Pasar Pundensari
Artikel atau bagian mungkin perlu ditulis ulang agar sesuai dengan standar kualitas Wikipedia. |
Topik artikel ini mungkin tidak memenuhi kriteria kelayakan objek geografi. (Juli 2024) |
Pasar wisata kuliner yang menyediakan berbagai makanan dan minuman tradisional Jawa dan Nusantara. Berlokasi di area Punden Dusun Pelempayung, Jl. Golek, Desa Gunungsari, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun. Penamaan Pundensari merupakan gabungan antara nama lokasi yang berada di area Punden dan sebutan nama desa Gunungsari yang hanya diambil suku kata terakhirnya (Punden+Sari).
Ide pendirian Pasar Pundensari bermula dari gagasan Ketua Pokdarwis Setopuro (Kelompok Sadar Wisata Sentono Taruno Puroboyo) saat itu, M. Ng. Bernadi S Dangin untuk memanfaatkan area Punden Dusun Pelempayung yang memiliki pendopo namun jarang digunakan untuk kegiatan warga dusun maupun desa Gunungsari. Selain alasan itu adalah untuk persiapan Festival Aksara Jawa Lontar I di Desa Wisata Gunungsari pada tanggal 14 April 2019.
Bagi masyarakat Jawa, Punden adalah tempat yang disakralkan. Punden biasanya dapat berwujud sumber air atau sendang, makam tokoh masyarakat setempat, struktur bangunan kuno, pohon besar atau batuan besar yang dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai titik awal peradaban kehidupan bermasyarakat di kawasan tersebut. Di Punden Dusun Pelempayung Desa Gunungsari terdapat 4 pohon utama yang disakralkan sebagai penanda titik peradaban di Dusun Pelempayung. 4 pohon tersebut adalah pohon Tuba (Jawa = Jenu) dengan nama ilmiah Derris elliptica Bth, pohon Tanjung dengan nama ilmiah Mimusops elengi, pohon Mangga dengan nama ilmiah Mangifera indica dan pohon Kemiri dengan nama ilmiah Aleurites moluccana (L.) Wild.
Gelar Pasar Pundensari pertama pada tanggal 7 April 2019 dan hanya diisi oleh 3 orang pedagang pertama yaitu Mbah Sumiati, Bu Dessy dan Bu Wahyu. Pada saat gelar pasar pertama, pedagang berjualan hanya dengan peralatan meja seadanya dan tanpa peneduh. Kondisi tersebut berjalan hingga 6 bulan berikutnya. Kemudian Pengurus Pokdarwis Setopuro baru membuatkan lapak pedagang dengan peneduh berupa instalasi rangka bambu beratap daun Nipah. Gelar Pasar Pundensari berikutnya hingga saat ini terus berjalan dan hanya buka di hari Minggu dari pukul 06.00 - 11.00 WIB.
Pada bulan Oktober 2019, Pasar Pundensari sebagai destinasi utama di Desa Wisata Gunungsari memenangi ajang Lomba Inovasi Desa Kabupaten Madiun dan menyabet Juara Terbaik I untuk kategori pemberdayaan ekonomi desa.
Keunikan Pasar Pundensari :
- Suasana pasar yang bernuansa tradisional seperti pasar desa di Jawa pada tahun 1970an.
- Alat transaksi menggunakan uang bambu
- Seluruh pedagang dan pengelola pasar menggunakan baju tradisional Jawa
- Tanpa penggunaan wadah / pembungkus makanan dan minuman dari plastik
- Pengunjung dihibur atraksi tari, pentas pencak silat dan musik tradisional / akustik
- Seluruh pedagang dan pengelola pasar menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi dengan pengunjung
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Juli 2024. |