI Wiyogo Atmodarminto.Pada tanggal 23 Januari 1973 pasukan Garuda IV diberangkatkan ke Vietnam yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal TNI Wiyogo Atmodarminto,M Rama Ardya pradana yang merangkap Deputi Militer Misriga dengan kekuatan 294 orang yang terdiri dari anggota ABRI dan PNS Departemen Luar Negeri. Kontingen Garuda IV ini merupakan Kontingen ICCS (International Commission of Cantre and Supervision) pertama yang tiba di Vietnam. Tugas kontingen Garuda IV adalah mencegah pelanggaran-pelanggaran, menjaga status quo, mengawasi evakuasi pasukan dan alat-alat perang serta mengawali pertukaran tawanan perang.

Kontingen Garuda V

sunting

Konga V dikirim ke Vietnam pada 1973. Konga V berada di bawah misi ICCS dan dipimpin oleh Brigjen TNI Harsoyo. Kepala Staf Konga Kolonel Art. E Bintoro Hardjono, Kra IV kursus reguler Seskoad dan Lemhanas.

Kontingen Garuda VI

sunting

Konga VI dikirim ke Timur Tengah pada 1973. Konga VI berada di bawah misi UNEF dan dipimpin oleh Kol Inf Rudini. Kontingen Garuda Indonesia VI di resmikan oleh Menhankam/Pangab Jenderal TNI M. Pangabean. Tugas pokok Kontingen Garuda Indonesia sebagai peace keeping force atau “Pasukan Pemelihara Perdamaian”. Komposisi Kontingen tersebut berintikan Yonif 512/Brigif Kodam VIII/Brawijaya dengan kekuatan 466 orang, dibawah pimpinan Kolonel Inf. Rudini. Sebagai Komandan Komando Taktis, ditunjuk Mayor Basofi Sudirman. Selain pengiriman Kontingen, atas permintaan PBB diberangkatkan pula Brigadir Jenderal Himawan Sutanto sebagai Komandan Brigade Selatan Pasukan PBB di Timur Tengah, pada tanggal 13 Desember 1973. Kontingen Garuda Indonesia VI tiba kembali di Indonesia setelah menyelesaikan tugasnya di Timur Tengah selama sembilan bulan. Pada tanggal 31 September 1974, Kasum Hankam Marsdya TNI Sudharmono atas nama Menhankam/Pangab membubarkan Kontingen Garuda Indonesia VI dan selanjutnya diserahkan kepada kesatuan masing-masing.

Kontingen Garuda VII

sunting

Konga VII dikirim ke Vietnam pada 1974. Konga VII berada di bawah misi ICCS dan dipimpin oleh Brigjen TNI S. Sumantri Digantikan oleh kharis suhud. Untuk kedua kalinya, E Bintoro Hardjono ditugaskan ke Vietnam sebagai penasihat militer di Konga VII

Kontingen Garuda VIII

sunting

Kontingen Garuda VIII dikirim dalam rangka misi perdamaian PBB di Timur Tengah paska Perang Yom Kippur antara Mesir dan Israel yang berlangsung dari tanggal 6 sampai dengan 26 Oktober 1973, dengan tercapainya gencatan senjata di kilometer 101 dan disusul dengan keluarnya resolusi PBB 340.[1] Kontingen Garuda VIII bertugas di daerah penyangga PBB di Semenanjung Sinai tersebut dikirim dalam 9 gelombang rotasi, dan setiap rotasi bertugas selama 6 bulan. Negara yang berkontribusi dalam pasukan perdamaian dalam wadah UNEF II tersebut yaitu dari Australia, Austria (penerbangan), Kanada (logistik), Finlandia (pasukan), Ghana (pasukan), Indonesia (pasukan), Irlandia, Nepal, Panama, Peru, Polandia (logistik), Senegal dan Swedia (pasukan).[2]

Kontingen Garuda VIII/1

sunting

Konga VIII/1 dikirim ke Timur Tengah pada 1974. Konga VIII/1 berada di bawah misi UNEF II dan dipimpin oleh Kol Art Sudiman Saleh.

Kontingen Garuda VIII/2

sunting

Konga VIII/2 dikirim ke Timur Tengah pada 1975. Konga VIII/2 berada di bawah misi UNEF II dan dipimpin oleh Kol Inf Gunawan Wibisono. Berintikan anggota TNI dari kesatuan KOSTRAD, yaitu dari YONIF LINUD 305/Tengkorak-BRIGIF LINUD 17/KOSTRAD.

Kontingen Garuda VIII/3

sunting

Konga VIII/3 dikirim ke Timur Tengah pada 1976. Konga VIII/3 berada di bawah misi UNEF II dan dipimpin oleh Kol Inf Untung Sridadi.

Kontingen Garuda VIII/4

sunting

Konga VIII/4 dikirim ke Timur Tengah pada 1976. Konga VIII/4 berada di bawah misi UNEF II dan dipimpin oleh Kol Inf Suhirno.

Kontingen Garuda VIII/5

sunting

Konga VIII/5 dikirim ke Timur Tengah pada 1977. Konga VIII/5 berada di bawah misi UNEF II dan dipimpin oleh Kol Kav Susanto Wismoyo.

Kontingen Garuda VIII/6

sunting

Konga VIII/6 dikirim ke Timur Tengah pada 1977. Konga VIII/6 berada di bawah misi UNEF II dan dipimpin oleh Kol Inf Karma Suparman. Inti pasukan Garuda VIII/6 ini adalah dari kesatuan Yonif 700 Linud (Ujung Pandang) dibawah pimpinan Letkol Inf Sarmono (dalam kontingen menjabat sebagai Wakil Komandan Kontingen). Untuk meningkatkan komando dan pengendalian pasukan maka markas kontingen yang semula berada di Kota Suez diajukan ke tengah-tengah buffer zone yaitu di Wadi Reina, Semenanjung Sinai.

Kontingen Garuda VIII/7

sunting

Konga VIII/7 dikirim ke Timur Tengah pada 1978. Konga VIII/7 berada di bawah misi UNEF II dan dipimpin oleh Kol Inf Sugiarto.

Kontingen Garuda VIII/8

sunting

Konga VIII/8 dikirim ke Timur Tengah pada 1978. Konga VIII/8 berada di bawah misi UNEF II dan dipimpin oleh Kol Inf R. Atmanto.

Kontingen Garuda VIII/9

sunting

Konga VIII/9 dikirim ke Timur Tengah pada 1979. Konga VIII/9 berada di bawah misi UNEF II dan dipimpin oleh Kol Inf Raja Kami Sembiring Meliala.

Kontingen IX-XVIII (1988-1997)

sunting

Kontingen Garuda IX

sunting

Kontingen Garuda IX/1

sunting

Konga IX/1 dikirim ke Iran-Irak pada 1988. Konga IX/1 berada di bawah misi UNIIMOG dan dipimpin oleh Letkol Inf Endriartono Sutarto.

Kontingen Garuda IX/2

sunting

Konga IX/2 dikirim ke Iran-Irak pada 1989. Konga IX/2 berada di bawah misi UNIIMOG dan dipimpin oleh Letkol Inf. Fachrul Razi.

Kontingen Garuda IX/3

sunting

Konga IX/3 dikirim ke Iran-Irak pada 1990. Konga IX/3 berada di bawah misi UNIIMOG dan dipimpin oleh Letkol Inf Johny Lumintang.

Kontingen Garuda X

sunting

Konga X dikirim ke Namibia pada 1989. Konga X berada di bawah misi UNTAG dan dipimpin oleh Kol Mar Amin S.

