Passura' adalah karya seni ukir kayu berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan.[1] Ragam jenis ukir ini biasanya memadati seluruh dinding rumah adat.[2] Etnis Toraja menyebut bangunan adatnya sebagai banua passuraq, yang bisa disamakan artinya dengan gedung arsip karena memuat teks gambar yang berderet panjang dan penuh arti.

Passuraq atau passura' berasal dari kata suraq yang bersinonim dengan kata surat. Artinya adalah berita, tulisan, dan gambar. Gambaran dalam passura' merepresentasikan kehidupan masyarakat Toraja pada masa lalu.

Dahulu, orang Toraja hanya mengenal bahasa lisan dan bahasa simbol yang berupa ukiran atau passura'. Ukiran atau aksara Toraja berhubungan dengan tumbuhan dan makhluk hidup di dunia. Banyak makna yang disampaikan di setiap bentuk ukiran passura', antara lain:

  • Passura' Pa'barre Allo

barre artinya bulatan atau bundaran, sedangkan allo adalah matahari. Ukiran ini menyerupai matahari dan memiliki arti, yaitu sinar kehidupan bagi masyarakat Toraja.

  • Passura' Pa'Manuk Londong

Ukiran ini berbentuk ayam jantan dan memberi makna tentang keberanian Orang Toraja.

  • Passura' Pa'tedong

Ukiran yang berbentuk kepala kerbau. Ukiran ini melambangkan kemakmuran.

  • Passura' Pa'kadang Pao

Ukiran yang melambangkan kemampuan untuk mencari sesuatu.

  • Passura' Pa'Tangke Lumu

Ukiran ini berbentuk seperti lumut. Ukiran ini melambangkan hubungan sosial masyarakat Toraja.[3]

Referensi

sunting