Kontingen Garuda XI

sunting

Kontingen Garuda XI/1

sunting

Konga XI/1 dikirim ke Irak-Kuwait pada 1992. Konga XI/1 berada di bawah misi UNIKOM dan dipimpin oleh Letkol Inf Albert Inkiriwang.

Kontingen Garuda XI/2

sunting

Konga XI/2 dikirim ke Irak-Kuwait pada 1992. Konga XI/2 berada di bawah misi UNIKOM dan dipimpin oleh May CZI TP Djatmiko. Setelah Kontingen Garuda XI-1 mengakhiri masa tugasnya pada tanggal 23 April 1992 kemudian tugas selanjutnya diserahkan kepada Kontingen Garuda XI-2 untuk melaksanakan tugas sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di wilayah Irak-Kuwait sebagaimana Kontingen Garuda XI-1. Kontingen gelombang kedua ini berangkat pada tanggal 23 April 1992.Penugasan Kontingen Garuda XI-2 berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 687 tanggal 3 April 1992 pada paragraf 5 tentang pembentukan dan tugas-tugas yang dilaksanakan Unikom dan Surat Perintah Panglima ABRI Nomor Sprin 1024/IV/1992.Sebagai Komandan Kontingen Garuda XI-2 adalah Mayor Czi Toto Punto Jatmiko. Personel anggota Kontingen Garuda XI-2 terdiri dari 6 perwira. Sebagai duta bangsa prestasi yang berhasil dicapai Kontingen Garuda XI-2 adalah berperan mengembalikan personel Amerika Serikat yang ditangkap oleh Polisi Irak di wilayah Kuwait. Di samping itu Kontingen Garuda XI-2 berhasil membujuk suku Bieloven untuk tidak melaksanakan kegiatan pasar gelap. Pada 1993 Kontingen Garuda XI-2 telah selesai melaksanakan tugas dan kembali ke tanah air dan mereka kemudian mendapatkan bintang Satyalencana Santi Dharma dari pemerintah.

Kontingen Garuda XI/3

sunting

Konga XI/3 dikirim ke Irak-Kuwait pada 1993. Konga XI/3 berada di bawah misi UNIKOM dan dipimpin oleh May Kav Bambang Sriyono. Garuda XI-2 mengakhiri masa tugasnya pada tanggal 23 April 1992, maka Kontingen Garuda XI-3 menggantikan Kontingen Garuda XI-2 untuk melaksanakan tugas sebagai pasukan pemelihara perdamaian PBB di wilayah Irak-Kuwait. Kontingen ini beranggotakan enam orang perwira ABRI di bawah pimpinan Mayor Kav. Bambang Sriyono. Mereka berangkat ke wilayah Irak-Kuwait pada tanggal 19 April 1993 dan kembali ke tanah air pada tanggal 25 April 1994.Atas permintaan Dewan Keamanan PBB pada tanggal 10 Oktober 1993 Pemerintah Indonesia mengirimkan Letkol Inf. Hasanudin sebagai anggota Staf UNIKOM. Ia termasuk Kontingen Garuda XI/UNIKOM dan berhasil melaksanakan tugas dengan baik. Pada tanggal 17 Oktober 1994 kontingen ini kembali ke tanah air.

Kontingen Garuda XI/4

sunting

Konga XI/4 dikirim ke Irak-Kuwait pada 1994. Konga XI/4 berada di bawah misi UNIKOM dan dipimpin oleh May Inf Muh. Mubin.

Kontingen Garuda XI/5

sunting

Konga XI/5 dikirim ke Irak-Kuwait pada 1995. Konga XI/5 berada di bawah misi UNIKOM dan dipimpin oleh May CPL Mulyono Esa.

Kontingen Garuda XII

sunting

Kontingen Garuda XII/A

sunting

Konga XII/A dikirim ke Kamboja pada 1992. Konga XII/A berada di bawah misi UNTAC dan dipimpin oleh Letkol Inf Erwin Sujono.

Kontingen Garuda XII/B

sunting

Konga XII/B dikirim ke Kamboja pada 1992. Konga XII/B berada di bawah misi UNTAC dan dipimpin oleh Letkol Inf Ryamizard Ryacudu.

Kontingen Garuda XII/C

sunting

Konga XII/C dikirim ke Kamboja pada 1993. Konga XII/C berada di bawah misi UNTAC dan dipimpin oleh Letkol Inf Darmawi Chaidir.

Kontingen Garuda XII/D

sunting

Konga XII/D dikirim ke Kamboja pada 1993. Konga XII/D berada di bawah misi UNTAC dan dipimpin oleh Letkol Inf Saptadji Siswaya dan Letkol Inf Asril Hamzah Tanjung. Pada tanggal 20 Januari 1993 Kontingen Garuda XII-D diberangkatkan ke Kamboja untuk menggantikan Kontingen Garuda XII-C. Kontingen Garuda XII-D dipimpin oleh Letkol Inf. Saptadji dan wakilnya Mayor Inf. Suryo Sukanto. Jumlah personel 850 orang terdiri atas 390 orang dari Yonif 303/SSM Kostrad, 213 orang anggota Korps Marinir TNI AL dan 217 orang anggota ABRI dari berbagai kesatuan. Selama penugasan terjadi penyusutan lima orang personel, karena tiga orang mengalami kecelakaan ranjau, satu orang kecelakaan lalu lintas dan satu orang sakit. Untuk menggantikan personel tersebut dikirim 63 orang, sehingga pada akhir penugasan berjumlah 908 personel.

Kontingen Garuda XII (Civpol)

sunting

Konga XII dikirim ke Kamboja pada 1992. Konga XII berada di bawah misi UNTAC (civil police) dan dipimpin oleh Kol Pol Drs S. Tarigan dan Kol Pol Drs Rusdihardjo.

Kontingen Garuda XIII

sunting

Konga XIII dikirim ke Somalia pada 1992. Konga XIII berada di bawah misi UNOSOM dan dipimpin oleh May Mar Wingky Soeindarwanto.

Kontingen Garuda XIV

sunting

Kontingen Garuda XIV/1

sunting

Konga XIV/1 dikirim ke Bosnia-Herzegovina pada 1993. Konga XIV/1 berada di bawah misi UNPROFOR dan dipimpin oleh Letkol Inf Eddi Budianto.

Kontingen Garuda XIV/2

sunting

Konga XIV/2 dikirim ke Bosnia pada 1994. Konga XIV/2 berada di bawah misi UNPROFOR dan dipimpin oleh Letkol Inf Tarsis Kodrat.

Kontingen Garuda XIV/3

sunting

Konga XIV/3 dikirim ke Bosnia pada 1994. Konga XIV/3 berada di bawah misi UNPROFOR.

Kontingen Garuda XIV/4

sunting

Konga XIV/4 dikirim ke Bosnia pada 1994. Konga XIV/4 berada di bawah misi UNPROFOR (civil police) dan dipimpin oleh Letkol Pol Drs Suhartono.

Kontingen Garuda XIV/5

sunting

Konga XIV/5 dikirim ke Bosnia pada 1994. Konga XIV/5 berada di bawah misi UNPROFOR dan dipimpin oleh Letkol Art Mazni Harun.

Kontingen Garuda XIV/A

sunting

Konga XIV/A dikirim ke Bosnia pada 1994. Konga XIV/A berada di bawah misi UNPROFOR (Yokes) dan dipimpin oleh Letkol CKM dr Heridadi. Konga XIV/A ini merupakan petugas kesehatan.

Kontingen Garuda XIV/B

sunting

Konga XIV/B dikirim ke Bosnia pada 1994. Konga XIV/B berada di bawah misi UNPROFOR (Yonkes) dan dipimpin oleh Letkol CKM dr Budi Utoyo. Konga XIV/B ini merupakan pasukan yang bertugas mendukung misis kesehatan. pasukan kesehatan ini pun di dukung oleh beberapa personel dari zeni(lettu CZI Deni dkk),Hub (kapten Chb Sarjuno Dkk), Pal (lettu Cpl Herry Dkk), Bekang (kapten CBA Eko Sedaryanto Dkk), pasukan ini merupakan gabungan tim kesehatan dari beberapa matra yakni TNI AD, TNI AU, TNI AL. tergabung dalam satu kontingen garuda XIV/B, lagu mars konga kebanggaan Indonesia di ciptakan oleh Lettu Ckm Hasyim, yang saat ini menjabat di Denkes Garut.

Kontingen Garuda XIV/C

sunting

Konga XIV/C dikirim ke Bosnia pada 1995. Konga XIV/C berada di bawah misi UNPROFOR (Yon Zeni) dan dipimpin oleh Letkol CZI Anwar Ende. Konga XIV/C ini adalah dari Batalyon Zeni.

Kontingen Garuda XIV/7

sunting

Konga XIV-7/UNTAES dikirim ke Kroasia pada 1996-1998 berdasarkan Sprin tanggal 8 Nopember 1996. Konga XIV-7/UNTAES berada di bawah tugas sebagai MILOBS (Military Observers) di Kroasia dipimpin oleh Mayor KAV Bernard Agustin Silitonga beranggotakan 4 orang perwira menengah Mayor KAV Bambang Hartawan; Kapten INF Karmin Suharna; Kapten Laut M.Yunus Ismail; Kapten TEK Kukuh Subiyanto. Konga XIV-7/UNTAES MILOBS ini merupakan satuan pengamat militer yang dikirimkan oleh Indonesia Untuk Perserikatan Bangsa - Bangsa

Kontingen Garuda XV

sunting

Konga XV dikirim ke Georgia pada 1994. Konga XV berada di bawah misi UNOMIG dan dipimpin oleh May Kav M. Haryanto. Kontingen Garuda XV pada awalnya merupakan kontingen para Military Observer yang bertugas di bawah misi United Nations Observer for Military in Georgia (UNOMIG). Bertugas di Rep. of Georgia untuk mengawasi perjanjian damai antara Rep. of Georgia dan Rep. of Abkhazia (Self Autonomous), yang merupakan upaya pemecahan diri dari sebagian wilayah. Pertama kali misi ini di kirimkan pada tahun 1994 dan berakhir tahun 2009.

Kontingen Garuda XVI

sunting

Konga XVI dikirim ke Mozambik pada 1994. Konga XVI berada di bawah misi ONUMOZ dan dipimpin oleh May Pol Drs Kuswandi. Kontingen ini terdiri dari 15 pasukan.

Kontingen Garuda XVII

sunting

Konga XVII dikirim ke Filipina pada 1994. Kontingen ini bertugas dari 17 Juni 1994 sampai 28 Desember 1994. KONGA XVII dipimpin oleh Brigjen TNI Asmardi Arbi, bertugas di Filipina sebagai pengawas gencatan senjata setelah adanya perundingan antara MNLF pimpinan Nur Misuari dengan pemerintah Filipina.

Kontingen Garuda XVIII

sunting

KONGA XVIII dikirim ke Tajikistan pada November 1997. Kontingen ini terdiri dari 8 perwira TNI yang dipimpin oleh Mayor Can Suyatno.

Kontingen XIX-XXII (1999-2005)

sunting

Kontingen Garuda XIX

sunting

Kontingen Garuda XIX/1

sunting

Konga XIX/1 dikirim ke Sierra Leone pada 1999-2002. Konga XIX/1 beranggotakan 10 perwira TNI dipimpin oleh Letkol K. Dwi Pujianto dan bertugas sebagai misi pengamat (observer mission).

Kontingen Garuda XIX/2

sunting

Konga XIX/2 dikirim ke Sierra Leone pada 1999-2002. Konga XIX/2 beranggotakan 10 orang dipimpin oleh Letkol PSK Amarullah. Konga XIX/2 bertugas sebagai misi pengamat.

Kontingen Garuda XIX/3

sunting

Konga XIX/3 dikirim ke Sierra Leone pada 1999-2002. Konga XIX/3 beranggotakan 10 perwira dipimpin oleh Letkol (P) Aguk Dwi Wahyu. Konga XIX/3 bertugas sebagai misi pengamat.

Kontingen Garuda XIX/4

sunting

Konga XIX/4 dikirim ke Sierra Leone pada 1999-2002. Konga XIX/4 beranggotakan 10 perwira dan dipimpin oleh Mayor CZI Benny Octaviar MDA. Konga XIX/4 bertugas sebagai misi pengamat. [1]

Kontingen Garuda XX

sunting

Kontingen Garuda XX/A

sunting

Konga XX/A dikirim ke Bungo, Kongo pada 6 September 2003 dan bertugas selama 1 tahun. Konga XX/A berjumlah 175 prajurit dari Kompi Zeni dibawah pimpinan Mayor CZI Ahmad Faisal. [2]

Kontingen Garuda XX/B

sunting

Konga XX/B bertugas di Republik Demokratik Kongo. Konga XX/B berasal dari Yonzikon 11/DW Menzikon Ditziad, Dibawah pimpinan Mayor Czi Hari Pahlawantoro [3]

Kontingen Garuda XX/C

sunting

Konga XX/C dikirim ke Republik Demokratik Kongo pada 28 September 2005. Konga XX/C berjumlah 175 personel dan dipimpin Mayor Czi Demi A. Siahaan. Konga XX/C berasal dari Kompi Zeni. [4]

Sebagai Military Observer (Milobs) di MONUC Congo)tahun 2005-2006 yang bertugas di Riverine Section sebagai Team Leader di kapal-kapal MONUC melaksanakan patroli di sungai Congo dari Kinshasa - Mbandaka - Kisangani

  1. Mayor Laut (E) Ir. Wahyu Broto
  2. Mayor Mar Werijon

Kontingen Garuda XX/D

sunting

Konga XX/D rencananya akan diberangkatkan ke Republik Demokratik Kongo untuk menggantikan Konga XX/C yang telah bertugas selama hampir satu tahun. Konga XX/D berjumlah 175 personel dan dipimpin oleh Mayor Czi Jamalulael. Konga XX/D berasal dari Kompi Zeni yang terdiri dari kelompok komando 27 orang, tim kesehatan 11 orang, ton bantuan 30 orang, ton 1 Zikon 22 orang, ton 2 Zikon 22 orang, ton 3 Zikon 22 orang dan ton Alberzi 41 orang [5].

Kontingen Garuda XXI

sunting

Kontingen Garuda XXI merupakan kontribusi TNI dalam misi perdamaian PBB di Liberia (UNMIL) yang terdiri dari perwira AD, AL, AU yang terlatih dalam misi PBB dan mempunyai kecakapan khusus sebagai pengamat militer (UN military observer).

Konga XXI sampai saat ini 2009 sudah masuk gelombang ke-6:

  1. Konga XXI-1 dipimpin oleh Letkol Lek. Bayu Roostono, bertugas tahun 2003-2004 dalam periode DDRR, pasca perang sipil II.
  2. Konga XXI-2 dipimpin oleh Letkol (L) I Putu Arya Angga S., bertugas tahun 2004-2005 dalam periode pasca pemilu dan pemilu.
  3. Konga XXI-3 dipimpin oleh Letkol (L) Supriatno, beserta dua orang perwira lainnya yaitu Mayor Inf Fritz Gerald Manusun Tua Pasaribu dan Mayor Pnb Andri Gandhi bertugas tahun 2005-2006 dalam periode pemulihan keamanan, rekonstruksi, pemilu dan pemerintahan demokratis pertama semenjak perang sipil 14 tahun.
  4. Konga XXI-4 dipimpin oleh Letkol Kav. Hilman Hadi, beserta dua orang perwira lainnya yaitu Mayor Mar Beni dan Kapten Adm Tri Ambar Nugroho, bertugas tahun 2006-2007, sudah memasuki tahap konsolidasi setelah berhasil melewati tahap DDRR.
  5. Konga XXI-5 dipimpin oleh Letkol Lek. Joseph Rizki Prabowo, bertugas tahun 2007-2008, di saat misi UNMIL memulai tahap drawdown.

Kontingen Garuda XXI dalam melaksanakan tugasnya senantiasa didukung oleh Perhimpunan Masyarakat Indonesia di Liberia (PERMIL) termasuk beberapa staf Internasional yang berasal dari Indonesia.

Kontingen Garuda XXII

sunting

Kontingen Garuda XXII merupakan kontribusi TNI dalam misi perdamaian PBB di Sudan (UNMIS) yang terdiri dari perwira AD, AL, AU yang bertugas khusus sebagai pengamat militer (UN Military Observer). Sekarang ini Konga XXII juga berkontribusi untuk UNAMID (Darfur).

Kontingen Garuda XXII/G berjumlah 6 personel TNI yang bertugas sebagai UNMO (UN Military Observer)untuk UNMIS (United Nations Mission In Sudan) yang terdiri dari: Mayor Inf Tri Saktiyono, Mayor Laut (E) Danny Hotler Bachtera, Mayor Adm Mirza Husan, Mayor Arh I Made Kusuma Dhyana Graha, Mayor Tek Lully Hermawan, dan Kapten Laut (E) Ertawan Juliadi. Periode Penugasan Konga XXII/G ini terhitung mulai tanggal 9 Februari 2008 sampai dengan 8 Februari 2009.

Kontingen Garuda XXII/H berjumlah 3 personel TNI yang bertugas sebagai UNMO (UN Military Observer)untuk UNMIS (United Nations Mission In Sudan) yang terdiri dari: Mayor Arm Ari Estefanus, Mayor Laut (P) Robert Marpaung, Mayor Lek Johni Purwanto. Periode penugasan Konga XXII-H/08 terhitung mulai 23 Agustus 2008 - 22 Agustus 2009. Dengan Tugas pokok: Monitorir, Verifikasi dan Implementasi Perjanjian Damai Komprehensif (Comprehensive Peace Agreement/CPA) dengan sasaran yaitu Proses Gencatan senjata, Proses DDR,Sensus, Pemilu dan Referendum. Dalam kurun tersebut terjadi beberapa peristiwa penting: Indictment Presiden Baasyir, Malakal Assault, PCA Abyei dan penolakan hasil Pemilu oleh SPLM.

Kontingen Garuda XXII/I berjumlah 3 personel TNI yang bertugas sebagai UNMO (UN Military Observer)untuk UNMIS (United Nations Mission In Sudan) yang terdiri dari: Mayor Inf Freddino Silalahi, Mayor Laut (adm) Tarmizi dan, Mayor (Pas) Nana Setiawan. Periode Penugasan Konga XXII/I ini terhitung mulai tanggal 4 September 2008 sampai dengan 3 September 2009. Tugas Pokok para Milobs adalah mengawasi gencatan senjata antara tentara SAF (pemerintah)& SPLA (pemberontak)untuk mendukung pelaksanaan Referendum pada tahun 2011, 5 Perwira TNI yang ikut membidani lahirnya Negara terbaru didunia sekaligus anggotan UN ke 193 bernama Republic of South Sudan, sebagai kontingen terakhir dari Konga XXII antara lain; Mayor Cku Agus Sugesti, Mayor Laut (Adm) Adrian Dili Louhanapessy, Mayor(Pnb) Eko Adi Nugroho, Mayor Inf Fikri Ferdian, Mayor Mar Burhanudin, Kontingen XXII ditutup dan kembali ke tanah air Pada Agustus 2011.

Kontingen XXIII-sekarang (2006-sekarang)

sunting

Kontingen Garuda XXIII

sunting

Kontingen Garuda XXIII/A

sunting

Konga XXIII/A bertugas sebagai bagian dari Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) dan rencananya akan berangkat pada akhir September 2006 tetapi kemudian ditunda karena PBB menunda keberangkatan pasukan perdamaian dari negara-negara Asia sehingga akhirnya pasukan dikembalikan lagi ke kesatuannya masing-masing. Kontingen Garuda XXIII/A dipimpin oleh Kolonel Surawahadi dan terdiri dari 850 personel TNI. Anak pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono juga ikut serta dalam pasukan ini.

Kontingen Garuda XXIII-B/UNIFIL

sunting

Bertugas di Lebanon Selatan pada tahun 2007 - 2008 di bawah komando Letkol Inf Anto Mukti Putranto, S.Sos sebagai Dansatgas dan Letkol Mar Ipung Purwadi sebagai Wadansatgas. Satgas Yonif Mekanis TNI Konga XXIII-B/UNIFIL berkekuatan 850 personel dengan komposisi personel: 541 AD, 242 AL, 63 AU, 1 Kemhan dan 3 Deplu.

Kontingen Garuda XXIII/C

sunting

Bertugas di Lebanon Selatan pada tahun 2008 - 2009 dibawah UNIFIL. Di bawah pimpinan Letkol Inf. R. Haryono yang merupakan Komandan Batalyon 600 Raider yang berangkat ke Lebanon

Kontingen Garuda XXIII/D

sunting

Bertugas di Lebanon Selatan pada tahun 2009 - 2010 dibawah UNIFIL Bertugas di Lebanon Selatan pada tahun 2009 - 2010 di bawah Pimpinan Letkol Inf Andi Perdana Kahar (Akmil 1992) sebagai Dansatgas dan Letkol Mar Guslin Kamase (AAL 1993) sebagai Wadansatgas. Satgas Yonif Mekanis TNI Konga XXIII-D/UNIFIL berkekuatan 1000 personel dengan main body dari Yonif Raider 323/13/1 Kostrad.

Kontingen Garuda XXIII/E

sunting

Bertugas di Lebanon Selatan pada tahun 2010- 2011 dibawah UNIFIL, pimpinan Letkol Inf Hendy Antariksa. Untuk pertama kalinya Konga XXIII-E selain mendapat UN Medal seperti Konga pada umumnya, juga mendapatkan Brevet Kehormatan UNIFIL dari Komandan Sektor Timur UNIFIL. Selain itu, Konga XXIII-E juga mendapatkan kepercayaan perluasan 5 wilayah binaan.

Kontingen Garuda XXIV

sunting

Bertugas di Nepal. Kontingen Garuda XXIV merupakan kontribusi TNI dalam misi perdamaian PBB di Nepal (UNMIN) yang terdiri dari perwira AD, AL, AU yang terlatih dan dibekali ilmu dalam misi PBB serta mempunyai kecakapan khusus sebagai pengamat militer (UN military observer).

Konga XXIV sampai misi terakhir 2011 adalah gelombang ke-4:

  1. Konga XXIV-1 dipimpin oleh Mayor, beserta 5 orang perwira lainnya bertugas selama 1 tahun dari tahun 2007-2008, pasca perang tahun 2006.
  2. Konga XXIV-2 dipimpin oleh Kol Laut (T) (Anumerta) Sondang Dodi Irawan, beserta lima orang perwira lainnya Mayor Laut (E) Ir. Wahyu Broto, Mayor Arh M Fahmi Rizal Nasution, Mayor Pnb Lubis, Mayor Supomo dan Mayor Inf Mulyaji bertugas selama 1 tahun 6 bulan 2 minggu dari tahun 2008-2009 dalam periode pasca pemilu dan pemilu.
  3. Konga XXIV-3 dipimpin oleh Mayor Kav Arief Munandar, beserta empat orang perwira lainnya yaitu Mayor Inf Budi Prasetyo, Mayor Kav Sindhu Hanggara, Mayor Arh Ignatius Wahyu Jatmiko dan Mayor Adm Djoko Nugroho bertugas selama 1 tahun dari tahun 2009-2010.
  4. Konga XXIV-4 dipimpin oleh Mayor Arm Aziz Mahmudi, beserta empat orang perwira lainnya yaitu Mayor Mar Arif Rahman Hakim, Mayor Kal R. Ahmad Wahyuniawan, Kapten Arm Abdi Wirawan dan Kapten L (P) Agus Wijaya, bertugas selama 4 bulan dari 28 Agustus 2010 sd 15 Januari 2011, sudah memasuki tahap konsolidasi.

Kontingen Garuda XXIV dalam melaksanakan tugasnya senantiasa didukung oleh Masyarakat Indonesia di Nepal termasuk beberapa staf Internasional yang berasal dari Indonesia.

Kontingen Garuda XXV

sunting

Berdasarkan Frago (fragmentery order) Nomor10-10-08 tanggal 30 Oktober 2008, penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di Lebanon Selatan memberikan kesempatan kepada 75 prajurit Polisi Militer TNI untuk turut serta memberikan sumbangsih bhakti negara.

Satgas POM TNI di Lebanon, berkedudukan langsung dibawah Force Commander of UNIFIL (FC assets), namun bertempat di wilayah Sektor Timur UNIFIL, itulah sebabnya Satgas POM TNI di Lebanon disebut SEMPU (Sector East Military police Unit), di mana taktis operasional dibawah Seceast Co. yang juga merupakan wilayah Area of Responsibility (AOR) daripada SEMPU meliputi 4 batalion area, yaitu, Batalion India (Alpha Area), Batalion Spanyol (Bravo Area), Batalion Indonesia (Charlie Area) dan Batalion Nepal (Delta Area).

Sampai dengan tahun 2019, Konga XXV sudah 11 kali melakukan Rotasi dengan urutan sbb:

1. Konga XXV-A tahun 2008 - 2009 dipimpin oleh Letkol Cpm Ujang Martenis

2. Konga XXV-B tahun 2009 - 2010 dipimpin oleh Letkol Cpm Eko Yatma Parnowo

3. Konga XXV-C tahun 2010 - 2011 dipimpin oleh Letkol Cpm Dwi Prasetyo Wiranto

4. Konga XXV-D tahun 2011 - 2012 dipimpin oleh Letkol Cpm Ida Bagus Rahwan Diputra

5. Konga XXV-E tahun 2012 - 2013 dipimpin oleh Letkol Cpm Subiakto

6. Konga XXV-F tahun 2013- 2014 dipimpin oleh Letkol Cpm Andri Gunawan

7. Konga XXV-G tahun 2014 - 2015 dipimpin oleh Letkol Cpm Siagian Donald Meyer Baringin

8. Konga XXV-H tahun 2015 - 2016 dipimpin oleh Letkol Cpm Zulkarnain

9. Konga XXV-I tahun 2016 - 2017 dipimpin oleh Letkol Cpm Joni Kuswaryanto

10. Konga XXV-J tahun 2017-2018 dipimpin oleh Letkol Cpm Yudo Pramono, S.H

11. Konga XXV-K tahun 2018-2019 dipimpin oleh Letkol Cpm Sony Yusdarmoko, S.H., M.Si (Han)

12. Konga XXV-L tahun 2019-2020 dipimpin oleh Letkol Cpm Ade San Arief, S.H., M.Tr.(Han).

Kontingen Garuda XXVI

sunting

Menyusul keberhasilan penugasan Kontingen Garuda XXIII bersama dengan UNIFIL, sekaligus dalam rangka memperbesar peran serta Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian di Lebanon Selatan dan atas permintaan PBB, maka dikirimkan pasukan tambahan Indonesia untuk melaksanakan tugas sebagai satuan Force Headquarter Support Unit (FHQSU) dan INDO Force Protection Company (INDO FP Coy) berjumlah 200 orang. Tugas yang diemban berbeda dngan Konga XXIII (INDOBATT) yang merupakan satuan Yonif Mekanis yang memiliki wilayah operasi di sekor timur UNIFIL, Konga XXVI merupakan satuan yang bertugas untuk mendukung pelayanan dan pengamanan di UNIFIL HQ - Naqoura. Konga XXVI-A tiba pertama kali di Naqoura pada tanggal 31 Oktober 2008, dipimpin oleh Kolonel Mar F. Saud Tambatua.

Kontingen Garuda XXVI-B

sunting

Kontingen Garuda XXVI-B terdiri dari 2 Satuan Tugas; Konga XXVI-B1 merupakan Satgas Indonesian Force Head Quarter Support Unit (FHQSU) yang di komandani oleh Kolonel Inf Restu Widiyantoro dan Kontingen Garuda XXVI-B2 sebagai kompi pengaman UNIFIL Headquater atau Force Protection Company (FP Coy) dengan Komandan Satgas Letkol Inf Fulad. Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Kontingen Garuda XXVI-B sama dengan Kontingen Garuda XXVI-A.

Kontingen Garuda XXVI-C

sunting

Kontingen Garuda XXVI-C/UNIFIL menginjakan kaki Lebanon pada tanggal 15 November 2010 tepatnya sekitar pukul 22.00 LT atau sesuai waktu Indonesia sekitar pukul 02.00 WIB tanggal 16 November 2011. Kontingen Garuda XXVI-C terbagi dalam 2 Satuan Tugas; Pertama, Satgas Indonesia Force Head Quarter Support Unit (Indo FHQSU) dan tergabung dalam Kontingen Garuda XXVI-C1 dipimpin oleh Komandan Satgas Kolonel PNB Yulianta sekaligus bertindak selaku Komandan Kontingen Garuda periode 2010-2011. Kedua, Satgas Indonesian Force Frotection Company (Indo FP Coy) dan tergabung dalam Kontingen Garuda XXVI-C2 dipimpin oleh Komandan Satgas Mayor Inf Henri Mahyudi Hamid, S.Sos. Kontingen Garuda XXVI adalah salah dari sekitar 8 Satgas-Satgas TNI yang tergelar di Lebanon dalam rangka untuk melaksanakan Tugas Perdamaian Dunia sesuai dengan Resolusi DK PBB / UNSCR 1701/2006, sebagai konsekuensi dari perang 34 hari antara Israel Defence Force dengan kelompok-kelompok militan di Lebanon.

Kontingen Garuda XXVI-C1

sunting

Kontingen Garuda XXVI-C1 merupakan pengganti Konga XXVI-B1 dengan tugas-tugas yang tidak jauh berbeda dengan Satgas sebelumnya. Namun Kontingen Garuda XXVI-C1 yang dipimpin oleh Kolonel PNB Yulianta ini membawa serta 5 orang prajurit Wanita TNI (Wan TNI) sebagai bagian dari quota yang telah ditetapkan oleh United Nation kepada Troops Contibuting Countries sebesar 10 % dari keserulurah jumlah kontingen negara penyumbang pasukan perdamaian. --- Kontingen Garuda XXVI-C1 atau yang lebih dikenal dengan Satgas Indonesian Force Head Quarter Support Unit (Indo-FHQSU) merupakan gabungan personel dari 3 Matra (TNI-AD, AL dan AU). Tugas utama Satgas ini adalah memberikan pelayanan kepada seluruh personel UNIFIL baik Sipil maupun militer dalam hal akomodasi, kesejahteraan,maupun pelayanan bagi akses untuk masuk ke dalam lingkungan UNIFIL Head Quarter. Komandan Satgas Indo FHQSU periode ini dijabat oleh Kolonel PNB Yulianta dengan membawahi 50 orang personel, 5 orang diantaranya adalah Wanita TNI (Kowad, Wara dan Kowal)

Kontingen Garuda XXVI-C2

sunting

Kontingen Garuda XXVI-C2 mengawali misinya di Lebanon pada 19 Nopember 2010, setelah upacara Transfer of Autority dengan Konga XXVI-B2. Serah terima wewenang dan tanggung jawab pengamanan diserahkan dari Komandan Kontingen XXVI-B2 Letkol Inf Fulad kepada Komandan Kontingen Garuda XXVI-C2 Mayor Inf Henri Mahyudi di markas Indo FP Coy "Soedirman Camp" Naqoura.

Adapun tugas pokok Kontingen Garuda XXVI-C2 antara lain; 1. Penjagaan Main Gate, Patroli, Observation Post dan penjagaan Food Platoon. 2. Menyiapkan Tim Penanggulangan Huru-Hara (CRC) dengan kemampuan untuk mengendalikan massa. 3. Menyiapkan Tim Reaksi Cepat (QRT)yang dapat digerakan setiap saat. 4. Melaksanakan pengawalan terhadap semua asset Force Commander (FC) pada saat perjalanan di daerah operasi, termasuk escort pelaksanaan Tripartite Meeting antara Lebanon Arms Forces (LAF), Israel Defence Force (IDF) dan UNIFIL. 5. Sebagai bagian dari unit pertahanan terkoordinasi di wilayah Naqoura UNIFIL Head Quarter. 6. Memberikan bantuan perkuatan terhadap unsur-unsur UNIFIL lainnya di luar Naqoura Camp. 7. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah Force Commander.

Kontingen Garuda XXVI-C2 mengakhiri misinya di Lebanan pada tanggal 23 Nopember 2011 dan diserahkan kepada Kontingen Garuda XXVI-D2 yang dipimpim oleh Kapten Inf Wimoko dalam upacara TOA di Lapangan Upacara Sudirman Camp. Secara keseluruhan Kontingen Garuda XXVI-C1 dan XXVI-C2 mengakhiri misi di Lebanon pada tanggal 1 Desember 2011 dan untuk selanjutnya kembali ke Tanah Air.

--- Kontingen Garuda XXVI-C2 atau biasanya di Indonesia dikenal dengan Satgas Indonesian Force Protection Company (Indo FPC) adalah Satuan Tugas yang diberikan wewenang dan tanggung Jawab untuk pengamanan UNIFIL Head Quarter di Naqoura. Kontingen Garuda XXVI-C2/UNIFIL mengambil alih tanggung jawab pengamanan dari Kontingen Garuda XXVI-B2/UNIFL melalui upacara Transfer Of Autority (TOA) dari Letkol Inf Fulad kepada Mayor Inf Henri Mahyudi dalam upacara serah terima yang dilaksanakan pada tanggal 19 November 2010 di Lapangan Upacara Sudirman Camp. Kontingen Garuda XXVI-C2/UNIFIL terdiri dari 150 prajurit yang direkrut melalui seleksi dari Pasukan elit TNI antara lain dari Kopassus, Paskhas, Marinir, Den Jaka dan beberapa personel pendukung dari Kostrad dan Mabes TNI.

Adapun Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Kontingen Garuda XXVI-C2 meliputi: 1. Penjagaan Main Gate, Patroli, Observation Post dan penjagaan Food Platoon. 2. Menyiapkan Tim Penanggulangan Huru-Hara (CRC)dengan kemampuan untuk mengendalikan massa dalam waktu singkat dapat bergerak menuju ke titik ancaman. 3. Menyiapkan Tim Reaksi Cepat 24/7 yang dapat digerakan setiap saat. 4. Melaksanakan pengawalan (escort) terhadap semua asset Force Commander pada saat perjalanan di daerah operasi dengan mengacu pada Frago Force Commander. 5. Sebagai bagian dari unit pertahanan terkoordinasi di wilayah Naqoura UNIFIL Head Quarter. 6. Memberikan bantuan perkuatan terhadap unsur-unsur UNIFIL lainnya di luar Naqoura Camp jika mendapatkan serangan. 7. Melaksanakan tugas lainnya sesuai perintah Force Commander.

Kontingen Garuda XXVI-C2 mengakhiri misi perdamaian dunia di Lebanon Selatan pada 1 Desember 2011, dengan ditandai dengan penyerahan bendera PBB kepada Kontingen Garuda XXVI-D2/UNIFIL dalam upacara TOA pada tanggal 23 November 2011 kepada Kapten Inf Wimoko.

Kontingen Garuda XXVI-D1

sunting

Kontingen Garuda XXVI-D1 bertugas di Lebanon mulai tanggal 22 November 2011 sampai dengan 25 November 2012 sebagai satgas FHQSU (Force Headquarter Support Unit) dan mempunyai dua tugas pokok yaitu di bidang security (force protection) dan di bidang camp management yang berkedudukan langsung dibawah Force Commander UNIFIL. Konga XXVI-D1 di bawah kepemimpinan Kolonel Adm Darmawan Bakti yang berlokasi di Markas UNIFIL karena bertugas untuk escort apabila Force Commander UNIFIL bergerak keluar AoR (Area of Responsibility) UNIFIL utamanya menjadi mediator dalam pertemuan rutin Tripartit Meeting antara IDF (Israel Defence Force) dengan LAF (Lebanese Armed Forces).

Kontingen Garuda XXVI-O1

sunting

Kontingen Garuda XXVI-O1/UNIFIL 2023 mencatat tonggak sejarah yang signifikan dengan menggabungkan dua satuan tugas utama, FHQSU (Force Head Quarter Support Unit) dan INDO FPC (Indonesia Force Protection Coy), membentuk entitas terpadu yang dikenal sebagai satgas FHQSU. Dibawah arahan kepemimpinan dari Kolonel Arm Ezra Nathanael, S.Kom, M.M, M.Han, satgas ini mendarat di tanah Lebanon pada 5 Maret 2023, dan melaksanakan Transfer Of Authority (TOA) pada 7 Maret 2023 di Soedirman Camp, UNIFIL HQ, Naqoura. Seremoni ini menandai perpindahan tanggung jawab komando dari Kolonel Arh. Andre Wira (FHQSU XXVI - N1) kepada Kolonel Arm Ezra Nathanael (FHQSU XXVI - O1).

Langkah ini menunjukkan langkah progresif dalam keterlibatan Indonesia dalam misi perdamaian internasional, dengan menghasilkan sebuah unit gabungan yang dapat merespon dinamika konflik dan situasi di lapangan dengan lebih efektif. Pergabungan FHQSU dan INDO FPC membuktikan strategi adaptif yang diadopsi untuk menghadapi tugas-tugas kompleks dalam mendukung perdamaian di Lebanon.

Kehadiran Kolonel Arm Ezra Nathanael sebagai komandan baru memberikan dimensi baru dalam arah dan fokus satgas ini. Peran utamanya adalah melanjutkan dan memperkuat pencapaian serta kontribusi yang telah dihasilkan oleh pendahulunya, Kolonel Arh. Andre Wira. Sebagai langkah awal yang positif, serah terima komando ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang harmonis di antara personel satgas, mengoptimalkan pelaksanaan tugas, dan menjaga tingkat kinerja yang tinggi dalam menjaga stabilitas di wilayah konflik.

Dengan total 155 personel yang berasal dari Matra Darat, Laut, dan Udara, termasuk 5 Wan TNI, satgas ini mengemban tanggung jawab yang terdiversifikasi melibatkan beberapa bidang krusial. Di Bidang Pengamanan dan Operasional, satgas FHQSU XXVI-O1/UNIFIL 2023 menangani berbagai tugas, seperti penjagaan pintu gerbang di sektor Greenhill Camp, penyediaan Tim CRC (Crowd Riot Control), persiapan Tim QRT (Quick Reaction Team), serta pelaksanaan pengawalan (Escort) terhadap perjalanan Force Commander yang merujuk pada frago Force Commander.

Selain itu, satgas juga aktif dalam melaksanakan patroli di dalam maupun di luar UNIFIL HQ, menjaga Observation Post di Area Greenhill Camp, serta mengkoordinasikan Escort Tripartite Meeting antara Lebanon Arms Forces (LAF), Israel Defence Force (IDF), dan UNIFIL. Tugas lainnya mencakup memberikan izin masuk kepada individu yang hendak masuk ke UNIFIL HQ, serta mengelola penggunaan Bunker & Shelter di area Greenhill dan Oldcamp, menciptakan lingkungan yang aman dan terkendali.

Sementara itu, di Bidang Administrasi, Logistik, Walfare/MTO, dan Akomodasi, satgas ini aktif dalam mendukung persiapan kegiatan protokoler UNIFIL, berkoordinasi dengan personel UNIFIL staff, dan mengawasi layanan akomodasi dan transit. Mereka juga terlibat dalam menyediakan layanan di international Mess, menyiapkan Logistik Bunker & Shelter (CRP & Bottle Water), serta mengelola pelayanan perawatan dan perbaikan kendaraan yang dimiliki oleh satgas FHQSU.

Selain itu, satgas FHQSU XXVI-O1/UNIFIL 2023 turut serta dalam manajemen penggunaan dan pemeliharaan akomodasi, serta melakukan supervisi terhadap konsumsi BBM dan Genset di UNIFIL HQ. Dengan fokus pada bidang-bidang ini, satgas ini berperan penting dalam mendukung operasional UNIFIL dan memastikan penyelenggaraan misi perdamaian di Lebanon berjalan efisien dan aman.

Sejak tahun 2008 hingga saat ini, Kontingen Garuda telah secara konsisten mengirimkan 15 satuan tugas FHQSU yang memegang peran krusial dalam memelihara perdamaian di Lebanon. Daftar nama komandan satgas FHQSU dari tahun 2008 hingga 2023 adalah sebagai berikut:


1. Kol. Saud TambaTua

(Contico & Dansatgas FHQSU XXVI-A1)

2. Kol. Restu Widyantoro

(Contico & Dansatgas FHQSU XXVI-B1)

3. Kol. Yulianta

(Contico & Dansatgas FHQSU XXVI-C1)

4. Kol. Darmawan Bakti

(Contico & Dansatgas FHQSU XXVI-D1)

5. Kol. Karmin Suharna

(Contico & Dansatgas FHQSU XXVI-E1)

6. Kol. Adipati Karna Wijaya

(Contico & Dansatgas FHQSU XXVI-F1)

7. Kol. Danni Koswara

(Contico & Dansatgas FHQSU XXVI-G1)

8. Kol. Jala Argananto

(Contico & Dansatgas FHQSU XXVI-H1)

9. Kol. Surya Wibawa Suparman

(Contico & Dansatgas FHQSU XXVI-I1)

10. Kol. Murbianto Adhi Wibowo

(Contico & Dansatgas FHQSU XXVI-J1)

11. Kol. Aji Mimbarno

(Contico & Dansatgas FHQSU XXVI-K1)

12. Kol. Setyo Wibowo

(Contico & Dansatgas FHQSU XXVI-L1)

13. Kol. Nurul Yakin

(Dansatgas FHQSU XXVI-M1)

14. Kol. Andre Wira

(Dansatgas FHQSU XXVI-N1)

15. Kol. Ezra Nathanael

(Dansatgas FHQSU XXVI-O1)

Sejak dimulainya konflik antara Israel dan Palestina pada tanggal 7 Oktober 2023, dinamika ketegangan tidak hanya terbatas pada wilayah tersebut, tetapi juga mencapai eskalasi di Lebanon, yang turut terlibat dalam peristiwa konflik ini. Oleh karena itu, peran Satgas FHQSU XXVI-O1, yang ditempatkan dengan posisi strategis di Lebanon, khususnya di wilayah perbatasan antara Lebanon dan Israel, menjadi semakin penting dalam menjaga dan memastikan kestabilan serta perdamaian di antara kedua negara tersebut.

Konteks ini memperlihatkan bahwa konflik ini menjadi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Lebanon dan Israel, dan sebagai respons atas dinamika konflik yang berlangsung dalam durasi yang cukup lama, Satgas FHQSU mengambil peran sentral dengan fokus pada aspek keamanan. Koordinasi yang intensif dengan tim keamanan UNIFIL menjadi bagian integral dari strategi mereka untuk meningkatkan tingkat keamanan di sepanjang wilayah perbatasan Lebanon-Israel, terutama di sekitar markas besar UNIFIL di Naqoura.

Upaya kolaboratif ini tidak hanya difokuskan pada penguatan keamanan fisik tetapi juga melibatkan langkah-langkah strategis untuk meminimalkan risiko dan mengatasi potensi ancaman di wilayah tersebut. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah menciptakan kondisi yang stabil dan aman, menjembatani ketegangan yang muncul sebagai dampak dari konflik antara Israel dan Palestina. Satgas FHQSU XXVI-O1, melalui peran dan tanggung jawabnya yang signifikan, berkomitmen sepenuhnya untuk mendukung upaya perdamaian dan kestabilan di kawasan tersebut, memperkuat peran Indonesia dalam misi perdamaian internasional di bawah bendera UNIFIL.

Kontingen Garuda XXVII

sunting

Kontingen Garuda XXVII - 1 tergabung dalam misi UNAMID di Darfur bertugas sejak tanggal 21 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2009 dalam satgas Milobs dipimpin oleh Mayor Pnb Destianto Nugroho Utomo.

Kontingen Garuda XXVII - 2 tergabung dalam misi UNAMID di Darfur bertugas sejak tanggal 8 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 8 Oktober 2011 dalam satgas Milobs dipimpin oleh Letkol CHK Tiarsen Buaton, yang didukung oleh 2 personel.

Kontingen Garuda XXVII - 3 tergabung dalam misi UNAMID di Darfur bertugas sejak tanggal 14 Februari 2011 sampai dengan tanggal 14 Februari 2012 dalam Satgas Military Observer dengan beranggotakan Mayor Arh Irwan Setiawan, Mayor Kal Bambang Witono dan Kapten Laut (P) Dian Wahyudi serta Satgas Military Staff atas nama Mayor Kal R. Ahmad Wahyuniawan yang bertugas sebagai Staff Officer Air Operation UNAMID Headquarter - El Fasher.

Kontingen Garuda XXVII - 4 tergabung dalam misi UNAMID di Darfur bertugas sejak tanggal 8 November 2011 sampai dengan tanggal 22 November 2012 sebagai Military Observer dengan anggota Mayor Arm Abdi Wirawan dan Mayor Lek Bayu Hendraji.

Kontingen Garuda XXVIII

sunting

Kontingen Garuda XXVIII(Satgas Indo MTF) adalah kontribusi Indonesia yang dimulai pada 16 Maret tahun 2009 dengan mengirimkan KRI Diponegoro 365 untuk bergabung dalam MTF (Maritim Task Force) UNIFIL, ini adalah kali pertama partisipasi Indonesia dalam satgas MTF, dengan satgas pertama diberi nama Konga XXVIII-A yang hingga saat ini sudah ada 11 Satgas MTF dari Indonesia yang diberangkatkan ke Lebanon.Berikut ini adalah Daftar Dan Satgas dan Kapal Satgas MTF

  1. Maret-Agustus 2009 Letkol Laut (P) Arsyad Abdullah KRI Diponegoro 365
  2. Sep 2010-Feb 2011 Letkol Laut (P) Wasis Priyono KRI Frans Kaisiepo-368
  3. Mei 2011-Mei 2012 Letkol Laut (P) Agus Hariadi KRI Sultan Iskandar Muda 367
  4. Mei 2012-Mei 2013 Letkol Laut (P) Dato Rusman S.N. KRI Sultan Hasanuddin-366
  5. April 2013-Apr 2014 Letkol Laut (P) Hersan KRI Diponegoro-365
  6. Apr -Sep 2014 Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi KRI Frans Kaisiepo-368
  7. Sep 2014-Sep 2015 Letkol Laut (P) I Gung Putu Alit Jaya KRI Sultan Iskandar Muda 367
  8. Sep 2015-Agu 2016 Letkol Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. KRI Bung Tomo-357
  9. Agu 2016-Agu 2017 Letkol Laut (P) Heri Triwibowo, S.E. KRI Bung Tomo-357
  10. Agu 2017-Agu 2018 Letkol Laut (P) Alan Dahlan KRI Usman Harun KRI Usman Harun 359
  11. Agu 2018-2019 Letkol Laut (P) Cecep Hidayat KRI Sultan Hasanuddin-366

Kontingen Garuda XXIX

sunting

Satgas ini memiliki tugas pokok untuk memberikan dukungan kesehatan kepada personel UNIFIL (militer dan Sipil) maupun humanitarian (warga masyarakat). Merupakan Kontingen Garuda ke-29, Satgas ini dìberangkatkan ke Lebanon pertama kali pada tanggal 29 Desember 2009. Saat itu Satgas Indonesian Medical (Indomed) Konga XXIX-A berjumlah 6 orang dipimpin oleh Letkol Ckm dr. Daniel LW. Selanjutnya secara rutin tiap tahun Indonesia mengirim personel medisnya yang terdiri dari Dokter Spesialis, Dokter umum dan perawat, yang terdiri dari 6-11 personel dengan pimpinan seorang Dansatgas, berikut ini adalah nama-nama Dansatgas sesuai periode

1.2009-2010 Letkol Ckm dr. Daniel LW

2.2010-2011 Letkol Ckm dr. Donni Aldian, SP.M

3.2011-2012 Mayor Kes dr. Sukirman, Sp.m

4.2012-2013 Mayor Ckm dr. Handy Hernandy

5.2013-2014 Kapten Ckm DR Trishono, S.PM

6.2014-2015 Mayor Kes DR Muh Tufiqur SP, RAD

7.2015-2016 Kapten Ckm Purbanto Budi Susetyo, SPM

8.2016-2017 Mayor Laut Wagiyo S. KEP

9.2017-2018 Letkol Ckm dr. Pangeran Indal Patra SP, RAD

Kontingen Garuda XXXI

sunting

Unit ini dibentuk dalam rangka memelihara citra UNIFIL di mata masyarakat Lebanon, sehingga pada bulan Maret 2008 dibentuklah FC CIMIC Unit. Negara Indonesia mulai mengirimkan personilnya dalam unit ini sejak tahun 2010. Dengan sebutan Satgas pertama adalah Kontingen Garuda XXXI-A (CIMIC). Konga XXXI-A CIMIC ini berjumlah 6 orang dipinnpin oleh Mayor Inf Sapto Irianto yang diberangkatkan pertamakali pada tanggal 14 November 2010. Berikut ini adalah nama-nama Dansatgas setiap periodenya:

1.2010-2011 Mayor Inf Sapto Irianto

2.2011-2012 Mayor Inf Tejo Baskoro

3.2012-2013 Mayor Inf R. Nasrul Faturahman

4.2013-2014 Mayor Arm Syamsul Bahri

5.2014-2015 Mayor Inf Danang Biantoro

6.2015-2016 Mayor Inf Batara Alex Bulo

7.2016-2017 Mayor Arh Choirul Huda

8.2017-2018 Letkol Inf Sigit Purwanto

Kontingen Garuda XXX

sunting

Prajurit TNI tergabung dalam Satgas ini sejak bulan Juli 2011 dengan nama Satgas MCOU XXX-A/UNIFIL, meskipun unit ini sudah ada sejak tahun 2008. MCOU (Military Community Outreach Unit) merupakan unit gabungan 2 negara di bawah Komandan UNIFIL (Force Commander) dengan komposisi awal personel dari Prancis dan Italia. Mulai Juli 2011 dengan Dansatgas pertamanya adalah Letnan Kolonel Caj G.T. Situmorang, Indonesia bergabung, menggantikan personel dari negara Prancis. Personel Italia yang mengawaki MCOU ini berasal dari Angkatan Darat Italia (ESERCITO) dari satuan Psychology Operation Regiment ‘Pavia’. Tugas utama unit ini adalah melaksanakan kegiatan Outreach. Berikut adalah nama-nama Dansatgas sesuai periode:

1.Juli – Des 2011 Letkol Caj G.T. Situmorang

2.2011-2012 Letkol Inf Sudaryanto

3.2012-2013 Letkol Inf M. Ilyas

4.2013-2014 Mayor Arm Ezra Nathanael

5.2014-2015 Mayor Inf Fadli Mulyono

6.2015-2016 Mayor Czi Roni Agus Widodo

7.2016-2017 Mayor Inf Rooy Chandra Sihombing

8.2017-2018 Mayor Arh M. Nahruddin R

Kontingen Garuda XXXII

sunting

Kontingen Garuda XXXII-C/MINUSTAH

sunting

Kontingen Garuda

Kontingen Garuda

sunting

Kontingen Garuda

sunting

Kontingen yang berperan dalam misi perdamaian dunia.

Referensi

sunting
  1. ^ "Resolusi PBB 340" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-06-25. Diakses tanggal 2009-06-08. 
  2. ^ UNDPKO: UNEF II dalam amgka

Pranala luar

sunting